Borraginol S adalah obat untuk mengatasi pendarahan dan perlukaan akibat wasir, baik bagian luar maupun dalam. Obat ini juga dapat mengobati perlukaan lain pada area dubur atau perianal, prolapse rektum (keluarnya sebagian usus besar dari anus), dan gatal anus (pruritus ani).
Boragginol S terdiri dari dua jenis sediaan, yaitu supositoria dan salep rektal. Obat yang diproduksi oleh Takeda ini merupakan obat keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter.
Mengenai Borraginol S
Jenis obat | Anti-hemorhhoidal |
Kandungan | Lithospermi radix ekstrak, prednisolonum, lidocainum, aethylis aminobenzoas, cetrimide, lechitinum ovi |
Kegunaan | Mengobati wasir internal maupun eksternal, luka pada dubur atau perianal, prolaps rektum dan gatal anus. |
Kategori | Obat Resep |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C |
Sediaan | Borraginol S supositoria, Borraginol S salep rektum |
Mekanisme kerja Borraginol S
Cara kerja obat wasir ini dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya, yaitu:
- Lithospermi radix ekstrak, atau yang disebut LR extrak, merupakan tanaman herbal yang dimanfaatkan akar keringnya untuk mengobati luka pada kulit. Penelitian menunjukkan bahwa LR memiliki banyak kemampuan penyembuhan termasuk antimikroba, antiviral, anti peradangan, dan anti tumor. Bahan aktif pada herbal ini berupa turunan dari senyawa shikonin.
- Prednisolonum, merupakan senyawa obat dari golongan steroid yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis alergi, peradangan, gangguan autoimun, serta kanker.
- Lidocainum, merupakan obat yang bersifat anastesi lokal pada area spesifik yang diberikan obat ini. Obat ini juga digunakan untuk memblok saraf, sehingga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada area tertentu.
- Aethylis aminobenzoas, merupakan bentuk etil dari aminobenzoat yang digunakan untuk terapi kulit yang mengalam fibrosis.
- Cetrimide, merupakan antiseptik turunan amonium.
- Lechitinum ovi, merupakan senyawa turunan lecithin yang dapat meningkatkan hemoglobin darah yang kemudian akan membantu menutrisi sel-sel yang rusak sehingga penyembuhannya lebih cepat.
Manfaat Borraginol S
Borraginol S digunakan untuk mengatasi pendarahan dan perlukaan pada wasir baik yang dalam maupun luar. Obat ini juga digunakan untuk mengobati kondisi lainnya seperti:
- Luka terbuka pada bagian dubur atau area perianal
- Prolaps rektum (keluarnya bagian usus besar dari anus)
- Abses anorektal (gumpalan nanah di sekitar anus)
- Gatal anus (pruritus ani)
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan Borraginol S. Orang dengan riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan Borraginol S tidak dianjurkan menggunakan obat ini.
Dosis Borraginol S
Borraginol S tersedia dalam sediaan dan kekuatan dosis berikut:
- Tablet supositoria
- Salep rektum
Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis Borraginol S suppositoria
- Dosis dewasa: 2 x sehari 1 tablet supositoria. Untuk kondisi yang lebih parah, bisa ditambahkan 1 tablet lagi yang dapat digunakan malam hari sebelum tidur.
Dosis Borraginol S salep rektal
- Dosis dewasa: 2-3 x sehari, oleskan secukupnya pada area luka wasir atau perlukaan pada area anus lainnya.
Petunjuk penggunaan:
- Obat supositoria hanya gunakan pada area dubur, jangan sampai ditelan. Hindari memegang obat ini terlalu lama karena mudah sekali mencair, segera masukkan ke dubur setelah di buka dari kemasannya.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam, 3 kali sehari berarti per 6-8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk menggunakannya pada jam yang sama setiap hari. Untuk supositoria baiknya digunakan pada malam hari untuk menghindari gerakan berlebih yang dapat membuatnya keluar lagi.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera menggunakannya, apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Borraginol S pada jadwal penggunaan berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek samping Borraginol S
Buraginol umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping Borraginol S yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Alergi kulit, hentikan penggunaan jika alergi semakin parah
- Kulit terasa terbakar
- Pruritus
- Urtikaria
- Edema
Efek Overdosis Borraginol S
Belum diketahui tentang efek overdosis dari obat ini. Penggunaan melebihi dosis yang dianjurkan oleh dokter kemungkinan dapat memicu efek samping obat ini. Konsultasikan dengan dokter jika muncul efek samping yang parah.
Interaksi Borraginol S
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Borraginol S, di antaranya yaitu:
- Kandungan prednisolone pada Borraginol S dapat berinteraksi dengan bupropion. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko kejang.
- Antibiotik jenis ciprofloxacin dapat berinteraksi dengan prednisolone dan meningkatkan efek samping yang mungkin timbul.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan Borraginol S, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:
- Pastikan Anda tidak memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.
- Selalu bersihkan area yang ingin diobati sebelum menggunakan Borraginol S dan bersihkan tangan setelah menggunakannya.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Borraginol S untuk ibu hamil dan menyusui?
Salah satu kandungan aktif obat ini yaitu prednisolone diketahui termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil, bahkan kategori D untuk kehamilan trismester pertama. Dimana hal itu berarti:
- Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
- Kategori D: Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Meskipun belum diketahui apakah bahan aktif Borraginol S terekstraksi pada ASI ibu menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
Artikel terkait: