Bronkopneumonia adalah gangguan pada paru-paru yang disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada anak-anak. Bronkopneumonia terjadi akibat infeksi dari virus dan bakteri yang mengakibatkan tersumbatnya ruang di alveolus dan bronkiolus.
Bronkopneumonia dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak serta komplikasi yang serius apabila tidak ditangani.
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang terjadi akibat infeksi virus, bakteri, serta benda asing. Sedangkan pada bronkopneumonia, lokasi terjadinya peradangan berada di alveolus yang merupakan ruang-ruang kecil setelah cabang bronkiolus sebagai ruang penyimpanan udara.
Terjadinya bronkopneumonia menyebabkan penumpukan eksudat hasil dari infeksi atau benda asing yang berkumpul di alveolus dan cabang brobkiolus.
Bronkopneumonia terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun atau pada orang dewasa pada usia 65 tahun keatas.
Penyebab Bronkopneumonia
Infeksi
Jenis bakteri utama penyebab bronkopneumonia pada anak yaitu Streptococcus pneumoniae, Sedangkan pada bayi baru lahir dan balita, terjadinya bronkopneumonia disebabkan oleh Streptococcus aureus yang menghasilkan racun yang dapat menyebabkan nekrosis jaringan dan pendarahan.
Beberapa jenis bakteri lainnya seperti Mycobacterium pneumoniae, Haemophilus influenza, Klibsiella pneumoniae, dan Proteus juga dapat memicu timbulnya sekret yang menumpuk pada alveolus dan melekat di dinding bronkus.
Lingkungan
Faktor lingkungan seperti tempat tinggal, sekolah, rumah sakit, dan taman bermain menjadi sumber utama masuknya infeksi yang menyebabkan bronkopneumonia.
Gaya Hidup
Gaya hidup yang buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebih dapat memicu bronkopneumonia dan penyakit lainnya.
Penyakit
Beberapa penyakit yang memicu terjadinya peradangan paru bronkopneumonia antara lain:
- Memiliki riwayat PPOK atau Penyakit Peradangan Paru Obstruktif Kronis)
- HIV atau AIDS
- Menggunakan terapi imunosupresif
- Kemoterapi
- Menggunakan ventilator
- Memiliki penyakit autoimun seperti lupus atau rematik
Gejala Bronkopneumonia
Gejala bronkopneumonia sedikit berbeda antara yang ditimbulkan oleh anak-anak dan orang dewasa. Gejala bronkopneumonia pada anak-anak yaitu:
- Denyut jantung cepat
- Demam
- Sulit makan dan minum
- Menggigil
Sedangkan pada orang dewassa, gejala bronkopneumonia yang ditemukan antara lain:
- Demam
- Batuk berdahak
- Nyeri dada
- Sesakgt;napas
- Berkeringat
- Menggigil
- Nyeri otot
- Nadi cepat
Diagnosis Bronkopneumonia
Dokter perlu melakukan pemeriksaan mulai dari menanyakan keluhan dan melakukan pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang diperlukan. Pemeriksaan tersebut antara lain:
Foto toraks
Foto toraks dilakukan untuk memeriksa adanya gambaran abnormal pada paru-paru. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya bercak konsolidasi pada paru khas bronkopneumonia
Pemeriksaan kultur dahak
Pemeriksan dahak atau darah dilakukan untuk mendeteksi adanya peranan atau jenis infeksi yang menyebabkan bronkopneumonia
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan nilai sel darah putih yang dapat meningkat memicu terjadinya infeksi bakteri
Analisis Gas Darah
CT-scan
Pemeriksaan CT-scan atau Computed Tomography memberikan hasil gambaran paru lebih detail yang diambil melalui beberapa bagian atau slide pada foto CT.
Bronkoskopi
Pemeriksaan bronkoskopi merupakan instrumen yang berfungsi memeriksa kondisi saluran bronkiolus dan memeriksa lokasi terjadinya infeksi dan kondisi paru lainnya.
Pemeriksaan lainnya
Pemeriksaan rutin lainnya seperti Laju endap darah, glukosa darah, SGOT dan SGPT pada hati, dan serum Creatinine dapat dilakukan.
Komplikasi Bronkopneumonia
Komplikasi yang muncul apabila bronkopneumonia tidak ditangani antara lain:
- Otitis media
- Sinusitis kronis
- Meningitis
- Perikarditis
- Abses jaringan
Penatalaksanaan Bronkopneumonia
Bronkopnemonia merupakan penyakit yang perlu ditangani karena dapat beresiko pada terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak dan komplikasi lebih serius pada orang dewasa. Apabila timbul gejala dan hasil pemeriksaan menunjukkan terjadinya bronkopneumonia. Penanganan yang dapat dilakukan yaitu:
- Pemberian oksigen dan cairan infus
- Pemberian obat antibiotik seperti penisiliin dan kloramfenikol
- Memberikan obat penurus panas jika demam
- Mengobati atau melanjutkan terapi penyakit pemicu bronkopneumonia seperti lanjutan terapi AIDS, kemoterapi, dan kondisi lainnya yang memungkinkan menjadi pemicu bronkopneumonia
- Pemberian nutrisi yang cukup seprti makanan sehat dan cocok bagi anak-anak
- Menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup
- Pemberian obat batuk golongan ekspektoran untuk dahak
Selamat malam dok, saya umur 26th, rasa haus saya sangat besar 1 galon (19 liter) bisa habis dalam jangka hanya 1-2 hari kebiasaan itu sudah terjadi semenjak saya berusia 10th atau waktu masih SD. sampai dengan sekarang begitu pun dengan kencing sangat sering sekali tapi tidak menimbulkan r...