Manfaat Ampisilin
Ampisilin adalah salah satu antibiotik dari golongan Betalaktam, dan dapat digunakan untuk mengatasi suatu infeksi dari bakteri. Infeksi bakteri tersebut seperti pada infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), infeksi pada jantung, infeksi sistem pencernaan, infeksi sistem saluran kemih, infeksi kelamin serta infeksi lainnya. Ampisilin sendiri merupakan antibiotik spektrum luas, sehingga dapat aktif digunakan untuk bakteri gram negatif ataupun terhadap gram positif. Ampisilin ini bekerja dengan cara membunuh si bakteri penyebab infeksi.
Siapa Sajakah Yang Dapat Mengkonsumsi Ampisilin?
Pengobatan dengan Ampisilin dapat digunakan oleh kaum dewasa, ataupun anak-anak. Perlu diperhatikan juga, Ampisilin merupakan obat Kategori B untuk ibu yang sedang hamil ataupun ibu dalam masa menyusui ASI (Air Susu Ibu), yang berarti uji klinis serta studi pada binatang percobaan tidaklah memunculkan risiko terhadap janin, namun belum ada uji klinis dan studi yang diperuntukan khusus ibu yang sedang hamil. Namun pada ibu yang sedang dalam masa menyusui ASI, Ampisilin ini dapat masuk ke dalam kandungan ASI walaupun dalam kadar rendah.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa antibiotik, baik itu Ampisilin ataupun lainnya, merupakan obat di luar “label hijau”, sehingga sebaiknya menggunakan resep, indikasi, serta pemeriksaan dokter dulu dalam konsumsinya.
Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Mengenai Ampisilin
Dari sediaan obatnya, Ampisilin ini ada dalam bentuk tablet, sirup kering, hingga obat suntik. Jika Anda memiliki riwayat alergi tertentu (baik obat, makanan, minuman, atau substansi lainnya), sebaiknya memberitahukan kepada dokter agar dapat melakukan pemeriksaan reaksi Ampisilin terhadap tubuh Anda, salah satunya dengan menggunakan skin-test.
Beritahukan dokter bilamana Anda menggunakan obat lain, seperti obat-obatan herbal, suplemen atau vitamin tertentu, dan obat-obatan lainnya terkait dengan kondisi kesehatan Anda. Jika Anda memiliki gangguan ginjal atau demam kelenjar, maka sebaiknya penggunaan Ampisilin ini perlu diwaspadai.
Dosis Ampisilin
Dosis yang dikonsumsi pada masing-masing individu dapat berbeda. Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya suatu dosis obat meliputi tingkat keparahan suatu penyakit, seberapa lama jangka waktunya, golongan usia serta status kesehatan pasien itu sendiri.
Namun, secara umum, bila Ampisilin dalam bentuk obat oral untuk dewasa biasanya dapat dikonsumsi dengan dosis 250-1000 mg, dan aturan minumnya adalah sebanyak 4 kali dalam sehari.
Untuk pengobatan penyakit seperti tifus, infeksi saluran kemih, infeksi gonore, dosis yang diberikan dokter dalam penggunaan Ampisilin dapat saja berbeda. Dosis untuk anak-anak biasanya akan disesuaikan dengan berat badan dari si kecil. Secara umum, biasanya pengobatan dari dokter akan dicocokan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Petunjuk Penggunaan Ampisilin
Ikuti petunjuk yang sudah tertera pada kemasan masing-masing sediaan obat dan sebaiknya ikuti anjuran dari dokter yang telah memeriksa Anda secara langsung dalam menggunakan obat ini.
Jika bentuk sediaan Ampisilin adalah berupa tablet atau sirup kering, maka disarankan untuk diminum pada saat perut sedang kosong, yaitu 2 jam setelah makan atau dapat saja 1 jam sebelum mulai makan.
Jangan lupa juga bila bentuk sediaan Ampisilin ini berupa sirup kering, maka dapat dicampurkan dengan air putih sebanyak jumlah volume air putih yang telah tertera atau yang sudah dianjurkan. Kocok dulu botol Ampisilin dengan sediaan sirup kering ini setiap kali akan dikonsumsi. Dapat pakai sendok takar yang sudah bersamaan ada dalam kemasan sirup kering Ampisilin ini jika ingin dikonsumsi agar dosisnya lebih tepat.
Efek samping Ampisilin
Tentu saja, setiap terapi obat, baik obat-obatan berlabel hijau ataupun obat di luar label hijau memiliki suatu efek samping dalam penggunaannya. Ampisilin memang memiliki segudang manfaat, tetapi jangan diremehkan juga efek dan bahaya yang ditimbulkan dari Ampisilin ini, yaitu mual hingga muntah, kemerahan pada kulit atau ruam kulit, diare, gatal-gatal pada area genital, serta gangguan sistem pencernaan lainnya.