Betam Ophtal adalah obat yang digunakan sebagai obat untuk pengobatan penyakit mata terutama karena alergi akut dan kronis yang disertai radang. Betam Ophtal mengandung Betamethasone dihydrogen phosphate disodium, obat yang termasuk golongan kortikosteroid. Berikut ini adalah informasi lengkap Betam Ophtal yang penting diketahui sebelum Anda menggunakannya.
pabrik
Sanbe farma
golongan
Harus dengan resep dokter
kemasan
Betam Ophtal dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Botol 5 ml tetes mata
kandungan
tiap kemasan Betam Ophtal mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Betamethasone dihydrogen phosphate disodium 0.1 %
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Betamethasone adalah obat steroid jenis glukokortikoid yang digunakan untuk pengobatan sejumlah penyakit termasuk gangguan rematik, penyakit kulit, kondisi alergi, persalinan prematur untuk mempercepat pengembangan bayi, penyakit Crohn, bahkan kanker seperti leukemia. Betamethasone bekerja dengan cara mencegah dan mengendalikan peradangan (inflamasi) dengan mengendalikan laju sintesis protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan fibroblast, dan membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom.
Betamethasone tersedia dalam beberapa bentuk senyawa, diantaranya Betamethasone dihydrogen phosphate disodium, dipropionat, dan valerate. Obat ini bisa juga digunakan secara kombinasi dengan clotrimazole, asam salisilat, dan kombinasi 3 obat dengan clotrimazole dan gentamicin. Kombinasi-kombinasi ini digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit seperti dermatitis dan psoriasis.
Indikasi
Kegunaan Betam Ophtal (Betamethasone dihydrogen phosphate disodium) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Alergi akut dan kronis yang disertai radang (inflamasi).
- Penyakit Oftalmia simpatis, arteritis temporal, uveitis dan kondisi peradangan mata yang tidak responsif terhadap kortikosteroid topikal.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada betamethasone dan obat golongan kortikosteroid lainnya.
- Kortikosteroid tidak boleh digunakan dalam aktif okular herpes simpleks.
- Jangan digunakan untuk penderita infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, infeksi TB atau infeksi purulen pada mata.
- Jangan digunakan untuk penderita glaukoma atau keratitis herpes.
- Jangan digunakan bersama lensa kontak.
Efek samping Betam Ophtal
Berikut adalah beberapa efek samping Betam Ophtal (Betamethasone dihydrogen phosphate disodium) yang mungkin terjadi :
- Reaksi hipersensitivitas seperti ruam kulit, kesulitan bernafas, dan reaksi alergi lainnya.
- Efek samping lainnya misalnya, iritasi pada mata, dan penglihatan kabur.
- Kortikosteroid dosis tinggi, tidak boleh digunakan untuk pengobatan cedera otak traumatis yang berhubungan dengan mata. Penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik, dan dapat meningkatkan pembentukan infeksi okular sekunder karena bakteri, jamur, atau virus.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan Betam Ophtal (Betamethasone dihydrogen phosphate disodium), sebagai berikut :
- Obat-obat sistemik kortikosteroid diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Karena efek obat ini bisa menggangu pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau efek yang tak diinginkan lainnya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan Betam Ophtal (Betamethasone dihydrogen phosphate disodium).
- Perhatian lebih harus diberikan kepada pasien yang sedang hamil dan pasien anak-anak karena lebih rentan mengalami efek samping obat.
- Betamethasone sistemik bisa menghambat pertumbuhan anak, terutama pertumbuhan tulang.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan betamethasone kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Betamethasone dengan mudah dapat menembus plasenta. Jika pemberian obat-obat kortikosteroid dalam jangka panjang atau diulang selama kehamilan, resiko penghambatan pertumbuhan intrauterin dapat meningkat. Namun tidak ada bukti terjadinya gangguan pertumbuhan intra uterin selama pengobatan jangka pendek (contohnya pada pengobatan profilaksis untuk neonatal respiratory distress syndrome).
Beberapa gejala supresi adrenal pada janin akibat penggunaan obat ini selama kehamilan, biasanya akan hilang setelah bayi lahir dan tidak begitu bermakna klinis.
Dosis Betam Ophtal
Dosis Betam Ophtal (Betamethasone dihydrogen phosphate disodium) adalah sebagai berikut :
- Dosis awal 1-2 tetes/hari.
- Selanjutnya obat diberikan pada 1 x pada pagi hari dan diulangi setiap 2 jam pada sore hari.
- Ketika gejala membaik, dosis bisa dikurangi hingga 1 tetes setiap 4 jam, dan selanjutnya 1 tetes 3-4 x sehari sebelum obat dihentikan.