Pembicaraan tentang kenaikan berat badan tidak selalu menyenangkan bagi sebagian orang. Kenaikan berat badan tak jarang merupakan salah satu kondisi yang dikhawatirkan banyak orang, termasuk wanita.
Bahkan tak jarang wanita paruh baya yang mengalami menopause mengalami kenaikan berat badan yang cukup pesat. Mengutip laporan WHO, tingkat obesitas pada wanita dua kali lebih tinggi dibandingkan pria.
Kenaikan berat badan bisa dipengaruhi oleh gaya hidup, seperti penerapan pola makan dan tingkat aktivitas fisik yang kurang tepat. Selain itu, risiko obesitas pada wanita berkaitan dengan perubahan hormonal dalam tubuh.
Baca juga: Menghitung Indeks Massa Tubuh dengan Kalkulator Berat Badan
Apa penyebab berat badan wanita lebih cepat naik?
Penyebab umum kenaikan berat badan pada pria dan wanita adalah ketidakseimbangan jumlah kalori. Artinya, kalori yang masuk lebih besar daripada kalori yang keluar.
Perbedaannya baru terlihat jika kita memperhatikan kebutuhan kalori dan massa otot pria yang cenderung lebih besar dibandingkan wanita. Kenaikan berat badan pada wanita terjadi lebih cepat meski porsi makannya lebih kecil karena tubuh wanita lebih banyak menyimpan cadangan lemak.
Terlepas dari faktor metabolisme dan kondisi otot tersebut, kenaikan berat badan pada wanita juga disebabkan oleh perubahan hormonal sebagai berikut:
1. Kadar hormon testosteron dan estrogen
Perbedaan kadar hormon dalam tubuh wanita dan pria ternyata juga ikut memengaruhi bentuk tubuh. Kadar testosteron yang tinggi dan estrogen yang rendah pada tubuh membantu para pria dalam menurunkan berat badan dengan lebih mudah. Kondisi ini berkebalikan dari kondisi pada tubuh wanita.
Baca juga: Cara Meningkatkan Laju Metabolisme Tubuh
2. Efek kehamilan
Wanita yang sedang hamil umumnya akan mengalami kenaikan kadar lemak sehingga meningkatkan berat badan. Kabar baiknya, kondisi ini bukan tidak dapat diatasi sama sekali. Jika memang memungkinkan, setelah melahirkan para wanita disarankan untuk menyusui. Keputusan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, tetapi juga dapat membantu ibu mendapatkan berat badan yang ideal dan sehat.
3. Masa menopause
Setiap wanita yang memasuki usia paruh baya akan mengalami masa menopause atau berakhirnya fase menstruasi secara alami. Perubahan hormon dalam masa ini secara tidak langsung akan memengaruhi proses metabolisme tubuh sehingga berisiko menimbulkan kenaikan berat badan.
4. Peningkatan enzim Aldh1a1
Setelah menopause, aktivitas enzim Aldh1a1 yang berperan dalam produksi lemak akan meningkat. Tentu saja kondisi ini berimbas pada perubahan berat badan.
Peningkatan enzim Aldh1a1 pasca-menopause disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Pada dasarnya, kadar estrogen yang tinggi bisa menghambat cara kerja enzim Aldh1a1. Itulah mengapa, wanita yang telah menopause cenderung mengalami kenaikan berat badan.
5. Penyakit PCOS
Wanita yang mengidap PCOS atau polycystic ovary syndrome yang merupakan kelainan hormonal sehingga menyebabkan adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Kondisi medis ini berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur dan kesulitan menurunkan berat badan.
Baca juga: Perawatan Rambut Rontok Akibat PCOS
3 Cara menjaga berat badan ideal bagi para wanita
Memiliki bentuk tubuh yang ideal memang menjadi dambaan setiap orang. Berat tubuh ideal bukan cuma bicara soal penampilan, tetapi juga kesehatan secara menyeluruh. Berikut adalah tips untuk membantu mendapatkan dan mempertahankan berat badan ideal bagi para wanita:
1. Tingkatkan aktivitas fisik
Tak hanya baik untuk menjaga kesehatan, melakukan aktivitas fisik--terutama olahraga--juga dapat membantu mempertahankan berat badan ideal Anda. Rutin berolahraga dapat memacu tubuh untuk membakar kalori lebih banyak, bahkan saat Anda sedang beristirahat.
Anda tidak perlu melakukan olahraga ekstrem atau selalu menghabiskan banyak uang untuk berolahraga di pusat kebugaran ternama. Anda dapat melakukan gerakan push up, squats, lunges, atau mencoba pilates. Latihan-latihan tersebut akan membantu membangun massa otot, meningkatkan metabolisme tubuh, dan mencegah risiko osteoporosis.
Baca juga: Makanan untuk Melawan Osteoporosis
2. Terapkan pola makan sehat
Mengonsumsi makanan yang tepat juga membantu Anda mendapatkan berat badan ideal. Jumlah kalori yang dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, hingga tingkat aktivitas harian.
Umumnya, pria dewasa membutuhkan sekitar 1.500 kalori dan wanita dewasa membutuhkan 1.200 kalori dalam sehari. Jenis diet sehat yang dijalankan pun bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh. Contoh penerapannya adalah mengurangi makanan tinggi karbohidrat, menghindari makanan atau minuman manis, dan mengonsumsi lebih banyak serat.
Baca juga: Berapa Jumlah Kalori yang Dibutuhkan Sehari Ketika Diet?
3. Disiplin hidup sehat demi kesehatan jangka panjang
Ingin menurunkan berat badan demi mencapai berat badan ideal boleh saja, tetapi harus perhatikan juga dampaknya bagi kesehatan tubuh. Jika ingin melakukan program diet seperti diet rendah lemak, rendah karbohidrat, atau jenis diet lainnya, Anda harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi tetap memiliki nutrisi bagi tubuh.
Untuk membantu menjaga tubuh tetap fit dan mencukupi gizi yang seimbang, Anda juga bisa melengkapinya dengan mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda. Wanita yang telah berusia 50 tahun ke atas disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung kalsium dan vitamin D.
Baca juga: 3 Sumber Vitamin D yang Penting untuk Menjaga Sistem Imun Tubuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.