Bisoprolol obat apa?
Bisoprolol adalah obat golongan beta-blocker yang digunakan untuk mengobati hipertensi sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain. Obat ini tergolong ke dalam kategori obat resep, artinya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Selain untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati angina dan gagal jantung kronik (CHF).
Ikhtisar Obat Bisoprolol
Golongan | Beta-blocker |
Kategori | Obat resep |
Kegunaan | Mengobati hipertensi, angina, dan gagal jantung kronik (CHF) |
Konsumen | Dewasa |
Sediaan | Tablet Bisoprolol 5 mg. |
Merek | B-Beta, Beta-One, Bipesco, Bipro, Biscor Plus, Bisorin, Bisovell, Carbisol, Concor, Hapsen, Lodoz, Maintate, Miniten, Probeta |
Mekanisme Kerja
Bisoprolol merupakan golongan obat beta-blocker yang bekerja dengan cara menghambat reseptor beta-1 adrenergik reseptor. Jika diberikan pada rentang dosis terapi, obat ini tidak memiliki efek simpatomimetik intrinsik atau tanpa aktivitas stabilisasi membran yang signifikan.
Meski begitu, pada dosis tinggi (20mg), bisoprolol dapat menghambat adrenoreseptor beta-2 terutama pada otot-otot bronkus dan pembuluh darah.
Sebagai antihipertensi, bisoprolol bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah, mengurangi frekuensi denyut jantung, meningkatkan waktu pemulihan simpul sinoatrial (SA node), memperpanjang konduksi atrioventricular node (AV node) dan memperpanjang periode refrakter AV node dengan stimulasi atrial yang cepat.
Indikasi atau Kegunaan Bisoprolol
Bisoprolol digunakan untuk mengobati hipertensi sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain dan pengobatan angina serta gagal jantung kronik.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakannya:
- Penderita yang memiliki hipersensitif atau alergi terhadap bisoprolol.
- Penderita asma, bradikardi yang nyata, sindrom penyakit sinus, blok AV derajat dua atau tiga, syok kardiogenik, feokromositoma.
Dosis Bisoprolol dan Cara Penggunaan
Dosis yang tepat sesuai dengan rekomendasi dokter Anda. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis bisoprolol untuk mengatasi hipertensi dan angina
- Dosis awal yakni 1 tablet (5 mg) sehari sekali. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet (10 mg) sehari sekali dan bila diperlukan dapat ditingkatkan hingga 4 tablet (20 mg) sehari sekali.
- Untuk pasien dengan disfungsi ginjal atau disfungsi hati berat, dosis maksimum per hari hanya 2 tablet (10 mg).
Dosis bisoprolol untuk mengatasi gagal jantung kronik (CHF)
- Dosis awal 1,25 mg sehari sekali selama satu minggu. Jika dapat ditoleransi dengan baik, maka secara perlahan dosis dapat ditingkatkan menjadi 2,5 mg sehari sekali di minggu kedua, 3,75 mg sehari sekali di minggu ketiga, 5 mg sehari sekali untuk empat minggu berikutnya, 7,5 mg sehari sekali untuk 4 minggu berikutnya hingga mencapai dosis maksimum 10 mg sehari sekali sebagai terapi pemeliharaan.
Petunjuk Penggunaan:
- Gunakanlah obat ini sebelum atau setelah makan dan dianjurkan untuk banyak minum air putih.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis bisoprolol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Bisoprolol
Bisoprolol umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Gangguan pencernaan (gastrointestinal) seperti nyeri perut, dispepsia, gastritis, konstipasi, mual, muntah dan diare.
- Gangguan sistem saraf pusat seperti sakit kepala, vertigo, dizziness, hipoaestesia, parestesia, ansietas dan berkurangnya konsentrasi.
- Gangguan pada sistem saraf otonom seperti mulut kering.
- Gangguan psikiatrik seperti insomnia dan depresi.
- Lainnya seperti kelemahan, letih, kram otot dan iritasi kulit.
Efek Overdosis Bisoprolol
Gejala yang mungkin timbul akibat overdosis bisacodyl diantaranya seperti hipotensi, gula darah rendah, bradikardia dan spasme bronkus.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Obat golongan beta-blocker tidak disarankan untuk diberikan pada penderita kelainan jantung.
- Penggunaan pada pasien dengan kelainan ginjal atau hati harus dengan pengawasan ketat dan kehati-hatian.
- Pada penderita bronkospastik, obat ini hanya dapat diberikan jika pasien tidak memiliki respons terhadap pengobatan antihipertensi lain.
- Penggunaan pada pasien hipoglikemia dan diabetes yang menjalani terapi insulin atau obat-obatan hipoglikemik, harus dengan pengawasan ketat dari dokter.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah obat bisoprolol boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?
Berdasarkan FDA, bisoprolol dimasukkan ke dalam kategori C yang artinya dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomik dan umumnya bersifat reversibel atau dapat membaik kembali. Pada ibu menyusui belum diketahui apakah bisoprolol dapat terekskresi pada air susu ibu atau tidak
Penggunaan bisoprolol pada ibu hamil atau menyusui dibenarkan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya dan tidak ada pilihan obat lain yang lebih aman. Pemantauan khusus dari dokter dibutuhkan dalam kondisi ini.
Interaksi Obat
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan bisoprolol
- Obat golongan beta-blocker lainnya.
- Obat penghambat saluran kalsium.
- Obat antiaritmik.
- Obat alpha-blocker.
- Obat anastesi, malaria dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).