Obat clotrimazole merupakan salah satu obat yang berfungsi sebagai anti jamur. Obat ini banyak dijual dipasaran dengan merek dagang yang berbeda-beda. Pemilihan obat ini sangat banyak dicari karena mudah didapat dan sebagai penanganan utama pada beberapa infeksi jamur pada kulit dan alat kelamin yang menimbulkan rasa gatal.
Banyak sekali obat anti jamur dengan jenis dan kegunaan yang berbeda-beda. Pemberian obat jamur juga sudah dimodifikasikan sehingga dapat berbentuk salep, krim, hingga tablet untuk vagina. Obat clotrimazole sering digunakan pada penyakit jamur seperti pada akibat dari jamur microsporum atau jamur kandida.
Mekanisme kerja Clotrimazole
Saat clotrimazole dikonsumsi, kandungan obat ini akan menganggu sintesis lemak pada jamur yang masuk melalui permukaan kulit hingga menimbulkan gejala klinis pada kulit dan alat kelamin.
Interaksi obat pada jaringan lemak jamur akan menyebabkan perubahan permeabilitas dinding sel. Hambatan pada enzim dapat semakin meningkat apabila dosis obat clotrimazole ditingkatkan.
Manfaat Clotrimazole
Obat clotrimazole sangat bermanfaat untuk membasmi penyakit infeksi yang diakibatkan oleh jamur. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan clotrimazole antara lain:
1. Tinea
Jamur tinea dapat tumbuh mulai di kepala (tinea kapitis), jari-jari tangan dan kaki (pedis), selangkangan (kruris), dan di kuku (unguium). Penyakit tinea tersebut disebabkan oleh jamur Microsporum dan Epidermophyron.
2. Kandidiasis vulvovaginal
Penyakit kandidiasis vulvovaginal merupakan penyakit kulit pada alat kelamin wanita dimana muncul adanya cairan berwarna putih seperti susu atau keju dan disertai rasa gatal yang hebat.
3. Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah suatu peradangan pada telinga luar yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Penderita otitis eksterna akan merasakan nyeri saat membuka mulut dan nyeri ketika penekanan cuping telinga dan tragus. Beberapa kasus berat ditemukan hilangnya pendengaran dan kerusakan saraf.
Efek samping Clotrimazole
Seperti pada beberapa jenis obat jamur lainnya, obat clotrimazole dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Beberapa efek samping clotrimazole ringan dan dapat muncul antara lain:
- Kulit menjadi kemerahan
- Rasa terbakar pada kulit yang diolesi krim obat
- Rasa gatal di sekitar luka
- Iritasi ringan
- Kulit luar yang mengelupas
Beberapa perhatian khusus juga perlu diamati terkait penggunaan obat clotrimazole baik topikal ataupun sistemik. Beberapa kondisi tersebut perlu adanya konsultasi oleh dokter terkait penggunaan obat clotrimazole.
Kondisi yang perlu diperhatikan antara lain:
- Memiliki hipersensitivitas terhadap obat clotrimazole
- Pasien ibu hamil
- Pasien ibu menyusui
- Bayi tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi clotrimazole
- Hindari penggunaan di area mata, hidung, mulut, luka bakar, dan luka terbuka
- Perhatian khusus pada reaksi alergi
- Interaksi terhadap obat-obat tertentu seperti jenis antibiotik polyene contohnya Amphotericin B dan Nisatin atau krim perawatan kecantikan kulit lainnya.
Dosis Clotrimazole
Dosis obat clotrimazole yang diberikan berbeda-beda disesuai dengan jenis infeksi penyakit dan lamanya penyakit. Obat clotrimazole tersedia dalam bentuk krim, losion, bedak, serta tablet yang dimasukkan ke dalam vagina (intravagina).
Dosis clotrimazole yang tepat diberikan yaitu:
1. Krim clotrimazole 1%
Krim atau salep dengan kandungan clotrimazole sebanyak 1% diberikan pada infeksi jamur seperti pada tinea. Krim dioleskan sebanyak 2-3 kali sehari selama 2-4 minggu.
Pengolesan krim clotrimazole dilakukan secara merata. Selalu ingat untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah pengolesan obat clotrimazole di daerah kulit yang terkena infeksi jamur
2. Clotrimazole tablet vagina
Obat clotrimazole juga dapat berupa tablet yang dimasukkan ke dalam vagina. Tablet vagina bermanfaat untuk penyakit kandidiasis vulvovaginal.
Tablet clotrimazole diberikan dengan dosis 1 x sehari 500 miligram ke dalam vagina. Dosis lain sebesar 100 miligram selama 7 hari dan 200 mg selama 3 hari juga tersedia.
Clotrimazole tablet tidak boleh digunakan untuk daerah tubuh lainnya selain vagina. Sebelum memasukkan tablet, pastikan untuk selalu mencuci vagina terlebih dahulu dengan air bersih lalu keringkan.
3. Larutan clotrimazole 1%
Larutan clotrimazole berupa cairan bermanfaat untuk mengurangi gejala otitis eksterna pada telinga luar. Saat pemakaian obat clotrimazole telinga, sebaiknya hindari berenang. Lindungi telinga Anda dari kontaminasi bahan kimia lain seperti sabun cuci muka atau sampo mandi.
Interaksi Clotrimazole
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan clotrimazole.
Artikel terkait: