Berotec obat apa?
Berotec adalah obat untuk meredakan sesak nafas pada penderita asma bronkial ataupun kondisi lain yang menyebabkan penyempitan saluran paru-paru seperti pada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Obat ini mengandung fenoterol yang merupakan senyawa bronkodilator yang dapat melegakan saluran paru yang menyempit.
Obat yang diproduksi oleh Boehringer Ingelheim merupakan jenis obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Di apotik, umumnya Berotec tersedia dalam bentuk inhalasi oral namun ada juga yang berbentuk cairan inhalasi. Ketahui lebih lanjut tentang kegunaan, dosis lazim, efek samping, kontraindikasi, interaksinya dengan obat lain serta keamanan Berotec jika harus digunakan oleh ibu hamil atau menyusui.
Ikhtisar Obat Berotec
Jenis obat | Antiasma, preparat PPOK |
Kandungan | Fenoterol hydrobromide |
Kegunaan | Mengatasi serangan asma akut dan penyakit paru obstruktif kronis lainnya yang menyempitkan jalan nafas |
Kategori | Obat Resep |
Konsumen | Dewasa dan Anak |
Kehamilan | Konsultasikan dengan dokter |
Sediaan | Berotec inhalation solution 0,1%, Berotec inhalasi oral 100 mcg/semprot |
Mekanisme Kerja
Cara kerja Berotec dapat dicermati dari bahan aktifnya yang berupa fenoterol hydrobromide atau fenoterol HBr. Senyawa ini merupakan merupakan agen simpatomimetik yang bekerja langsung dan selektif merangsang reseptor beta-2 dalam rentang dosis tertentu. Sementara untuk reseptor beta-1 terjadi untuk dosis yang lebih tinggi.
Reseptor beta-2 berfungsi mengaktifkan adenyl cyclase melalui stimulasi Gs-protein sehingga menyebabkan meningkatnya aktivitas cyclic AMP dan protein kinase A yang memfosforilasi protein target di otot polos. Akibatnya fenoterol HBr akan melemaskan otot polos bronkus dan vaskular dan melindunginya dari stimulasi bronkokonstriksi yang menyempitkan saluran nafas misalnya akibat paparan histamin, udara dingin ataupun alergen.
Indikasi atau Kegunaan Berotec
Berotec digunakan untuk mengatasi sesak akibat asma bronkial ataupun penyakit lain yang menyebabkan penyempitan saluran nafas seperti penyakit paru obstruktif kronis.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan aktif obat ini.
- Orang yang menderita kardiomiopati obstruktif hipertropik (kelainan jantung yang menyebabkan penebalan dinding jantung dan kerap menyebabkan kematian mendadak).
- Seseorang yang menderita takiaritmia atau peningkatan detak jantung di atas normal yang kerap menyebabkan gagal jantung.
Dosis Berotec dan Cara Penggunaan
Berotec tersedia dalam bentuk obat inhalasi semprot dan obat cair yang menggunakan nebulator untuk penggunaannya. Sementara kekuatan dosisnya untuk masih masing sediaan adalah:
- Berotec inhalasi oral semport: 100 mcg fenoterol hydrobromide per semportan.
- Berotec cair untuk inhalasi: 1% fenoterol hydrobromide.
Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis Berotec inhalasi oral untuk asma bronkial atau PPOK
- Dosis dewasa: penderita asma bronkial yang kerap sesak dapat menggunakan 1 - 2 semprotan setiap kali penggunaan. Disarankan maksimal 8 kali penggunaan per hari.
Dosis Berotec inhalasi solution untuk asma bronkial atau PPOK
- Dosis dewasa: dalam bentuk cairan penggunaannya memerlukan alat bantu nebulizer, gunakan 0,5 ml (10 tetes, dimana tiap tetes 50 mcg). Untuk kondisi yang lebih parah dibutuhkan dosis yang lebih tinggi yaitu 1 - 1,25 ml (20 - 25 tetes atau 1000 - 1250 mcg).
- Dosis anak-anak: umur 6 - 12 tahun dengan berat badan 22 - 36 kg dosisnya 0,25 - 0,5 ml (5 - 10 tetes atau 250 - 500 mcg). Untuk kasus yang lebih parah dapat ditambahkan hingga 1 ml (20 tetes atau 1000 mcg).
Petunjuk Penggunaan:
- Gunakanlah obat inhalasi semprot dengan benar, buka tutup pengamannya, buang nafas, lalu masukkan ujung penyemprotnya dan tutup bibir dengan rapat hingga tidak ada gas yang keluar. Setelah itu segeralah bernafas dalam-dalam.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
- Gunakanlah obat inhalasi oral ini saat sesak muncul, jika setelah pemberian satu semprotan sesak belum reda dapat ditambahkan setelah 5 menit atau berdasarkan petunjuk dokter.
- Untuk obat bentuk cair atau inhalation solution, diperlukan nebulizer untuk menggunakannya. Pastikan alat ini dioperasikan oleh tenaga medis terlatih atau orang yang sudah dilatih menggunakannya.
Efek Samping Berotec
Sepertihalnya obat sintetik lainnya, beberapa efek samping mungkin muncul selama penggunaan obat ini. Efeknya bisa saja hilang dengan sendirinya atau semakin parah dan membahayakan, jika kondisi demikian muncul segera konsultasikan dengan dokter Anda. Beberapa efek samping tersebut antara lain sebagai berikut:
- Hipokalemia, dalam kasus yang jarang terjadi bahkan hingga menyebabkan hipokalemi parah.
- Pusing, sakit kepala dan tremor.
- Aritmia, takikardia, miokard iskemik, palpitasi.
- Batuk, iritasi tenggorokan, dan bronkospasm paradoxial.
- Mual dan muntah.
- Ruam kulit.
Efek Overdosis Berotec
Penggunaan dosis tinggi dalam jangka waktu lama tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan efek overdosis Berotec. Gejala yang mungkin muncul akibat terjadi simulasi beta-adrenergik berlebihan dapat berupa takikardia, palpitasi, tremor, hipertensi, nyeri angina, dan aritmia. Jika kondisi ini terjadi segera hentikan penggunaan Berotec dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan dengan dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap bahan aktif obat ini.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit jantung yang sudah parah, diabetes militus yang tidak terkontrol, hipertiroidisme, baru saja mengalami infrak miokard, gangguan pembuluh darah berat serta dalam masa kehamilan dan menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Berotec untuk ibu hamil dan menyusui?
- Berdasarkan data penggunaan obat ini, belum didapati efek serius pada ibu hamil. Namun disarankan tetap berhati-hati menggunakan obat ini terutama pada masa kehamilan trimester awal. Hal itu karena efek penghambat fenoterol pada uterus mungkin menyebabkan kontraksi yang berisiko untuk ibu hamil.
- Bahan aktif obat ini diketahui dapat terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui. Namun efek samping dan keamanan obat ini untuk ibu menyusui belum diketahui. Untuk itu konsultasikan dengan dokter Anda jika perlu menggunakan obat ini selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Berotec, diantaranya yaitu:
- Beberapa jenis obat bete adrenergik, antikolinergik, dan turunan xanthin diketahui dapat meningkatkan efek Berotec.