Jika berbicara tentang antibiotik,bahkan untuk tenaga medis profesional pun hal ini masih belum bisa dimengerti secara keseluruhan, Mengapa? Karena penggunaan antibiotik terus berkembang dan kuman yang dapat dihancurkan pun terus berubah dan berevolusi. Contohnya kuman penyebab penyakit yang bisa dibunuh dengan antibiotik tertentu, mungkin tidak mempan lagi di lawan dengan antibiotik yang sama 10 tahun kemudian. Oleh karena itu mengikuti perkembangan penggunaan antibiotik sesuai panduan yang terbaru adalah suatu kewajiban, bukan hanya untuk tenaga medis profesional, tetapi untuk Anda sebagai masyarakat biasa.
Cefotaxime adalah obat antibiotik beta lactam golongan Cephalosporine generasi ketiga yang bekerja lebih baik dibandingkan dengan Amoxicillin (antibiotik yang biasa diresepkan di puskesmas atau dapat dibeli dipasaran dengan bebas).
Mengapa? Karena bakteri dapat memproduksi suatu enzim yang dapat memecah rantai beta lactam dan menyebabkan antibiotik tidak aktif, tetapi hal ini tidak terjadi pada Cefotaxime. Oleh karena itu Cefotaxime lebih efektif digunakan dibandingkan dengan obat Amoxicillin.
Mengenai Cefotaxime
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Suntik
Kandungan:
Antibiotik sefalosporin
Manfaat Cefotaxime
Cefotaxime tersedia dalam sediaan injeksi dan biasanya digunakan untuk mengobati suatu infeksi tertentu yang disebabkan oleh infeksi bakteri termasuk pneumonia dan infeksi saluran pernapasan bawah paru-paru lainnya; gonorrhea (penyakit menular seksual); meningitis (infeksi pada membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang) dan infeksi otak dan saraf tulang belakang lainnya; dan perut (daerah perut), organ reproduksi wanita, kulit, darah, tulang, sendi, dan infeksi saluran kemih.
Suntikan Cefotaxime juga dapat digunakan sebelum melakukan operasi, selama dan setelah operasi caesar untuk mencegah pasien terkena infeksi. Injeksi Cefotaxime bekerja dengan mencegah pembentukan dinding pelindung pada bakteri dan akhirnya membunuh bakteri.
Antibiotik seperti injeksi Cefotaxime tidak akan berfungsi untuk pilek, flu, atau infeksi yang disebabkan oleh virus. Menggunakan antibiotik ketika tidak diperlukan akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang nantinya akan menolak pengobatan antibiotik.
Secara historis, sefotaksim telah dianggap sebanding dengan ceftriaxone (Cephalosporin generasi ketiga lain yang biasa digunakan dalam perawatan di rumah sakit) dalam keamanan dan kemanjuran untuk pengobatan infeksi seperti yang disebutkan di atas. Namun, Ceftriaxone memiliki keunggulan yaitu pemberian dosis yang hanya sekali sehari, sedangkan Cefotaxime memerlukan dua atau tiga dosis harian untuk mencapai efek yang sama dengan Ceftriaxone.
Selain itu, kemungkinan bakteri untuk kebal terhadap Cefotaxime lebih besar dibandingkan dengan Ceftriaxone, Namun secara garis besar, keduanya dianggap antibiotik yang memiliki potensi yang sebanding.
Bagaimana seharusnya obat Cefotaxime digunakan?
Cefotaxime injeksi tersedia dalam sediaan bubuk yang dicampur dengan cairan untuk disuntikan secara intravena (ke pembuluh darah) atau intramuskular (ke otot). Suntikan Cefotaxime juga tersedia sebagai produk pra-injeksi untuk disuntikkan secara intravena. Seberapa sering Anda menerima injeksi Cefotaxime dan lamanya perawatan Anda tergantung pada jenis infeksi yang Anda miliki dan bagaimana tubuh Anda merespons obat tersebut.
Contoh pemberiannya adalah sebagai berikut :
- Penggunaan Cefotaxime untuk menanganani infeksi Gonococcal pada saluran kemih 0,5 g IM sekali suntik
- Penggunaan Cefotaxime untuk menanganani infeksi Gonorrhea, Rektal
-Pria: 1 g IM sekali
-Wanita: 0,5 g IM sekali - Penggunaan Cefotaxime untuk menanganani infeksi yang Tidak rumit: 1 g IV atau IM sehari 2 kali suntik
- Penggunaan Cefotaxime untuk menanganani infeksi Sedang hingga berat: 1-2 g IV atau IM sehari 3 kali suntik
- Penggunaan Cefotaxime untuk menanganani infeksiLebih serius (infeksi aliran darah [septicemia]): 2 g IV setiap 6-8jam
- Penggunaan Cefotaxime untuk menanganani infeksi keadaan darurat seperti infeksi sistemik (infeksi yang terjadi pada seluruh tubuh): 2 g IV setiap 4 jam; tidak melebihi 12 g / hari
- Persiapan untuk prosedur pembedahan 1 g IM / IV satu kali, 30-90 menit sebelum memulai prosedur.
Biasanya efek akan terasa beberapa hari pertama setelah pengobatan dengan injeksi Cefotaxime. Jika gejala Anda tidak membaik atau bahkan memburuk,segera hubungi dokter Anda.
Gunakan injeksi Cefotaxime sesuai dengan petunjuk dokter, bahkan jika Anda merasa lebih baik sebelum pengobatan selesai, jangan hentikan pengobatan. Jika Anda berhenti menggunakan Cefotaxime terlalu cepat atau melewatkan dosis, infeksi Anda mungkin tidak sepenuhnya diobati dan bakteri dapat menjadi resisten terhadap antibiotik, sehingga lain kali Anda menggunakan pengobatan ini untuk mengobati penyakit yang sama mungkin tidak akan berhasil.
Apa efek samping yang biasa ditimbulkan dari penggunaan obat Cefotaxime?
Suntikan Cefotaxime dapat menyebabkan efek samping. Katakan kepada dokter Anda jika gejala-gejala ini parah atau tidak hilang, gejalanya seperti:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri, kemerahan, bengkak, atau pendarahan dekat tempat Cefotaxime disuntikkan
Beberapa efek samping bisa serius. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter Anda segera atau dapatkan perawatan medis darurat:
- Tinja berair atau berdarah, kram perut, atau demam selama perawatan atau hingga dua bulan atau lebih setelah menghentikan pengobatan
- Pembengkakan wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata
- Kesulitan menelan atau bernapas
- Suara serak
- Gatal-gatal
- Ruam
- Gatal
- Kulit kering, pecah dan mengelupas
- Muncul demam, sakit tenggorokan, menggigil, atau tanda-tanda infeksi lainnya
Suntikan cefotaxime dapat menyebabkan efek samping lain. Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki masalah yang tidak biasa saat menggunakan obat ini.
Selain efek samping, ada hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam menggunakan obat ini, yaitu jangan sembarangan mengkonsumsi obat bersamaan dengan obat ini. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang optimal.
Interaksi Cefotaxim
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain termasuk:
Perhatian
- Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan sumsum tulang, kelainan darah, diare, gangguan irama jantung, gangguan pencernaan (khususnya kolitis), serta gangguan ginjal.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah konsumsi obat ini karena dapat menimbulkan efek pusing.
- Hindari mengonsumsi obat lain selama menggunakan cefotaxim.
- Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.