Boric acid atau asam borat adalah senyawa yang biasanya digunakan dalam proses industri dan manufaktur, tetapi juga kerap dimanfaatkan sebagai zat aditif dalam berbagai macam produk. Mulai dari produk farmasi, kosmetik, losion, sabun, obat kumur, pasta gigi, astringent, dan pencuci mata.
Asam borat dikenal juga dengan nama hidrogen borat. Selain sebagai zat aditif, senyawa ini juga memiliki sifat antibakteri yang efektif melawan beragam infeksi, seperti vaginosis bakterialis dan kandidiasis.
Mengenai Asam Borat
Golongan
Dengan atau tanpa resep dokter
Kemasan
- Obat tetes mata
- Obat tetes telinga
- Suppositoria vagina
Kandungan
Asam borat
Manfaat Asam Borat
Manfaat asam borat dapat digunakan untuk:
- Zat aditif dalam berbagai macam produk, seperti produk farmasi, produk perawatan diri, hingga pencuci mata;
- Menangani infeksi vaginosis bakterialis dan kandidiasis;
- Menangani penyakit otitis eksterna;
- Mengatasi infeksi mata.
Asam borat memiliki sifat antiseptik dan antijamur, juga mengandung probiotik yang baik untuk tubuh. Kandungan asam borat pada produk perawatan vagina mampu mengembalikan tingkat keasaman normal vagina sekaligus menyeimbangkan flora vagina. Hal ini berdampak pada turunnya risiko infeksi jamur vagina dan gejala-gejala yang ditimbulkan, seperti sensasi panas atau terbakar, gatal, dan bau tak sedap pada vagina.
Kontaindikasi
Asam borat sediaan suppositoria tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi berikut:
- Nyeri pada panggul atau perut bagian bawah;
- Deamm, menggigil, dan mual;
- Perdarahan vagina;
- Penyakit radang panggul;
- Penyakit menular seksual;
- Hipertensi;
- Penyakit jantung;
- Sistem imun melemah, baik karena penyakit atau konsumsi obat-obatan tertentu;
- Gangguan pembuluh darah.
Efek samping Asam Borat
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan asam borat dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping asam borat yang mungkin terjadi antara lain:
- Suppositoria: keputihan berair, sensasi panas saat memasukkan suppositoria, dan kemerahan di vagina;
- Obat tetes telinga: nyeri atau rasa terbakar pada telinga;
- Obat tetes mata: mata perih atau panas.
Jika efek samping berlanjut atau kian memburuk, hentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan ke dokter.
Dosis Asam Borat
Dosis asam borat bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis asam borat disesuaikan dengan tujuan dan sediaan obat yang digunakan, antara lain:
- Suppositoria untuk mengatasi infeksi vagina: 1 x sehari 1 suppositoria selama 3-6 hari berturut-turut;
- Obat tetes telinga untuk mengobati otitis eksterna: 3-8 tetes pada tiap telinga;
- Obat tetes mata untuk mengatasi iritasi mata: 3-4 x sehari 1-2 tetes pada masing-masing mata, atau sesuai anjuran dokter.
Interaksi Asam Borat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan asam borat suppositoria adalah:
- Pil KB atau terapi pengganti hormon yang mengandung estrogen;
- Suplemen magnesium.
Kemungkinan ada obat lain yang juga dapat bereaksi dengan asam borat, tapi belum dicantumkan dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan asam borat adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam borat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Hindari berhubungan seksual selama Anda menggunakan asam borat untuk mengatasi infeksi vagina. Obat ini tidak mampu mencegah penularan infeksi pada pasangan Anda.
Artikel terkait: