Anelat adalah suplemen makanan dengan kandungan utama asam folat. Asam folat merupakan keluarga vitamin B (B9) yang memiliki banyak fungsi baik untuk tubuh, mulai dari membantu pembentukan sel-sel baru yang sehat hingga menstimulasi kerja sistem hematopoietik (sistem yang memengaruhi pembentukan sel darah).
Itulah mengapa, Anelat sering diresepkan sebagai suplemen tambahan pada penderita anemia. Anelat dengan asam folatnya juga sangat dianjurkan dikonsumsi ibu hamil terutama pada masa pra kehamilan hingga trisemester pertama kehamilan.
Mengenai Anelat
Jenis obat | Vitamin |
Kandungan | Asam folat |
Kegunaan | Suplemen untuk penderita anemia dan ibu hamil |
Kategori | Obat bebas |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori A |
Sediaan | Anelat tablet |
Mekanisme Kerja Anelat
Asam folat merupakan senyawa yang belum aktif secara biokimia. Setelah dicerna, senyawa ini akan dikonversi menjadi asam tetrahydrofolic dan methyltetrahidrofolat oleh enzim dihidrofolate reductase. Kedua senyawa ini kemudian dapat masuk ke dalam sel melalui proses endositosis.
Asam folat sangat dibutuhkan untuk menjaga sistem eritropoiesis tetap berjalan normal, juga dalam pembentukan purin dan timidin di inti sel, serta interkonversi asam amino dan tRNA. Asam folat menggunakan vitamin B12 sebagai kofaktor dan dapat menormalisasi homositein yang tinggi.
Manfaat Anelat
Anelat digunakan sebagai suplemen untuk penderita defisiensi asam folat, penderita anemia, dan juga dianjurkan untuk wanita yang merencanakan kehamilan hingga trimester pertama kehamilan. Para ahli juga beranggapan bahwa asam folat baik untuk kesehatan jantung dan mampu mencegah perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker.
Kontraindikasi
Asam folat merupakan senyawa yang secara alami terdapat di dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari, sehingga cukup aman digunakan. Kontraindikasi hanya terjadi jika pasien memiliki alergi terhadap kandungan suplemen ini.
Dosis Anelat
Anelat tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan kekuatan dosis 1.000 mcg per tablet.
Ingat! Dosis yang tepat adalah yang sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Atau seperti yang tertera dalam label obat.
Adapun dosis Anelat yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis Anelat untuk mengatasi defisiensi asam folat
- Dewasa: 1 x sehari 250-1.000 mcg
Dosis Anelat untuk mencegah kelainan pada janin
- Dewasa: 1 x sehari 400 mcg, dikonsumsi sebelum masa konsepsi hingga trisemester pertama kehamilan.
- Untuk wanita dengan riwayat kelainan janin akibat kelainan tabung saraf, dianjurkan untuk mengonsumsi 1 x sehari 4 mg selama bulan pertama kehamilan.
Dosis Anelat untuk penderita anemia
- Dewasa: 1 x sehari 400-800 mcg
Petunjuk Penggunaan:
- Suplemen ini dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan dan dianjurkan banyak minum air putih setelahnya.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsi Anelat.
- Meskipun merupakan obat bebas yang tidak perlu resep dokter untuk mendapatkannya, penggunaan dosis tinggi suplemen ini juga perlu diperhatikan.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, atau dibiasakan mengonsumsinya pada jam yang sama setiap harinya.
Efek Samping Anelat
Anelat umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada kemungkinan terjadinya efek samping Anelat yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Penggunaan obat ini pada penderita anemia akibat kekurangan vitamin B12 mungkin akan menyembunyikan gejala anemianya, sehingga penanganan terhadap penyakit ini jadi terlambat.
- Konsumsi asam folat pada penderita kejang akan memperburuk kondisinya, terutama untuk dosis tinggi.
- Penggunaan Anelat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping seperi mual, kembung ataupun insomnia. Namun, hal ini dapat berbeda-beda tingkatnya pada masing-masing orang.
Efek Overdosis Asam Folat
Belum ada data yang menunjukkan adanya efek overdosis dari penggunaan asam folat yang berlebihan. Namun, penggunaan dosis tinggi tanpa saran dari dokter bisa saja meningkatkan risiko tersembunyi gejala anemia megaloblastik dan memperparah kondisi tersebut.
Interaksi Anelat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter. Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Anelat, di antaranya:
- Konsumsi dosis tinggi asam folat dapat menghambat kerja obat-obatan anti kejang. Penggunaa suplemen sebaiknya disesuaikan dosisnya jika dikonsumsi bersamaan obat anti kejang.
- Obat diabetes, obat tidur, dan beberapa jenis antibiotik diketahui dapat menurunkan tingkat penyerapan asam folat. Diperlukan penyesuaian dosis untuk memaksimalkan penggunaan obat-obatan ini.
Daftar interaksi obat diatas belum mencakup keseluruhan obat yang dapat memengaruhi Anelat. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan dua jenis obat, suplemen, atau bahan herbal secara bersamaan.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:
- Selalu pastikan bahwa Anda tidak memiliki riwayat hipersensitifitas atau alergi terhadap kandungan suplemen ini.
- Gunakan suplemen ini sesuai dosis yang dianjurkan, untuk penggunaan dosis tinggi sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Anelat untuk ibu hamil dan menyusui?
- Kandungan Anelat berupa asam folat merupakan nutrisi yang dianjurkan untuk ibu hamil. FDA pun sudah menggolongkan obat ini dalam kategori A untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi kontrol penggunaan obat ini pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester selanjutnya), dan sangat rendah kemungkinannya untuk membahayakan janin. Sehingga penggunaannya aman untuk ibu hamil.
- Asam folat dalam Anelat diketahui dapat masuk dan terekskresi bersamaan dengan ASI ibu menyusui. Namun, senyawa alami ini secara alami juga terkandung dalam ASI dan dibutuhkan oleh bayi sehingga cukup aman dikonsumsi. Meskipun dalam kondisi normal dengan nutrisi yang cukup ibu menyusui sebenarnya tidak memerlukan tambahan suplemen ini.
Artikel terkait: