Alphamol caplet adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala usia dan pereda nyeri, seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Alphamol caplet mengandung paracetamol, obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic. Berikut ini adalah informasi lengkap Alphamol caplet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter
Kemasan
- Dos 1000’s kaplet 500 mg
- Dos 15 x 10 kaplet 600 mg
Kandungan
Tiap kemasan Alphamol caplet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Paracetamol 500 mg/kaplet
- Paracetamol 600 mg/kaplet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meski memiliki efek anti-inflamasi, paracetamol tidak dimasukkan sebagai obat NSAID karena efek anti-inflamasinya dianggap tidak signifikan.
Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin, yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat berkurang sehingga respons tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.
Manfaat
Kegunaan Alphamol caplet (paracetamol) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Alphamol caplet (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun, obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Mengutip rekomendasi WHO, penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38,5 °C (101,3 °F).
- Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat, seperti nyeri pasca-operasi, penggunaan Alphamol biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
- Kombinasi Alphamol caplet (paracetamol) dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
- Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan dengan efek yang sebanding dengan aspirin, tetapi efek samping yang lebih ringan.
- Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
Kontraindikasi
- Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Paracetamol.
Efek samping
Secara umum, Alphamol caplet (paracetamol) bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Alphamol caplet (paracetamol) yang mungkin terjadi:
- Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati, terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan, misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun, penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal termasuk, gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada 2013, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit, seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol. Meski kasus ini sangat jarang, bisa fatal jika terjadi.
- Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat ini pada penderita asma terutama anak-anak karena memungkinkan untuk meningkatkan risiko asma atau memperburuk penyakit asma yang diidap.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang. Jika terjadi, pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.
- Beberapa ahli mengaitkan penggunaan Alphamol caplet (paracetamol) oleh ibu hamil, dengan risiko terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun, paracetamol tetap dianjurkan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri dan demam selama kehamilan, meski tetap harus memperhatikan risikonya.
Dosis Alphamol caplet
Alphamol caplet (paracetamol) diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 - 4 x sehari 1 tablet.
- Anak 5 – 12 tahun : 3 – 4 x sehari ½ tablet.
Bila perlu, obat diberikan setiap 4 jam atau menurut petunjuk dokter. Pemberian tidak lebih dari 5 x sehari.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA mengategorikan paracetamol dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meski potensi risiko sangat besar.
Badan Pengawas Makanan dan Obat Australia (TGA) mengategorikan paracetamol kedalam kategori A. Artinya adalah obat tersebut telah diamati dan dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya terhadap janin.
Secara umum, obat ini memang boleh digunakan untuk ibu hamil asalkan sesuai indikasi. Namun, akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan paracetamol saat hamil.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi Alphamol caplet (paracetamol) dengan obat-obat lain:
- Metoclopramide: Meningkatkan efek analgetic.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin: Meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide: Mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin: Paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi risiko terjadinya perdarahan.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Alphamol caplet adalah sebagai berikut:
- Pemakaian Alphamol caplet (paracetamol) harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul. Jika terjadi, bisa berakibat fatal.
- Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Alphamol caplet (paracetamol) diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui. Jika Anda ragu, berkonsultasilah sebelum mengonsumsi Alphamol caplet saat menyusui.
- Meskipun efek Alphamol caplet (paracetamol) terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.
- Jika anda mengonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi, terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.