Ini adalah review terhadap obat dengan merk biostatik. Di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan biostatik.
Mengenai Biostatik
Golongan
obat keras
Kemasan
- dos 3 x 10 tablet 150 mg,
- 3 x 10 tablet 300 mg
- Tablet salut selaput 150mg / 300mg
Kandungan
Roxithromycin 150 mg, 300 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
roksitromisina (Roxithromycin) adalah antibiotik golongan makrolidum yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif meskipun dibandingkan eritromisin, roksitromisina (Roxithromycin) lebih aktif terhadap bakteri gram negatif. roksitromisina (Roxithromycin) adalah bakteriostatik yang bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
Manfaat Biostatik
Kegunaan biostatik (Roxithromycin) adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap biostatik (Roxithromycin) seperti :
- infeksi telinga hidung dan tenggorokan (THT),
- bronkopulminari,
- infeksi saluran genital (kecuali infeksi gonococcus)
- infeksi kulit dan struktur kulit
- biostatik (Roxithromycin) juga digunakan untuk infeksi kulit dan jaringan lunak.
Efek Samping biostatik
- kebanyakan efek samping biostatik (Roxithromycin) yang muncul adalah mual, muntah, diare, kembung, flatulensi, palpitasi, nyeri dada, dispepsia, dan nyeri pada perut.
- Sakit kepala, insomnia, reaksi alergi (seperti ruam kulit dan anafilaktik) dan hasil tes fungsi hati yang abnormal juga dilaporkan terjadi akibat pemakaian biostatik (Roxithromycin) meski kejadiannya jarang.
- kebanyakan efek samping biostatik (Roxithromycin) yang muncul adalah mual, muntah, diare, kembung, flatulensi, palpitasi, nyeri dada, dispepsia, dan nyeri pada perut.
- Sakit kepala, insomnia, reaksi alergi (seperti ruam kulit dan anafilaktik) dan hasil tes fungsi hati yang abnormal juga dilaporkan terjadi akibat pemakaian biostatik (Roxithromycin) meski kejadiannya jarang.
- Gejala lain yang bisa muncul seperti : candidiasis pada vulvovaginal, gagal ginjal, perpanjangan QT interval pada rekam jantung, mata dan kulit kuning, kadar gula darah tinggi, perubahan warna pada kulit.
Dosis biostatik
Biostatik (Roxithromycin) diberikan dengan dosis :
- Dewasa: 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari
- Untuk anak-anak : 2.5 - 5 mg / kg BB / hari, diberikan dalam dua dosis terbagi
- 30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan
Interaksi obat
- Jika biostatik (Roxithromycin) diberikan bersamaan dengan teofilin, terjadi peningkatan konsentrasi teofilin pada plasma sehingga meningkatkan efek sampingnya.
- biostatik (Roxithromycin) juga berinteraksi dengan warfarin dan agen anti koagulan lainnya sehingga jika diberikan bersamaan berpotensi terjadi perdarahan.
- Sebaiknya biostatik (Roxithromycin) tidak diberikan bersamaan dengan ergotamine dan sejenisnya.
- Jika biostatik (Roxithromycin) diberikan bersamaan dengan teofilin, terjadi peningkatan konsentrasi teofilin pada plasma sehingga meningkatkan efek sampingnya.
- biostatik (Roxithromycin) juga berinteraksi dengan warfarin dan agen anti koagulan lainnya sehingga jika diberikan bersamaan berpotensi terjadi perdarahan.
Kontraindikasi
- biostatik (Roxithromycin) harus dihindari pada pasien yang memiliki riwayat reaksi hipersensitifitas pada biostatik (Roxithromycin) dan antibiotika makrolidum lainnya.
- biostatik (Roxithromycin) dikontraindikasikan untuk pasien dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
- biostatik (Roxithromycin) harus digunakan dengan hati-hati jika pasien memiliki masalah jantung atau sedang memakai obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah jantung tertentu ( misalnya , perpanjangan QT atau bradycardia ) , atau terjadinya ketidakseimbangan elektrolit ( misalnya , level kalium atau natrium yang rendah ) .
- biostatik (Roxithromycin) harus dihindari pada pasien yang memiliki riwayat reaksi hipersensitifitas pada biostatik (Roxithromycin) dan antibiotika makrolidum lainnya.
- biostatik (Roxithromycin) dikontraindikasikan untuk pasien dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
- biostatik (Roxithromycin) harus digunakan dengan hati-hati jika pasien memiliki masalah jantung atau sedang memakai obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah jantung tertentu ( misalnya , perpanjangan QT atau bradycardia ) , atau terjadinya ketidakseimbangan elektrolit ( misalnya , level kalium atau natrium yang rendah ) .
Perhatian
- Hati-hati memberikan biostatik (Roxithromycin) pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
- Meski belum ada bukti berbahaya bagi janin pemberian biostatik (Roxithromycin) pada wanita hamil harus dilakukan dengan hati-hati termasuk pemberian kepada ibu menyusui dan pasien usia lanjut.
- Hati-hati memberikan biostatik (Roxithromycin) pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
- Meski belum ada bukti berbahaya bagi janin pemberian biostatik (Roxithromycin) pada wanita hamil harus dilakukan dengan hati-hati termasuk pemberian kepada ibu menyusui dan pasien usia lanjut.
Toleransi terhadap kehamilan
Roksitromisina (Roxithromycin) yang telah digunakan oleh hanya sejumlah wanita hamil dan wanita usia subur, tidak terjadi peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia yang telah diamati. Studi pada hewan belum menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin.