Pernahkah Anda mendengar tentang sosiopat? Sosiopat adalah sebutan untuk orang yang memiliki sifat antisosial. Sosiopat sering kali disamakan dengan psikopat, padahal kedua hal ini adalah hal yang berbeda.
Sosiopat memiliki sifat menyimpang atau tidak biasa dari sifat orang pada umumnya, sedangkan psikopat lebih cenderung tidak peduli kepada perasaan orang lain dan terbiasa untuk bersikap dingin. Lantas, apa ciri-ciri sosiopat? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa tanda dan ciri-ciri sosiopat?
Hingga saat ini, para ahli masih belum tahu pasti apa penyebab sosiopat. Beberapa ahli mengatakan bahwa mungkin hal ini dipengaruhi oleh faktor traumatis saat masih anak-anak atau genetika yang diturunkan oleh orang tua.
Faktor lingkungan dan keluarga masih menjadi dugaan terkuat penyebab munculnya sifat sosiopat. Seseorang yang memiliki perilaku sosiopat masih bisa hidup bersama dengan orang lain, tapi orang tersebut akan merasa tidak nyaman untuk membentuk sebuah hubungan dengan orang lain.
Sosiopat bisa membentuk kelompok atau terikat dengan orang yang sekiranya sama dengan dirinya atau bisa mengerti jalan pikirannya. Lebih lanjut, berikut ciri-ciri sosiopat yang bisa dikenali, antara lain:
- Tidak peduli akan norma hukum atau hak orang lain
- Tidak memiliki rasa menyesal, bersalah, atau malu
- Mudah emosi dan terganggu
- Sulit untuk bertahan di satu tempat bekerja dalam waktu yang lama
- Tidak memiliki rencana hidup
- Tidak peduli akan kehidupan orang lain
- Tidak memiliki rasa tanggung jawab
- Sulit untuk berempati pada orang lain
- Sulit mengendalikan diri sendiri
Seorang sosiopat juga sering tidak peduli mana hal yang benar dan salah, selama hal tersebut menguntungkan untuk dirinya.
Baca Selengkapnya: Mengenal Perbedaan Psikopat dan Sosiopat
Bahaya sosiopat dalam kehidupan
Para ahli yang mempelajari tentang sosiopat masih sulit menentukan seberapa berbahayanya seorang sosiopat bagi kehidupan orang normal. Pasalnya, masih ada satu gangguan kepribadian lain yang mirip seperti sosiopat, yakni psikopat.
Para ahli sepakat bahwa psikopat muncul karena faktor genetik alias keturunan, sedangkan sosiopat muncul karena faktor lingkungan dan trauma di masa anak-anak.
Banyak pertanyaan yang mengacu pada perbandingan lebih berbahaya mana seorang sosiopat dan psikopat. Para ahli mengatakan bahwa psikopat cenderung lebih berbahaya dibandingkan dengan sosiopat, walaupun bahayanya tidak berbeda jauh.
Pasalnya, hati seorang psikopat yang bisa melakukan hal mengerikan kepada orang lain tanpa merasa kasihan atau berempati. Hal buruk yang terjadi kepada orang lain akan dianggap biasa saja dan tidak menimbulkan perasaan bersalah di dalam hati psikopat.
Jika psikopat tidak punya hati nurani sama sekali, sedangkan sosiopat masih punya belas kasihan walaupun pengaruhnya tidak cukup signifikan. Namun bagaimanapun, kedua jenis gangguan mental ini masih bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain yang ada di sekitarnya.
Pengobatan yang dibutuhkan seorang sosiopat
Ada beberapa orang sosiopat yang ingin sembuh, sehingga menanyakan apa pengobatan yang tepat bagi dirinya. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah segera pergi ke ahli psikolog, lalu ceritakan semua gangguan yang dirasakan tanpa ditutup-tutupi.
Psikiater atau psikolog akan melakukan pengobatan berdasarkan tingkat keparahan gejala atau perilaku yang muncul dalam dari seorang sosiopat tersebut. Psikolog juga dapat menyarankan pasien untuk melakukan terapi.
Terapi ini berfungsi untuk mengurangi perilaku impulsif pada pasien yang berpotensi membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Apabila ada teman atau orang di sekitar Anda yang menunjukkan perilaku atau gejala sosiopat, maka pelan-pelan ajaklah dia untuk berobat dan menjalani terapi bersama dengan psikiater.
Baca Juga: Penyebab Psikopat, Benarkah Karena Bawaan Lahir?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.