Apa itu obat Alfentanil?
Alfentanil adalah termasuk obat golongan obat bius opioid dan analgetik kuat yang biasa digunakan untuk keluhan nyeri dari intensitas ringan sampai sedang. Pengobatan dengan Alfentanil juga dapat diindikasikan untuk obat bius (obat tidur) saat operasi. Alfentanil sendiri dapat menyebabkan ketergantungan. Walaupun dianggap relatif aman digunakan dalam jangka waktu lama, kesalahan dosis dan cara pakai bisa mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan.
Manfaat Alfentanil
Alfentanil biasa digunakan dalam operasi sebagai obat bius umum dan regional. Alfentanil merupakan obat yang dibeli melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini. Alfentanil sendiri dapat menyebabkan ketergantungan. Cara kerja Alfentanil adalah dengan mengikat reseptor stereospesifik didalam sistem saraf pusat, sehingga reseptor nyeri dapat diblok dan kita tidak akan merasakan nyeri. Alfentanil sendiri merupakan opioid short-acting yang hampir setara dengan fentanyl. Obat ini bisa digunakan baik oleh anak, dewasa atau lanjut usia.
Dosis Alfentanil
Bentuk sediaan Alfentanil adalah sediaan injeksi yang digunakan tergantung dari keluhan serta usia pemakainya.
- Induksi anastesi
- Dewasa: bersamaan dengan penggunaan ventilator untuk pasien yang akan menjalani operasi lebih dari 45 menit. Dosis awal 130 – 245 mcg/kg, dilanjutkan dosis maintenance 0.5 – 1.5 mcg/kg per menit
- Anak: ≥12 tahun, dosis awal 10 – 20 mcg/kg bolus dengan suplementasi 5 – 10 mcg/kg
- Lanjut usia: perlu dilakukan penyesuaian dosis
- Analgesic pada pasien yang sudah bernafas spontan
- Dewasa: Pada pasien dengan monitored anaesthesia care (MAC), dosis awal 3 – 8 mcg/kg dilanjukan dengan 3 – 5 mcg/kg setiap 5 – 20 menit; atau sebagai infusan 0.25 – 1 mcg/kg per menit
- Anak: ≥12 tahun, dosis sama dengan dewasa
- Lanjut usia: perlu dilakukan penyesuaian dosis
- Maintenance dari anastesia umum
- Dewasa:
- Saat pasien sudah bernafas spontan; dosis awal sampai 500 mcg diberikan secara perlahan selama 30 detik dengan suplemen 250 mcg
- Pasien yang dibantu dengan ventilator; dosis awal 30 – 50 mc/kg dengan suplemen 15 mcg/kg
- Maintenance harus dihentikan 10 – 30 menit sebelum waktu perkiraan operasi selesai
- Anak: maintenance 0.5 – 2 mcg/kg per menit dititrasi tergantung respon
- Lanjut usia: perlu dilakukan penyesuaian dosis
- Dewasa:
Penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda. Saran kami, bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dikarenakan bentuk sediaannya yang merupakan sediaan injeksi maka penggunaan obat ini harus dilakukan oleh seorang tenaga medis ahli dan tidak bisa dilakukan oleh penderita sendiri.
Efek samping Alfentanil
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Alfentanil adalah:
- Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan. Segera cari bantuan medis bila anda mengalami keluhan seperti ini
- Hipotensi, bradikardi
- Kecanduan obat
- Peningkatan tekanan intracranial
- Agitasi dan lemah
- Gangguan saraf berupa: gangguan mood, disorientasi, pusing, tidak responsif, penurunan kesadaran, kejang, henti nafas
- Gangguan jantung berupa: peningkatan denyut nadi, gangguan irama jantung, penurunan detak jantung, henti jantung
- Gangguan sistem pencernaan berupa: mual dan muntah
- Gangguan pernafasan berupa: cegukan, spasme laring, batuk
- Efek samping yang paling ditakutkan adalah depresi pernafasan yang mengancam nyawa
Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.
Penggunaan Alfentanil bagi ibu hamil dan menyusui
Perlu diketahui bahwa penggunaan Alfentanil untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia, sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin, saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter anda bila anda ingin mengkonsumsi Alfentanil dalam keadaan hamil atau menyusui.
Peringatan penggunaan Alfentanil
Dalam menggunakan Alfentanil ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:
- Monitor penggunaan obat ini menjadi penting karena bisa menyebabkan depresi pernafasan bila penggunaan tidak sesuai dosis yang direkomendasikan.
- Monitor tanda tanda vital, saturasi oksigen, dan tekanan darah perlu dilakukan selama penggunaan obat ini.
- Obat ini termasuk ke dalam golongan opioid atau narkotik sehingga bisa menyebabkan kecanduan bahkan bisa disalahgunakan oleh pemakainya sehingga diharapkan dokter atau tenaga medis yang memberikan obat ini meningkatkan waspada kepada siapa dia memberikan obat ini.
- Beritahu kepada dokter bila sedang mengonsumsi obat-obatan lain ataupun herba
Overdosis Alfentanil
Gejala overdosis bisa berupa penurunan denyut nadi, ventilasi yang kurang sampai henti nafas, rigiditas pada otot, hipovolemi, depresi pernapasan. Penanganan dengan segera dan terapi yang tepat harus dilakukan bila seseorang mengalami tanda tanda overdosis alfentanil. Segera cari bantuan medis bila anda atau kerabat anda mengalami keluhan seperti ini.