Ini adalah review terhadap obat dengan merk chlorbiotic. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan chlorbiotic.
Mengenai Chlorbiotic
Golongan
obat keras
Kemasan
dos 30 x 10 kapsul, vial 10 ml injeksi
Kandungan
kloramfenikol 250 mg/kapsul, kloramfenikol (Na-suksinat) 1 g/vial injeksi
Manfaat chlorbiotic
Kegunaan chlorbiotic (chloramphenicol) adalah untuk pengobatan demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, Antrax, gas grangene, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, Infeksi pada telinga dan mata.
Efek Samping chlorbiotic
Efek samping yang sering terjadi antara lain hipersensitivitas, ruam, urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala , perdarahan saluran cerna, optic neuritis, gangguan penglihatan hingga kebutaan, delirium, depresi mentaldan super infeksi.
Efek samping yang paling serius dari chloracol (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. chloracol (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur.
Dosis chlorbiotic
chlorbiotic (kloramfenikol) diberikan dengan dosis :
- Dewasa :
infeksi ringan hingga sedang : 50mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis dapat ditingkatkan menjadi 100mg/kgBB/hari pada infeksi berat
- bayi usia hingga 28 hari (neonatus) : 25mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
- Anak : 50mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
Interaksi obat
chlorbiotic (kloramfenikol) berinteraksi dengan obat-obat seperti :
- enurunkan efek zat beri dan vitamin B12 pada pasien anemia
- Phenobarbital dan rifampin dapat menurunkan kinerja obat ini
- Mengganggu kinerja kontrasepsi hormonal pil
- Berpotensi fatal : meningkatkan efek antikoagulan pil, agen penyebab hipoglikemia seperti sulfenilurea, phenytoin.
- Hindari penggunaan dengan obat yang bekerja menekan fungsi sumsum tulang belakang
Kontraindikasi
chlorbiotic (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap chlorbiotic (chloramphenicol) dan derivatnya. Kehamilan, menyusui, porphyria (pembentukan hemoglobin yang terganggu secara genetic). Profilaksis, pernah mengalami gangguan sumsum tulang atau diskrasia darah.
Perhatian
chlorbiotic (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian chlorbiotic (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan chlorbiotic (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
Toleransi terhadap kehamilan
KATEGORI D. studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko.