Apa Anda pernah mendengar kata asafetida? Atau apakah Anda mengetahui apa itu asafetida? Bagi sebagian orang mungkin asafetida sudah tidak asing lagi karena seringkali menjadikannya sebagai bumbu masakan.
Akan tetapi, ternyata asafetida juga merupakan herbal yang memiliki berbagai kegunaan. Bagi Anda yang tidak tahu, sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik herbal asafetida.
Jadi, mari simak detil herbal asafetida di bawah ini.
Mengenai Asafetida
Asafetida merupakan tanaman yang berasal dari Iran Timur, dan Afghanistan Barat. Tanaman ini mencapai ketinggian hingga 2 m, dan berwarna kuning kehijauan.
Semua bagian tanaman memiliki bau yang khas. Asafetida biasanya digunakan sebagai bahan penyedap dalam makanan, dan minuman.
Akan tetapi, orang-orang juga menggunakan resin asafetida sebagai obat. Resin asafetida adalah getah-getah yang diperoleh dari akar dan rimpangnya.
Setelah akar dipotong dan terbuka, maka akan keluar cairan seperti susu yang mengalir. Cairan tersebut kemudian mengering, dan membentuk resin yang berubah warna menjadi kecoklatan.
Golongan
Obat atau suplemen herbal asafetida ini dijual bebas, namun lebih disarankan untuk mendiskusikan penggunaannya dengan dokter.
Kemasan
Asafetida dijadikan obat atau suplemen herbal berupa tingtur (cairan), minyak, dan kapsul.
Kandungan
Asafetida terdiri dari minyak atsiri, resin, dan getah yang mengandung minyak esensial, disulfide, sesquiterpene, asam glukuronat, galaktosa, arabinose, rhamnosa, vanillin, cadinene, coumarin, kamolonol foetidin, terpene, dan cinnamyl acid.
Manfaat Asafetida
Asafetida bermanfaat untuk masalah pernapasan yaitu bronkitis, flu babi, dan asma. Selain itu, bermanfaat pula untuk masalah pencernaan, yakni usus bergas, iritasi usus, dan sakit perut.
Terdapat pula manfaat lain dari asafetida yaitu, untuk batuk rejan, serak tenggorokan, masalah menstruasi, histeria, kegilaan, stimulan saraf, kapalan, dan mengencerkan darah.
Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan asafetida ini.
Efek Samping Asafetida
Asafetida aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang biasa ditemukan dalam makanan. Terdapat pula beberapa bukti bahwa asafetida kemungkinan aman saat diminum sebagai obat.
Akan tetapi, pada beberapa orang asafetida dapat menimbulkan efek samping, seperti bersendawa, pembengkakan bibir, diare, usus bergas, kelainan darah, kejang-kejang, sakit kepala, dan efek samping lainnya.
Dosis Asafetida
Saat ini, belum ada informasi yang cukup dalam menentukan dosis yang tepat untuk asafetida. Akan tetapi, secara tradisional, dosis harian resin asafetida untuk tujuan pengobatan yaitu 200-500 mg.
Dosis asafetida yang tepat, tergantung pada beberapa faktor individu seperti usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label produk, dan berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan asafetida.
Interaksi Asafetida
Berhati-hatilah dalam penggunaan kombinasi obat berikut:
Asafetida dapat berinteraksi dengan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, seperti captopril (Capoten), enalapril (Vasotec), losartan (Cozaar), valsartan (Diovan), diltiazem (Cardizem), Amlodipine (Norvasc), hydrochlorothiazide(HydroDiuril), furosemide (Lasix), dan lainnya. Mengonsumsi asafetida bersama dengan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tekanan darah Anda terlalu rendah.
Asafetida juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang memperlambat pembekuan darah, seperti aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam), ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Anaprox, Naprosyn), dalteparin (Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, warfarin (Coumadin), dan lainnya.
Mengonsumsi asafetida bersama dengan obat-obatan yang juga memperlambat pembekuan darah dapat meningkatkan kemungkinan memar, dan pendarahan.
Perhatian
Asafetida tidak aman untuk dikonsumsi bayi karena dapat menyebabkan kelainan darah tertentu.
- Jika Anda sedang hamil, tidak aman pula mengonsumsi asafetida karena mungkin dapat menyebabkan keguguran. Jadi, hindarilah penggunaan.
- Jangan gunakan asafetida bila Anda memiliki gangguan pendarah karena terdapat kekhawatiran bahwa asafetida dapat meningkatkan risiko pendarahan.
- Jangan gunakan asafetida bila Anda menderita epilepsi atau kondisi sistem saraf lainnya yang dapat menyebabkan kejang.
- Jangan menggunakan asafetida bila Anda memiliki infeksi pencernaan karena asafetida dapat mengiritasi saluran pencernaan.
- Hindari penggunaan asafetida bila Anda memiliki masalah tekanan darah karena ada beberapa kekhawatiran bahwa asafetida dapat mengganggu kontrol tekanan darah.
- Berhentilah minum asafetida setidaknya 2 minggu sebelum operasi karena ada kekhawatiran bahwa asafetida dapat meningkatkan risiko pendaharan selama dan setelah operasi.
Demikian berbagai hal mengenai herbal asafetida yang dapat Anda ketahui. Bila Anda teratrik atau memerlukan pengobatan dengan asafetida, konsultasikanlah pada dokter Anda. Hal tersebut dilakukan agar kondisi Anda selalu terpantau, dan Anda bisa mendapatkan manfaat penuh dari herbal ini.