Usia senja bukan menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan fisik. Beberapa penelitian menyatakan bahwa lansia yang melakukan pekerjaan rumah tangga secara rutin memiliki fisik yang lebih sehat dibandingkan dengan lansia yang minim kegiatan fisik.
Aktivitas fisik dapat membantu membuat lansia lebih kuat, mencegah keropos tulang, memperbaiki keseimbangan dan koordinasi otot maupun jantung, meningkatkan daya ingat, membuat tidur lebih nyenyak, meningkatkan mood, dan mengurangi gejala-gejala penyakit tertentu.
Pekerjaan rumah tangga membuat lansia merasa lelah
Tubuh yang rentan akibat usia menimbulkan rasa mudah lelah bagi para lansia. Tak jarang kita melihat lansia hanya menghabiskan waktu untuk beristirahat di tempat tidur atau duduk di sofa untuk menonton acara televisi. Hal ini bukan tidak boleh dilakukan, namun harus juga diimbangi dengan aktivitas fisik seperti malakukan pekerjaan rumah tangga. Tentunya aktivitas tersebut harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan kesehatan yang dimiliki masing-masing lansia.
Wanita lansia dinyatakan lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga dibandingkan pria lansia. Aktivitas-aktivitas tersebut meliputi: pergi ke pasar, memasak, mencuci piring, membereskan tempat tidur, dan lain-lain, sementara pria lansia biasanya hanya melakukan aktivitas perbaikan seperti mengganti bohlam lampu dan membetulkan keran yang bocor.
Pria lansia sebaiknya mencari kegiatan lain agar memicu tubuh untuk bergerak seperti berkebun, mencuci mobil, membersihkan bagian depan rumah, dan sebagainya yang belum dilakukan oleh sang istri.
Durasi seorang lansia melakukan kegiatan fisik sebaiknya antara 3 hingga 4 jam dalam sehari. Selingi dengan beristirahat sejenak agar tidak merasa kelelahan dan menimbulkan penyakit.
Olahraga untuk lansia
Olahraga diciptakan bukan hanya untuk kaum muda, tetapi lansia juga bisa melakukannya. Berenang menjadi olahraga terbaik bagi seseorang di usia senja karena dapat melatih pernafasan, jantung, dan juga fungsi otot tangan, kaki, dan leher.
Jika tidak memiliki keahlian berenang, lakukan jogging di pagi sembari berjemur matahari pagi agar dapat meningkatkan kesehatan. Mengkonsumsi vitamin juga dapat membantu kesehatan lansia, kunjungi dokter untuk melakukan check up lalu mintalah resep untuk penggunaan vitamin jika diperlukan.
Waktu tidur yang baik untuk lansia
Pada usia lanjut biasanya jam tidur akan terganggu, inilah penyebab lansia sering terbangun di malam hari dan bangun lebih awal di pagi hari. Fungsi organ tubuh juga akan menurun dan akibatnya mempengaruhi produksi hormon, salah satunya adalah hormon melatonin.
Melatonin adalah hormon yang diprodusi di sebuah kelenjar endokrin kecil yang terletak di pusat otak, dan berperan dalam regulasi fungsi biologis tubuh. Kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia, tidur menjadi tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi, kelelahan, katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung (aritmia).
Penyebab lain lansia memiliki gangguan tidur adalah karena obat-obatan yang dikonsumsi maupun rasa nyeri karena penyakit tertentu. Selain itu kurangnya aktivitas fisik juga akan mempengaruhi kualitas tidur seorang lansia.
Idealnya waktu tidur lansia adalah 6 jam dalam sehari mencakup tidur siang dan tidur malam. Telalu banyak tidur akan membuat kondisi fisik menjadi lemas karena otot tidak di gerakkan, sedangkan kekurangan tidur akan menimbulkan penyakit yang bila dibiarkan dalam jangka panjang akan menyebabkan kematian.
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kurang tidur antara lain:
Daya tahan tubuh menurun
Detak jantung tidak stabil
Depresi atau stress
Demensia atau penyakit yang berpengaruh memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik
Resiko Alzheimer
Dengan adanya resiko yang ada, maka kita harus menjaga kesehatan keluarga yang berusia lanjut atau lansia dengan memberikan kegiatan fisik yang ringan bagi mereka, juga mengawasi waktu tidur yang ideal.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.