Siapa yang tak ingin panjang umur dan hidup sehat? Orang-orang lanjut usia pun menginginkan kondisi ini. Masalahnya, ancaman gangguan kesehatan semakin menjadi di usia tua. Berangkat dari situ, tindakan pencegahan sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah diet sehat.
Mengapa lansia perlu melakukan diet sehat?
Tak hanya dengan tetap aktif bergerak, rutin berolahraga, dan memiliki waktu tidur yang cukup, lansia juga perlu memastikan berat badannya agar tetap ideal demi menjaga kesehatan. Untuk mencapai tujuan ini, diet sehat bisa menjadi pilihan tepat.
Gaya hidup sehat sebenarnya sudah harus dilakukan sejak masih muda sehingga saat usia bertambah, risiko gangguan kesehatan dapat lebih mudah dikendalikan. Salah satu masalah kesehatan yang umumnya terjadi di usia senja adalah kurangnya kepadatan tulang dan otot. Kondisi demikian menyebabkan tulang lebih mudah keropos dan patah (osteoporosis).
Gangguan tersebut cenderung terjadi pada orang tua yang memiliki berat badan berlebih (overweight) dan obesitas. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini berisiko menimbulkan gangguan pada kemampuan gerak. Bahkan tak sedikit pula yang berujung pada cedera. Kalau sudah begini, fisioterapi sebaiknya dimasukkan dalam daftar perawatan lansia.
Baca juga: Yuk, Kenali Manfaat Fisioterapi bagi Lansia!
Beberapa kondisi yang membuat penerapan gaya hidup sehat penting bagi lansia adalah:
- Lansia membutuhkan jumlah kalori yang lebih sedikit karena berkurangnya aktivitas fisik;
- Mengonsumsi obat harian yang dapat berinteraksi dengan makanan atau suplemen tertentu;
- Cenderung mengalami penurunan nafsu makan karena masalah kesehatan mulut dan gigi;
- Pelemahan sistem imun seiring bertambahnya usia sehingga berisiko terinfeksi penyakit;
- Terdapat masalah yang berpotensi memengaruhi kesehatan fisik dan mental para lansia.
Para lansia atau mereka yang memasuki usia 65 tahun lebih berisiko mengalami beberapa masalah medis, mulai dari gangguan tulang dan otot, gangguan penglihatan, nyeri sendi (arthritis), penyakit Alzheimer, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, insomnia, inkontinensia, hingga gangguan mental.
Baca juga: 11 Penyakit pada Lansia yang Sering Terjadi di Indonesia
Bagaimana menerapkan diet sehat pada lansia?
Langkah awal yang harus diterapkan untuk menerapkan diet sehat pada lansia adalah berkonsultasi ke dokter. Bagaimanapun, apa yang harus dan tidak boleh dikonsumsi harus sesuai dengan kondisi fisik. Penerapan diet sehat untuk lansia yang mengidap diabetes bisa saja berbeda dengan lansia yang mengalami gangguan mental.
Prinsip utamanya, menu diet sehat yang kaya protein dan rendah kalori dapat menjadi pilihan tepat bagi para lansia. Meski jumlah kalori yang dibutuhkan berkurang karena penurunan aktivitas fisik, lansia tetap memerlukan asupan gizi komplet dan seimbang.
Nah, beberapa jenis makanan yang umumnya bisa dilahap oleh para lansia yang sedang menjalani diet:
- Buah-buahan;
- Sayur-sayuran;
- Biji-bijian;
- Kacang-kacangan;
- Daging tanpa lemak;
- Makanan laut;
- Produk susu rendah lemak.
Baca juga: Vitamin untuk Lansia, Apakah Memang Diperlukan?
Untuk mencegah dehidrasi, lansia juga perlu minum air putih yang cukup, sekitar 8 gelas sehari. Terlebih, usia lanjut terkadang berimbas pada menurunnya kesadaran akan rasa haus.
Jika diperlukan, penuhi kandungan gizi dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Umumnya, orang tua perlu mulai mengonsumsi sejumlah suplemen kalsium, vitamin D, vitamin B12, magnesium, dan omega 3. Sekali lagi, perlu atau tidaknya suplemen tambahan ditentukan dari kebutuhan setiap lansia. Berkonsultasi ke dokter juga penting untuk mencegah overdosis vitamin.
Perlu diingat juga bahwa seiring bertambahnya usia, proses metabolisme tubuh mulai menurun. Beberapa gangguan kesehatan bahkan dapat memengaruhi tercukupinya gizi yang seimbang. Contohnya adalah kesulitan mengunyah makanan akibat gigi yang tanggal dan penurunan nafsu makan.
Untuk membantu menjaga kesehatan di masa tua, Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter dalam menentukan pola hidup sehat yang tepat. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) demi mengurangi risiko gangguan kesehatan di usia senja.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Cara Tepat Menjaga Kesehatan Gigi Lansia!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.