Apa itu obat Alemtuzumab?
Alemtuzumab adalah termasuk obat golongan CD52 antibodi monoclonal yang digunakan bagi pada penderita B cell Chronic Lymphocytic Leukaemia, ataupun penyakit multiple sclerosis. B cell Chronic Lymphocytic Leukaemia adalah leukimia yang paling sering terjadi pada orang dewasa, yang biasa disebabkan karena terjadinya malignancy atau keganasan pada sel B.
Multiple Sclerosis sendiri adalah penyakit yang progresif dan muncul akibat autoimun (sistem imun menyerang tubuh sendiri) pada pelindung saraf pada otak dan saraf tulang belakang.
Manfaat yang didapatkan Alemtuzumab
Alemtuzumab biasa digunakan pada penderita B cell Chronic Lymphocytic Leukaemia, ataupun penyakit multiple sclerosis. Alemtuzumab merupakan obat yang dibeli melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini.
Obat ini merupakan obat yang dibuat menggunakan antibody yang terdapat dari DNA binatang. Cara kerja Alemtuzumab adalah antibodi monoclonal rekombinan yang mengikat CD52 (suatu antigen tanpa modulasi) yang ditemukan pada sel B dan T limfosit, monosit, makrofag, dan sel natural killer (NK) dan sebagian granulosit. Setelah melekat, obat ini akan melisiskan sel kanker yang menyebabkan penyakit tersebut.
Obat ini bisa digunakan baik oleh dewasa namun tidak direkomendasikan untuk anak dan orang lanjut usia.
Dosis Alemtuzumab
Bentuk sediaan Alemtuzumab adalah sediaan injeksi yang digunakan tergantung dari keluhan serta usia pemakainya. Sediaan Alemtuzumab yang tersedia adalah sediaan injeksi 10mg/mL dan 30 mg/mL.
-
B cell Chronic Lymphocytic Leukaemia
Dewasa : diawali dengan 3 mg melalui infus selama 2 jam. Dosis dapat diulangi sampai 10 mg/hari. Penggunaan obat diharapkan dari 3 – 7 hari. Dosis rumatan adalah 30 mg diberikan 3 kali dalam seminggu selama sampai 12 minggu. Diperlukan penyesuaian dosis bila terjadi toksisitas hematologic. -
multiple sclerosis
Dewasa : dosis awal adalah 12 mg/hari melalui infus selama 4 jam, diberikan 5 hari berturut turut sampai total 60mg. selanjutnya, 12 mg /hari melalui infus selama 4 jam, diberikan selama 3 hari berturut turut sampai total 36 mg/hari, 12 bulan setelah dosis awal sudah diberikan.
Penggunaan Alemtuzumab diencerkan dalam 100 mL NaCl 0.9% atau glukosa 5%.
Penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda.
Saran kami, bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Alemtuzumab adalah
- Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan. Segera cari bantuan medis bila anda mengalami keluhan seperti ini.
- Congestif heart failure
- Demam
- Menggigil
- Hipotensi
- Kaku
- Gatal
- Sesak nafas
- Ruam kulit
- Efek samping lain meliputi pusing, nyeri kepala serta mual dan muntah.
- Efek samping yang ditakutkan dan dapat berakibat fatal antara lain anemia autoimun, trombositopenia autoimun, myelosupresi yang berkepanjangan, ITP (Idiopathic thrombocytopenic purpura) berat, pansitopeni, hypoplasia sumsum tulang, dan reaksi infusan berat.
Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.
Penggunaan Alemtuzumab pad ibu hamil dan menyusui
Perlu diketahui bahwa penggunaan Alemtuzumab untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia, sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin, saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter anda bila anda ingin mengkonsumsi Alemtuzumab dalam keadaan hamil atau menyusui.
Peringatan penggunaan Alemtuzumab
Dalam menggunakan Alemtuzumab ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:
- Monitoring ketat terhadap tekanan darah, lab darah lengkap (haemoglobin, leukosit, trombosit, hematokrit, dll) harus dilakukan berkala minimal 1 minggu sekali untuk mencegah terjadinya efek samping yang membahayakan nyawa pasien.
- Monitoring kadar kreatinin level dan urinalisis sebelum memulai terapi dan minimal 1 bulan sekali secara rutin selama menjalani terapi juga harus dilakukan untuk mencegah efek samping terjadinya infeksi.
- Monitoring kadar TSH dilakukan sebelum melakukan terapi dan 3 bulan sekali selama menjalani terapi.
Overdosis akibat Alemtuzumab
Tanda dan gejala yang dapat disebabkan oleh kecanduan Alemtuzumab adalah aplasia sumsum tulang, infeksi, reaksi infus berat, bronkospasme, batuk berat, sesak nafas, anuria, hipotensi, takikardia. Segera cari bantuan medis terdekat agar mendapat penanganan yang sesuai bila kerabat atau anda mengalami hal hal tersebut.