Menstruasi merupakan hal alami bagi setiap wanita setiap bulannya. Namun, ini mungkin menjadi pengalaman baru sekaligus bikin cemas bagi anak perempuan yang baru puber. Pasalnya, beberapa wanita mengalami kram perut menjelang haid. Karena itulah, penting untuk mengetahui tanda-tanda menstruasi sejak dini agar bisa mengantisipasinya.
Sekilas tentang menstruasi
Menstruasi adalah proses saat wanita mengeluarkan darah haid dari miss V selama beberapa hari. Panjang siklus menstruasi berbeda-beda pada setiap wanita, umumnya sekitar 28 hari sekali. Namun, ada juga yang siklusnya lebih pendek atau lebih panjang dengan rentang normal antara 24-35 hari.
Kebanyakan perempuan mulai memasuki masa pubertas di usia 8-14 tahun, rata-rata usia 11 tahun. Di masa inilah, beberapa anak perempuan sudah mulai mengalami menstruasi pertama atau disebut dengan menarche.
Apa saja tanda-tanda mau menstruasi?
Menstruasi melibatkan berbagai macam hormon yang menyebar dalam aliran darah dan organ-organ reproduksi wanita. Hal inilah yang membuat Anda merasakan gejala atau tanda-tanda menstruasi.
Sayangnya, tidak semua wanita menyadarinya. Beberapa wanita bahkan menganggapnya sebagai penyakit atau akibat kelelahan setelah beraktivitas.
Supaya tidak terlewat, kenali berbagai tanda bahwa Anda akan kedatangan 'tamu' bulanan seperti berikut ini:
1. Perubahan fisik
Sejak 10 hari menjelang menstruasi, Anda mulai akan mengalami gejala-gejala fisik yang menjadi pertanda mau haid. Sebanyak 80% wanita akan mengalami hal berikut:
- Gangguan pencernaan, mulai dari kram perut, kembung, mual, diare atau sembelit
- Masalah kulit, ditandai dengan munculnya jerawat karena pengaruh hormon
- Payudara terasa nyeri
- Nyeri pada sendi
- Nyeri pada punggung dan pinggang
Baca Selengkapnya: Alasan Timbul Jerawat Saat Haid dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meringankan nyeri pada tubuh. Bisa dengan olahraga ringan, menempelkan botol air panas atau kompres hangat pada daerah perut, dan memijat perut bagian bawah.
Bila perlu, minumlah obat penghilang rasa sakit (parasetamol atau obat anti-inflamasi non-steroid) bila nyerinya semakin mengganggu. Jika rasa sakitnya tak juga hilang, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat, seperti kodein.
2. Perubahan emosional (mood dan perilaku)
Wanita yang sedang haid biasanya cenderung lebih sensitif. Anda bisa mudah marah, cemas, mudah tersinggung, atau bersedih. Tidur pun jadi tidak nyenyak karena Anda merasa lebih lelah dari biasanya.
Apa itu premenstrual syndrome (PMS)?
Premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pra-menstruasi adalah berbagai gejala yang muncul pada beberapa hari sebelum menstruasi datang. Hal ini meliputi gejala fisik, psikologis, dan emosional yang dapat terjadi pada hari-hari sebelum 'tamu' bulanan tiba.
Tidak semua wanita akan mengalami gejala PMS. Memang, tanda-tandanya sekilas mirip seperti gejala haid yang dijelaskan di atas. Akan tetapi, gejala PMS cenderung lebih berat dan bahkan terkadang bisa mengganggu aktivitas.
Tanda dan gejala PMS secara fisik
Beberapa gejala PMS yang dirasakan secara fisik antara lain:
- Retensi cairan dan perasaan kembung
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Perubahan pada kulit dan rambut
- Sakit punggung
- Nyeri otot dan sendi
- Nyeri payudara
- Masalah tidur (insomnia)
- Pusing
- Kelelahan
- Mual
- Berat badan turun, bahkan bisa sampai 1 kg
Baca Juga: Wanita dengan PMS Berat Lebih Berisiko Kena Hipertensi
Tanda dan gejala PMS secara emosional
Tak hanya dari fisik, sindrom pramenstruasi juga dapat memengaruhi kondisi psikis dan emosional Anda. Tanda-tandanya sebagai berikut:
- Gampang badmood
- Perasaan marah atau emosional
- Mudah tersinggung
- Perasaan depresi
- Menangis
- Gelisah
- Susah konsentrasi
- Kebingungan dan pelupa
Berbagai gejala fisik maupun emosional menjelang haid biasanya tidak bertahan lama. Semuanya akan membaik begitu menstruasi dimulai dan akan hilang sepenuhnya beberapa hari setelah haid selesai.
Sebagian wanita juga dapat mengalami nyeri hebat saat haid, atau disebut dengan dismenorea. Hal ini biasanya ditandai dengan kram otot yang terasa sangat mengganggu, terkadang dapat menyebar ke punggung dan paha. Beberapa wanita bahkan sampai tidak bisa beraktivitas akibat dismenorea.
Perhatikan ciri-ciri menstruasi tidak normal
Di awal-awal menstruasi, siklus haid biasanya tidak teratur. Hal ini wajar terjadi karena pengaruh dari perubahan hormon selama menstruasi. Siklus haid akan kembali teratur beberapa tahun setelah menstruasi pertama.
Namun, perhatikan siklus haid Anda setiap bulannya. Anda patut waspada apabila menstruasi tampak berubah dari biasanya, misalnya berlangsung lebih lama atau lebih singkat maupun darahnya lebih banyak maupun sedikit.
Teratur atau tidaknya siklus menstruasi Anda setiap bulannya dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti faktor makanan, aktivitas, hingga stres. Namun, hal ini juga bisa menjadi pertanda gangguan menstruasi dan masalah dalam tubuh.
Waspadai jika terjadi perdarahan di luar jadwal menstruasi, pendarahan setelah berhubungan seks, atau perdarahan setelah menopause. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh infeksi, kelainan pada serviks (leher rahim), atau bahkan gejala kanker. Maka itu, segera konsultasikan ke dokter guna memastikan penyebabnya.
Jika Anda tidak menstruasi setelah berhubungan sebelumnya, bisa jadi Anda hamil. Segera lakukan tes kehamilan dengan testpack untuk memastikannya.
Baca Juga: Membaca Hasil Tespek Positif, Negatif, Atau Samar
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.