Asam Salisilat: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Mar 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Asam Salisilat?

Asam salisilat merupakan senyawa yang bersifat keratolitik yaitu zat yang dapat menghilangkan lapisan keratin di luar kulit dan dapat menghilangkan kelebihan sel kulit yang mati yang dihasilkan oleh lapisan epidermis. 

Asam salisilat ini dapat digunakan untuk membantu menghilangkan kullit menebal, keras, bersisik, kutil, kapalan, psoriasis, ketombe, jerawat, seborrhea, dan kurap. 

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Asam salisilat ini banyak digunakan dalam berbagai bentuk sediaan topikal dan juga banyak diformulasikan dengan berbagai zat seperti, sulfur, charcoal, zinc, dll.

Cara kerja Asam Salisilat

Asam salisilat sebagai keratolitik melepaskan sel-sel kulit mati dan memiliki efek antiseptik ringan. Asam ini melunakkan dan merusak lapisan kulit terluar (stratum korneum) dengan meningkatkan kelembapan kulit.

Stratum korneum adalah lapisan kulit yang berisi sel tanduk. Asam salisilat akan melunakkan dan mengelupaskan lapisan stratum korneum.

Sifat keratolitik ini akan bekerja pada asam salisat dengan konsentrasi 3-6%, namun apabila konsentrasi >6% dapat bersifat destruktif, dan konsentrasi 6-60% digunakan untuk menghilangkan kutil dalam pengobatan psoriasis dan gangguan keratosis lainnya.

Manfaat Asam salisilat

Asam salisilat ini dapat digunakan untuk membantu menghilangkan kullit menebal, keras, bersisik, kutil, kapalan, psoriasis, ketombe, jerawat, seborrhea.

Efek Samping Asam salisilat

Efek samping nya antara lain dapat menyengat atau membakar kulit, pusing, sakit kepala, bunyi berdenging pada telinga, kebingungan mental, iritasi pada jaringan normal di tempat paparan, dan napas berlebihan. 

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Efek samping ini jarang terjadi, namun apabila merasakan efek samping seperti yang terdaftar hentikan penggunaan dan hubungi petugas medis jika diperlukan. Asam salisilat ini dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas terhadap asam salisilat.  

Perhatian, asam salisilat ini hanya digunakan untuk penggunaan topikal atau luar dan hindari kontak dengan mata. Asam salisilat disarankan untuk tidak digunakan pada anak dibawah 2 tahun. 

Disarankan tidak digunakan tanpa saran dokter untuk penggunaan pada wanita hamil dan menyusui, diabetes mellitus, atau penyakit pada sirkulasi darah.

Dosis Asam Salisilat

Sebelum menggunakan asam salisilat, kulit dihidrasi dengan berendam dalam air hangat selama 5 menit, kemudian gunakan kain, sikat, atau ampelas untuk melonggarkan jaringan kulit kering secara menyeluruh.

  • Bentuk sediaan cairan (27,5%) digunakan dengan terlebih dahulu melindungi kulit yang tidak terkena di sekitarnya dengan petrolatum atau dikenal dengan brand Vaseline®. Kemudian, cairan asam salisilat dioleskan ke setiap kutil dan biarkan mengering. Ulangi pengolesan 1-2x sehari hingga 6 minggu.
  • Bentuk sediaan cairan (17%) atau gel digunakan dengan membersihkan terlebih dahulu area kulit yang kering kemudian dioleskan setiap kutil dan biarkan mengering. Digunakan 1-2x sehari hingga 12 minggu.
  • Bentuk sediaan gel (6%) dioleskan pada kulit yang bermasalah 1x sehari, lebih baik digunakan pada malam hari dan dibilas pada pagi hari. Bentuk sediaan asam salisilat berbentuk busa digunakan dengan cara digosokkan pada kulit sampai benar-benar terserap dan digunakan 2x sehari
  • Bentuk sediaan asam salisilat patch (15%) digunakan dengan menempelkan patch langsung di atas area kulit yang terkena, sedangkan patch (40%) dibiarkan di tempat selama 48 jam dan dapat diulang penggunaannya hingga 12 minggu.
  • Bentuk sediaan plester digunakan tergantung dari aturan pakai yang tertera pada produk. Bentuk sediaan salep (3%) digunakan dengan mengoleskan pada plak atau sisik pada kulit tiap 6 jam (tidak digunakan pada kulit kepala atau wajah).
  • Bentuk sediaan krim (2,5%) digunakan dengan mengoleskan pada area kulit yang bermasalah tiap 6-8 jam, dapat dibiarkan dalam semalam tergantung pada produk. Bentuk sediaan bedak tabur digunakan dengan mengoleskan bedak tabur pada area kulit yang bermasalah, kemudian didiamkan.
  • Bentuk sediaan shampo (1,8-3%) digunakan dengan memijat produk ke rambut basah atau area kulit yang bermasalah dan biarkan selama beberapa menit. Setelah dirasa cukup, bilas sampai bersih. Shampo asam salisilat ini dapat digunakan 2-3x seminggu atau seperti yang diarahkan oleh professional kesehatan, dapat juga dibiarkan dalam semalam tergantung produk yang digunakan.

Asam salisilat ini disimpan pada tempat yang sejuk (15-30oC) dan kering, hindari panas dan cahaya langsung, serta jauhkan dari jangkauan dan penglihatan anak-anak untuk keamanan.

 


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Palmer, A. Very Well Health (2019). Salicylic Acid Acne Treatments. (https://www.verywellhealth.com/salicylic-acid-15632)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app