Cara Mencegah Patah Tulang Pada Orang Tua

Dipublish tanggal: Agu 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Cara Mencegah Patah Tulang Pada Orang Tua

Faktanya seiring bertambahnya usia, tulang manusia  menjadi lemah sehingga meningkatkan risiko seseorang terjatuh dan mengalami patah tulang. 

Tulang yang rapuh juga merupakan alasan utama penyebab orang dengan usia lanjut menderita patah tulang.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Seperti yang kita ketahui, orang yang berusia lebih tua lebih rentan mengalami osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi lemah dan rapuh, dan menyebabkan risiko patah yang lebih tinggi. 

Kondisi ini terjadi ketika tulang kehilangan mineral seperti kalsium lebih cepat daripada yang bisa digantikan oleh tubuh. Osteoporosis menyerang satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di atas usia 50 tahun.

Osteoporosis dikenal sebagai penyakit yang umumnya tidak memiliki gejala dan jarang didiagnosis sampai seseorang mengalami patah tulang. 

Karena orang tua lebih rentan mengalami patah tulang, anggota keluarga lain perlu berhati-hati agar para orang tua tidak terjatuh di rumah yang dapat menyebabkan patah tulang.

Jenis-jenis fraktur pada lansia

Beberapa jenis patah tulang lebih umum dan khas pada usia tua, contohnya :

  • Fraktur leher femur
  • Fraktur daerah intertrochanteric pada tulang paha
  • Fraktur ujung distal jari-jari
  • Fraktur kompresi osteoporosis pada tulang belakang [Fraktur punggung pada lansia]
  • Fraktur ujung atas humerus
  • Fraktur pada Lansia Membutuhkan Pertimbangan Khusus

Penyakit Medis terkait Patah Tulang pada lansia

Orang lanjut usia juga memiliki banyak masalah lain atau penyakit medis. Diabetes, hipertensi, masalah jantung, penyakit pernafasan, masalah neurologis adalah penyakit yang sering terjadi pada usia tua. 

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Oleh karena itu orang tua memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang dewasa muda terhadap segala jenis prosedur bedah.

Oleh karena itu, untuk menghindari resiko terkait, biasanya seorang ahli bedah tidak dapat memberikan penanganan yang optimal pada orang tua yang mengalami patah tulang karena kontraindikasi terhadap kondisi terkait pasien..

Ada banyak masalah yang terkait yang membuat fraktur pada kategori lansia berbeda dalam hal perawatan. Seiring bertambahnya usia persendian mereka lebih cenderung menjadi kaku, karena jarang digerakan. 

Sehingga pasca menjalani operasi, kebanyakan lansia membutuhkan fisioterapi ekstensif untuk mengembalikan fungsi persendian. 

Pencegahan adalah kuncinya

  • Karena banyaknya komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh patah tulang maupun perawatan bedah setelahnya, berikut adalah beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya patah tulang pada orang tua.
  • Merapikan rumah. Metode termudah untuk mencegah terjatuh adalah dengan menjaga rumah Anda tetap rapi. Upayakan untuk menjaga kerapian rumah terutama pada lorong dan tangga.
  • Memperbaiki atau menghilangkan bahaya tersandung seperti lantai yang retak, ujung karpet yang longgar, lantai yang licin, dll. Kadang-kadang perlengkapan rumah dapat menyebabkan  terjatuh, yang kemudian dapat menyebabkan cedera lebih lanjut seperti sakit punggung atau mungkin patah tulang. Segera perbaiki atau ganti barang-barang tersebut untuk mencegah seseorang terjatuh karenanya.
  • Pasang palang atau pengaman. Alat pengaman sangat penting dipasang di kamar mandi, karena lantai kamar mandi yang licin, merupakan salah satu faktor risiko orang tua terjatuh.
  • Minta orang tua Anda untuk tidak mengenakan pakaian longgar. Pakaian longgar terkadang bisa membuat mereka lebih mudah jatuh. Pilihlah pakaian yang lebih pas dan tidak menyeret ke tanah.
  • Memiliki pencahayaan yang baik di rumah. Pencahayaan yang tidak memadai adalah salah satu faktor risiko lain yang dapat menyebabkan cedera. Untuk membuat rumah yang lebih cocok untuk orang tua, pasang bola lampu yang lebih terang di tempat-tempat yang dibutuhkan, terutama di lorong-lorong. Tambahkan lampu malam di kamar tidur dan kamar mandi agar dapat melihat lebih baik di malam hari.
  • Kenakan sepatu jika Anda mengenakan kaus kaki. Kaus kaki mungkin nyaman, tetapi mereka meningkatkan risiko tergelincir.
  • Pasang alas anti slip di kamar mandi.
  • Upayakan untuk tinggal di lantai bawah. Walaupun tangga dilengkapi dengan pegangan dan penyangga, namun turun naik tangga dapat meningkatkan bahaya jatuh secara signifikan.
  • Kebanyakan orang tua terjatuh di rumah saat bergerak terlalu cepat dari duduk ke posisi berdiri dan sebaliknya. Beritahu orang tua untuk mengambil jeda singkat saat terbangun dari posisi berbaring.

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kristine E. Ensrud, Epidemiology of Fracture Risk With Advancing Age, The Journals of Gerontology: Series A, Volume 68, Issue 10, October 2013, Pages 1236–1242, https://doi.org/10.1093/gerona/glt092. Oxford Academic. (Accessed via: https://academic.oup.com/biomedgerontology/article/68/10/1236/569766)
van de Ree, C. L. P., De Jongh, M. A. C., Peeters, C. M. M., de Munter, L., Roukema, J. A., & Gosens, T. (2017). Hip Fractures in Elderly People: Surgery or No Surgery? A Systematic Review and Meta-Analysis. Geriatric Orthopaedic Surgery & Rehabilitation, 173–180. https://doi.org/10.1177/2151458517713821. SAGE Journals. (Accessed via: https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/2151458517713821)
Hip Fractures in the Elderly. American Academy of Orthopaedic Surgeons - AAOS. (Accessed via: https://www.aaos.org/quality/quality-programs/lower-extremity-programs/hip-fractures-in-the-elderly/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Mengenal Sindrom Geriatri Serta Penanganannya pada Lanjut Usia
Mengenal Sindrom Geriatri Serta Penanganannya pada Lanjut Usia

Penanganan terhadap lansia yang mengalami sindrom geriatri harus disesuaikan dengan penyebab masalahnya. Berikut adalah penanganan berdasar kondisi lansia:

Buka di app