Clovika Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati herpes simplex, herpes zoster, herpes genital, dan cacar. Clovika Tablet mengandung acyclovir, obat yang termasuk sebagai antivirus.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Clovika Tablet yang penting diketahui sebelum menggunakannya.
pabrik
Ikapharmindo
golongan
Harus dengan resep dokter
kemasan
Clovika Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 5 x 5 tablet 200 mg
- Dos 14 x 5 tablet 400 mg
kandungan
tiap kemasan Clovika Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Acyclovir 200 mg / tablet
- Acyclovir 400 mg / tablet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Acyclovir adalah obat anti virus yang digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti herpes simplex dan herpes zoster (cacar air dan cacar api). Acyclovir bekerja dengan cara menghambat sistesis DNA dan replikasi virus.
Indikasi
Kegunaan Clovika Tablet (acyclovir) adalah untuk hal-hal berikut :
- Mengobati herpes simplex akut pada kulit dan membran mukosa, herpes zoster, dan herpes genital episode awal ataupun berulang.
- Sebagai terapi pencegahan (profilaksis) kambuhnya herpes simplek pada pasien immune compromised.
- Untuk mengobati infeksi cacar (varicella).
- Digunakan juga untuk mengobati herpes simplex encephalitis pada neonatus dengan usia > 6 bulan.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap acyclovir dan valasiclovir.
Efek Samping Clovika Tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Clovika Tablet (acyclovir) yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat ini adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.
- Efek samping yang lebih jarang adalah terjadinya gangguan pada ginjal dan kadar trombosit yang rendah.
- Efek samping lainnya misalnya pusing, sakit kepala, bingung, halusinasi, mengantuk, rasa lelah, ruam pada kulit, urtikaria, pruritis, fotosensitifitas, hepatitis, jaundice, dyspnoea, angiodema, peningkatan bilirubin, peningkatan enzim hati dan reaksi anafilaksis.
Penggunaan obat Clovika Tablet untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan acyclovir kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Obat ini bisa digunakan dengan aman oleh wanita hamil. Namun tetap harus memperhatikan dosis yang dianjurkan.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Clovika Tablet, adalah sebagai berikut :
- Sebaiknya obat digunakan bersama makanan untuk mengurangi efek terhadap saluran pencernaan.
- Obat ini bisa menyebabkan kantuk. Sebaiknya tidak mengemudi, menjalankan mesin atau menjalankan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
- Jika anda ibu menyusui, sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika direkomendasikan oleh dokter.
- Acyclovir bisa menyebabkan gangguan ginjal bahkan gagal ginjal. Oleh karena itu, pasien yang menggunakan obat ini harus mendapat asupan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya kristaluria/toksisitas ginjal.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung acyclovir termasuk Clovika Tablet dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Obat-obat agen nefrotoksik meningkatkan resiko terjadinya gangguan ginjal dan potensi terjadinya efek samping pada sistem saraf pusat.
- Obat golongan siklosporin meningkatkan efek nefrotoksisitas.
- Probenesid menurunkan ekskresi Clovika Tablet (acyclovir) sehingga meningkatkan konsentrasinya di dalam plasma.
- mikrofenolat meningkatkan kadar Clovika Tablet (acyclovir) dalam plasma.
Dosis Clovika Tablet
Berikut adalah dosis Clovika Tablet (acyclovir) :
Infeksi herpes simplex primer
- Dewasa: 200 mg, dikonsumsi 5 kali sehari selama 5-10 hari.
- Dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah: 400 mg sebanyak 5 kali dalam sehari.
- Anak-anak < 2 tahun: setengah dosis dewasa.
- Pasien dengan kerusakan ginjal dengan kadar kreatinin di bawah 10: 200 mg, dikonsumsi tiap 12 jam.
Herpes simplex berulang
- Dewasa: 800 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis.
Perlindungan herpes simplex bagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah
- Dewasa: 200-400 mg, dikonsumsi 4 kali sehari.
- Anak-anak di bawah 2 tahun: setengah dosis dewasa.
Cacar api (herpes zoster/shingles) dan cacar air
- Dewasa: 800 mg, dikonsumsi 5 kali dalam sehari.
- Anak-anak di atas 2 tahun: 20 mg/kg berat badan, dikonsumsi 4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 800 mg.
- Pasien dengan kerusakan ginjal dengan kadar kreatinin di bawah 10: 800 mg, dikonsumsi tiap 12 jam.
- Kadar kreatinin 10-25: 800 mg, dikonsumsi tiap 8 jam.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Clovika Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.