Chamomile adalah tanaman herbal yang umum digunakan sebagai penyedap makanan dan minuman. Chamomile juga sering dijadikan campuran bahan baku pembuatan kosmetik, obat kumur, dan sabun dengan aroma yang khas.
Chamomile telah digunakan selama ribuan tahun sebagai obat herbal berbagai penyakit. Mulai dari mengobati sakit perut, kolik, diare, hingga kecemasan pada beberapa orang.
Chamomile juga terbukti efektif meredakan sariawan yang disebabkan oleh kemoterapi atau radiasi kanker. Bila dikombinasikan dengan herbal lainnya, manfaat Chamomile bisa menjadi lebih maksimal bagi tubuh.
Mengenai Chamomile
Golongan
Suplemen herbal
Kemasan
- Kapsul
- Teh
- Krim topikal
- Gel
- Minyak
Kandungan
- Sesquiterpenes
- Sesquiterpenelactones
- Turunan acetylene
- Senyawa fenolik, termasuk turunan asam sinamat, asam kafeat, dan flavonoid.
- Kumarin
Manfaat Chamomile
Beragam manfaat Chamomile adalah:
- Mengatasi berbagai masalah pencernaan, mulai dari sakit perut, mulas, mual, dan muntah.
- Obat penenang alami.
- Membantu meredakan kolik pada bayi.
- Meringankan gejala sariawan, terutama yang disebabkan oleh pengobatan kanker.
- Mengatasi diare pada anak.
- Mengurangi kegelisahan dan susah tidur (insomnia).
- Membantu menyembuhkan iritasi dan luka pada kulit.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Chamomile bagi kesehatan.
Efek samping Chamomile
Chamomile tergolong sebagai herbal yang aman. Terlebih jika digunakan sebagai campuran makanan, umumnya tidak menimbulkan efek samping tertentu. Efek samping Chamomile biasanya muncul pada penggunaan obat atau kosmetik.
Sejumlah efek samping Chamomile yang dapat terjadi adalah:
- Mengantuk
- Muntah
- Alergi, terutama pada orang yang alergi dengan jenis tanaman chamomile, aster, marigold, atau krisan.
- Eksim
- Iritasi mata
Dosis Chamomile
Dosis Chamomile berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan pasien. Dosis Chamomile secara umum adalah sebagai berikut:
- Kapsul: 400-1600 mg per hari.
- Teh: 1-4 cangkir teh per hari.
Untuk membuat teh chamomile, seduh satu kantong teh Chamomile ke dalam air panas selama 5-10 menit. Tunggu sampai hangat atau sedikit dingin dan langsung diminum.
Ingat, Chamomile tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat yang diresepkan oleh dokter.
Interaksi Chamomile
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Berikut ini interaksi Chamomile dengan obat-obatan lainnya, yakni:
- Pil KB: menurunkan keefektifan pil KB sehingga meningkatkan risiko kehamilan. Mintalah saran dokter mengenai jenis KB non-hormonal (kondom atau diafragma) untuk mencegah kehamilan saat menggunakan Chamomile. Baca Selengkapnya: Cara Benar Minum Pil KB
- Obat bius: zat kumarin dalam Chamomile dapat memicu perdarahan.
- Obat pengencer darah: kandungan kumarin dalam Chamomile dapat menyebabkan perdarahan.
- Obat NSAID, seperti ibuprofen dan naproxen, dapat meningkatkan zat toksik atau racun dalam tubuh.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Chamomile sebagai obat herbal adalah sebagai berikut:
- Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak tidak disarankan untuk mengonsumsi herbal Chamomile. Sebab belum ada penelitian medis yang membuktikan keamanannya.
- Hindari menggunakan Chamomile bila Anda pernah atau sedang memiliki kanker payudara, kanker ovarium, kanker rahim, endometriosis, atau fibroid rahim.
- Konsultasikan ke dokter bila Anda memiliki alergi serbuk sari dari tanaman tertentu. Khususnya tanaman krisan, marigold, aster, dan sejenisnya.
- Chamomile mengandung zat kumarin yang dapat mengencerkan darah dalam tubuh. Hentikan penggunaan Chamomile setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi Anda guna mencegah risiko perdarahan.