Apakah Anda memiliki benjolan di leher belakang? Benjolan di leher adalah bagian yang menggumpal ataugt;bengkak di area leher. Benjolan di leher bisa terasa keras, lunak, sakit atau pun tidak.
Sebagian besar benjolan dan pembengkakan di bawah kulit tidak berbahaya dan sembuh atau hilang dengan sendirinya. Namun, bukan berarti andagt;dapat menganggap remeh benjolan tersebut.
Banyak faktor yang menyebabkan tumbuhnya benjolan di leher bagian belakang, baik itu karena gangguan kelenjar, sampai gejala tumor yang tak boleh disepelekan. Oleh sebab itu, secepat mungkin Anda obati benjolan tersebut supaya cepat hilang dan tidak menimbulkan penyakit lain setelahnya.
Anda juga jangan terlalu panik, karena tidak semua benjolan itu merupakan tumor. Tapi, anda jangan sekali-kali menyepelekannya, karena boleh jadi benjolan tersebut akan disusupi sel tumor, dan akan berkembang dikemudian hari.
Beberapa penyebab benjolan di leher
Pembengkakan kelenjar atau munculnya benjolan di bawah kulit umumnya tidak menimbulkan kekhawatiran. Kelenjar getah bening yang berada di kedua sisi leher, di bawah rahang, atau di belakang telinga dapat membengkak saat Anda mengalami sakit tenggorokan atau flu.
Benjolan di leher atau pembengkakan kelenjar biasanya berkembang saat tubuh melawan infeksi, baik infeksi tenggorokan, infeksi rongga sinus, infeksi telinga, pilek, flu, gigitan serangga, atau luka kecil.
Jika terjadi infeksi yang lebih serius, dapat menyebabkan kelenjar membengkak dan menjadi benjolan di leher yang kencang, keras, dan sakit.
Benjolan di leher belakang maupun bagian lainnya dapat berupa:
- Pertumbuhan kulit berlebihan.
Adalah kondisi dimana kulit sering bergesekan dengan kulit lain atau pakaian sehingga area tersebut ditumbuhi dengan daging kecil berwarna kecoklatan seperti kutil. Nampaknya kondisi ini umum terjadi, tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat hilang dengan sendirinya. Biasanya, penderita obesitas, wanita hamil serta orang tua akan sering mengalami skin tag. - Batu di kelenjar ludah.
Mungkin jenis kedua ini agak asing di telinga anda. Namun kenyataanya memang demikian bahwa air liur yang mengendap di sekitar mulut terkadang dapat membentuk batu-batu kecil. Dari situlah akan terjadi penyumbatan aliran air liur ke dalam mulut. Maka efeknya pun berimbas pada pembengkakan atau bejolan di belakang leher. - Kista.
Merupakan jenis benjolan di belakang leher yang dapat hilang kapan saja. Adapun ciri-ciri kista jinak yakni bentuknya kecil, teraba seperti kacang kemudian bergeser ke bahwa kulit jika ditekan. Tenang dan tak perlu khawatir karena kista bisa sembut tanpa pengobatan tapi jauh lebih baik jika anda memeriksakan diri ke dokter atau klinik sejak pertama kali muncul agar dapat dilakukan pencegahan dini. - Pembengkakan kelenjar tiroid.
Jenis Benjolan Di Leher Belakang keempat ini biasanya tak terlihat oleh kasat mata tapi karena sebab tertentu timbulah bengkak dan benjolan mirip kupu-kupu. Tak hanya di depan tenggorokan saja, efek benjolan ternyata bisa sampai ke belakang leher. Diantara penyebab utamanya adalah kelenjar kurang atau terlalu aktifg, adanya kanker tiroid dan kekurangan yodium. - Kanker.
Hampir semua kanker ditandai dengan gejala benjolan meski tidak selalu. Beberapa orang akan mengalaminya terutama bagi yang menjalani gaya hidup kurang sehat, minum-minuman beralkohol, merokok dan sebagainya. Disamping itu, benjolan tersebut bisa menjadi tanda bahwa anda terkena leukemia (kanker sel darah putih), kanker paru-paru dan payudara. Resiko lebih tinggi bila seseorang telah memasuki usia senja (40 tahun ke atas). - Pembengkakan kelenjar getah bening.
Benjolang di belakang leher bisa terjadi karena terjadi infeksi seperti infeksi gigi, campak, pilek, infeksi tenggorokan, penyakit sistem imun, TBC dan lainya. Akibatnya, respon kelenjar getah bening akan mengalami pembengkakan yang kemungkinan bisa kemps dengan sendirinya ketika kondisi kesehatan anda membaik, begitu juga sebaliknya.
Bagaimana cara mengobati benjolan pada leher belakang?
Benjolan di leher belakang dan area lainnya tidak dapat dianggap sepele. Anda harus segera konsultasikan kondisi Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jenis penanganan yang diberikan tergantung pada penyebab utamanya.
Jika benjolan disebabkan oleh infeksi bakteri, dapat diobati dengan obat antibiotik dan obat antinyeri jika diperlukan. Pembedahan, radiasi, atau kemoterapi dapat diberikan pada benjolan yang disebabkan oleh kanker.
Dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, foto Rontgen, ultrasonografi (USG), CT-scan atau MRI kepala dan leher.
Pemeriksaan biopsi penting untuk menentukan apakah benjolan tersebut ganas atau jinak. Jika ganas maka pengobatan seperti kemoterapi dan operasi akan dilakukan untuk mengobati penyakit.
Jika terdapat gejala benjolan di leher belakang disertai demam tinggi, kesulitan menelan atau berbicara, leher terasa mengganjal, terdapat keluhan neurologis seperti kelemahan menggerakkan tangan atau kaki, maka Anda perlu segera memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?