COVID-19 bukan penyakit yang hanya menyerang orang dewasa dan lansia, tetapi juga anak-anak. Risikonya pun sama berbahayanya. Kondisi ini cukup ironis karena sebelumnya muncul anggapan bahwa anak-anak memiliki risiko terpapar virus corona yang lebih rendah.
Akan tetapi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membantah anggapan tersebut. Data nasional menunjukkan bahwa kasus positif COVID-19 pada anak di bawah usia 18 tahun sudah mencapai 12,5% dari total kasus COVID-19 di Indonesia. Bahkan kasus kematian anak di Indonesia akibat COVID-19 merupakan yang tertinggi di dunia.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Baca juga: Update Virus Corona (Covid-19). Kapan Corona Berakhir?
Benarkah anak-anak sudah bisa menerima vaksin COVID-19?
Memang tak seperti imunisasi atau vaksin wajib--seperti vaksin BCG, polio, vaksin hepatitis B, vaksin MR, Tdap, dan DPT--yang sudah tersedia dan direkomendasikan untuk setiap anak, vaksin COVID-19 untuk anak memang sudah tersedia tetapi terbatas. Hanya anak-anak usia 12-17 tahun yang sudah bisa mendapatkan vaksin COVID-19.
Untuk jenis vaksin COVID-19 yang bisa digunakan untuk anak adalah vaksin Sinovac yang telah dinyatakan aman dan mendapatkan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini pun dilakukan untuk mencegah risiko penularan dan gejala berat pada anak menyusul angka kematian pada anak akibat COVID-19 yang cukup tinggi di Indonesia.
Dalam tahap awal, pemberian vaksin COVID-19 diutamakan kepada tenaga medis dan orang-orang yang memiliki risiko tertinggi terpapar virus corona. Setelahnya, giliran lansia dan orang dewasa. Berangkat dari situ, anak-anak dan siapa pun yang belum dapat menerima vaksin diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Baca juga: Protokol Kesehatan Terkait Coronavirus (Covid-19) dari Kementerian Kesehatan RI
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Bagaimana cara menjaga anak anak dari penularan virus Corona Covid 19?
Sembari menunggu kesempatan vaksin COVID-19 pada anak, orang tua juga harus berperan serta dalam mencegah penyebaran virus corona pada anak-anak. Penerapan protokol kesehatan 5M menjadi poin penting yang harus dilaksanakan dengan baik oleh para orang tua dan sebisa mungkin terapkan pola hidup sehat dan bersih.
Para orang tua diharapkan dapat memberikan contoh dan mengajarkan anak untuk memulai kebiasaan sehat di kehidupan sehari hari: Mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, memperbanyak makan sayur dan buah, berolahraga secara teratur, memiliki waktu tidur atau istirahat yang cukup, dan mengonsumsi multivitamin yang diperlukan.
Jika perlu, lakukan pemeriksaan COVID-19 secara berkala, terutama jika Anda merupakan orang tua yang sudah harus bekerja di luar rumah.
Beberapa cara utama yang dapat membantu melindungi diri dari COVID-19 adalah:
- Menggunakan masker untuk menutupi bagian hidung dan mulut secara menyeluruh
- Kurangi bepergian dan tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan mendesak
- Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut ketika berada di luar rumah
- Hindari kerumunan dan berikan batasan jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter
- Hindari bersentuhan, berjabat tangan, memeluk, ataupun mencium orang lain
- Langsung mandi dan membersihkan seluruh barang yang dibawa ketika kembali ke rumah
- Konsumsi makanan sehat dan suplemen vitamin yang diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh
- Segera lakukan pemeriksaan kesehatan jika memiliki kekhawatiran atau merasakan gejala COVID-19
Baca juga: Jaga Sistem Imun dengan Konsumsi Vitamin dan Mineral
Maraknya kasus COVID-19 tanpa gejala juga mesti diwaspadai. Kesehatan anak perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para orang tua. Pasalnya, pada umumnya anak-anak awalnya hanya akan merasakan gejala ringan atau bahkan tidak memiliki gejala COVID-19 sama sekali. Selain itu, sebagian anak juga masih kesulitan untuk mengomunikasikan kondisi atau gejala yang dirasakan oleh tubuh mereka.
Jika terdapat gejala seperti demam, sakit tenggorokan, atau batuk ringan pada anak, coba pantau perkembangannya dan segera konsultasikan dengan dokter anak melalui konsultasi online terlebih dahulu. Jika ada gejala COVID-19 lainnya seperti sesak napas, segera periksakan anak ke klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan serta melakukan tes COVID-19.
Keterlambatan penanganan COVID-19 pada anak-anak dapat membahayakan bahkan meningkatkan risiko kematian. Oleh karenanya, para orang tua sangat diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat bagi anak-anak dalam mencegah paparan virus corona.
Baca juga: Cara Menjelaskan Bahaya Virus Corona pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.