Aesculus hippocastanum adalah pohon herbal yang bagian biji, kulit batang, daun, hingga bunganya bisa dimanfaatkan sebagai obat. Ekstrak tanaman yang juga disebut dengan horse chestnut ini paling sering dikonsumsi secara oral untuk mengatasi varises dan gangguan sirkulasi lainnya yang menyebabkan kaki bengkak.
Namun, hati-hati menggunakan Aesculus hippocastanum sebab herbal ini mengandung racun bernama aesculin. Jika tertelan mentah-mentah, racun ini bisa membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kematian.
Mengenai Aesculus hippocastanum
Golongan
Suplemen herbal
Kemasan
- Kapsul
- Suppositoria
Kandungan
Aesculus hippocastanum
Manfaat Aesculus hippocastanum
Aesculus hippocastanum mengandung substansi yang mampu mengencerkan darah. Zat itu pulalah yang mencegah cairan bocor ke luar dari vena dan kapiler, serta mendorong urine untuk membantu mencegah retensi air (edema).
Itu sebabnya manfaat Aesculus hippocastanum digunakan untuk mengatasi varises dan sejumlah gangguan sirkulasi yang menyebabkan kaki bengkak.
Selain itu, horse chestnut mengandung aescin yang memiliki sifat antiradang, sehingga dapat membantu mengatasi kondisi-kondisi seperti:
- Gangguan kesuburan pada pria;
- Wasir;
- Sindrom iritasi usus (IBS);
- Batuk;
- Diare;
- Eksim;
- Pembesaran prostat;
- Demam;
- Nyeri haid;
- Pembengkakan jaringan akibat patah tulang, arthritis, atau nyeri sendi.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat horse chestnut untuk kesehatan tubuh.
Kontraindikasi
Herbal ini tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi berikut:
- Penyakit lambung atau usus
- Gangguan hati atau ginjal
- Alergi terhadap lateks
- Ibu hamil atau menyusui
Efek samping Aesculus hippocastanum
Ekstrak biji Aesculus hippocastanum cenderung aman dikonsumsi dalam jangka pendek. Yang terpenting, pastikan suplemen herbal ini telah teruji dan tidak mengandung zat toksik esculin.
Namun, sama seperti obat maupun herbal pada umumnya, horse chestnut juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Hanya saja, efek sampingnya bisa berbeda-beda, tergantung dari usia, dosis, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Efek samping Aesculus hippocastanum yang dapat terjadi meliputi:
- Pusing;
- Sakit kepala;
- Mual;
- Sakit perut;
- Kulit gatal;
- Kram betis.
Serbuk sari bunga horse chestnut juga dapat memicu reaksi alergi. Jika Anda menggunakan sediaan supositorianya, herbal ini dapat menyebabkan efek samping peradangan dan gatal di area anus.
Hindari konsumsi biji, kulit batang, bunga, maupun batang Aesculus hippocastanum mentah-mentah karena dapat menyebabkan kematian, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Tanda-tanda keracunan akibat herbal ini meliputi:
- Sakit perut;
- Gangguan ginjal;
- Otot berkedut;
- Kelemahan;
- Kehilangan koordinasi tubuh;
- Muntah;
- Diare;
- Depresi;
- Kelumpuhan;
- Pingsan.
Jika efek samping berlanjut atau bahkan memburuk, hingga muncul tanda-tanda keracunan, segera hentikan penggunaan herbal dan periksakan diri ke dokter.
Dosis Aesculus hippocastanum
Dosis Aesculus hippocastanum bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Untuk mengatasi gangguan sirkulasi darah, misalnya varises, dosis yang disarankan adalah 2 x sehari 300 mg ekstrak biji horse chestnut yang mengandung 50 mg bahan aktif aescin. Biasanya diperlukan waktu 4 minggu untuk melihat efek khasiatnya dalam tubuh.
Jika gejala tak berkurang atau bahkan memburuk, segera hentikan penggunaan herbal dan periksakan diri ke dokter.
Interaksi Aesculus hippocastanum
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun dalam tubuh.
Jenis obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan Aesculus hippocastanum adalah sebagai berikut:
- Lithium: menurunkan penyerapan lithium dalam tubuh;
- Obat antidiabetes seperti glimepiride, glyburide, insulin, pioglitazone, rosiglitazone, chlorpropamide, glipizide, dan tolbutamide: menurunkan kadar gula darah secara drastis;
- Obat pengencer darah (antikoagulan) seperti aspirin, clopidogrel, diclofenac, ibuprofen, naproxen, dalteparin, enoxaparin, heparin, dan warfarin: meningkatkan risiko memar dan perdarahan;
- Herbal penurun kadar gula darah seperti asam alfa lipoat, devil's claw, fenugreek, bawang putih, Panax ginseng, psyllium, dan ginseng Siberian;
- Herbal pengencer darah seperti angelica, paprika, cengkih, bawang putih, jahe, dan kunyit.
Kemungkinan ada jenis obat lainnya yang juga dapat berinteraksi dengan horse chestnut, tetapi belum tercantum dalam daftar di atas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Aesculus hippocastanum adalah:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama gangguan pembekuan darah, diabetes, penyakit ginjal atau hati, masalah lambung atau usus, penyakit jantung kongestif, epilepsi, asma, migrain, sakit kepala, dan alergi terhadap lateks;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Hindari memberikan suplemen herbal apa pun pada anak tanpa rekomendasi dokter;
- Herbal ini berpotensi menghambat pembekuan darah. Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan pembekuan darah karena dapat meningkatkan risiko memar atau perdarahan;
- Aesculus hippocastanum berpotensi menurunkan kadar gula darah. Jika Anda memiliki diabetes, perhatikan tanda-tanda gula darah turun (hipoglikemia) dan pantau kadar gula darah Anda secara rutin;
- Hindari penggunaan herbal horse chestnut minimal 2 minggu sebelum operasi.
Artikel terkait: