Colistin adalah obat golongan antibiotik yang juga dikenal dengan nama Polimiksin E. colistin diproduksi dari bakteri Paenibacillus polymyxa. Colistin terdiri dari campuran polipeptida siklik colistin A, B, dan C serta termasuk dalam kelas antibiotik polipeptida.
Manfaat Colistin
Colistin diindikasikan untuk terapi infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri strain sensitive basilus gram-negatif khususnya bakteri Pseudomonas aeruginosa. Colistin juga digunakan sebagai pilihan terapi untuk bakteri multidrug-resistant gram-negative seperti Pseudomonas aeruginosa dan Acinetobacter baumannii.
Cara kerja dari obat Colistin
Colistin sebagai antibiotik, bekerja dengan cara merusak membran sel bakteri sehingga menyebabkan kematian sel dari mikroorganisme/bakteri tersebut.
Kemampuan colistin untuk merusak membran sel bakteri karena adanya karakteristik hidrofilik dan lipofilik pada struktur senyawanya yang menyerupai karakteristik membran sel bakteri.
Berdasarkan pengembangan terbaru, colistin digunakan juga untuk mengatasi infeksi pneumonia akibat penggunaan ventilator dan untuk pengobatan infeksi multi-bakteria yang telah resisten misalnya Pseudomonas aeruginosa, Klabsiella pneumonia, dan Acinetobacter baumannii.
Meski penggunaan colistin untuk mengobati infeksi bakteri dapat dinilai efektif, penggunaan kombinasi dengan antibiotika lain sering kali dilakukan dalam prakteknya.
Dosis Colistin
Tersedia dua macam colistin yang tersedia dipasaran, yaitu colistin sulfat dan colistimethate sodium. Kedua macam sediaan colistin ini tidak dapat menggantikan kegunaan satu dengan lainnya karena adanya struktur senyawa kimia yang berbeda.
Colistin sulfat tersedia dalam bentuk sediaan serbuk injeksi dan sirup kering, sedangkan colistimethate sodium tersedia dalam kemasan serbuk injeksi.
Colistin sulfat dalam bentuk sirup kering, digunakan secara per oral setelah dilarutkan dengan air volume tertentu, kemudia diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan/diberikan dokter.
Colistin dapat diminum sebelum atau setelah makan. Sebelum diminum, kocok dengan baik. Lama terapi dengan antibiotik adalah sekitar 3 – 7 hari dan harus dihabiskan.
Minum obat dengan teratur untuk mendapatkan efek terapi yang optimal. Sedangkan colistimethate yang tersedia dalam bentuk injeksi, pemberiannya harus secara intrathecal (diantara dua ruas tulang belakang bagian bawah dan ke dalam ruang sumsum tulang) dan secara intravena untuk mengatasi infeksi bakteri Acinetobacter baumannii dan Pseudomonas aeruginosa meningitis/ventrikulitis.
Efek samping obat Colistin
Nefrotoksik (gangguan pada ginjal) dan neurotoksik (gangguan pada saraf) merupakan efek samping paling umum pada penggunaan antibiotik golongan polimiksin. Untuk itu, ketika menggunakan Colistin sebagai pilihan terapi maka perlu memonitor ketat fungsi ginjal khususnya 5 hari pertama terapi. Efek samping lain yang jarang adalah pusing, lemah, gangguan penglihatan, dan depresi nafas karena blockade neuromuscular.
Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan colistin. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:
- Kemerahan/ruam pada kulit
- Mata, bibir, atau lidah membengkak/gatal
- Kesulitan menelan
- Kesulitan bernapas
- Denyut jantung meningkat
- Mual/muntah
- Nyeri dada
Interaksi Colistin
Colistin dapat bereaksi secara tidak terprediksi dengan obat-obatan lain. Hal ini dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan colistin misalnya:
- Takrolimus
- Vankomisin
- Ethinyl estradiol
- Streptomisin
Perhatian
Colistin dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan/menginformasikan pada dokter atau apoteker sebelum terapi apabila:
- Riwayat alergi terhadap colistin atau alergi lainnya
- Riwayat kondisi medis terutama kondisi penyakit ginjal atau liver, myasthenia gravis mengingat dapat menyebabkan efek samping gangguan ginjal dan saraf.
- Konsumsi obat-obat resep, non-resep, vitamin, suplemen, dan obat herbal yang sedang digunakan
- Dalam kondisi hamil atau menyusui
- Konsumsi alkohol mungkin dapat meningkatkan risiko efek samping. Hentikan konsumsi alkohol selama terapi dengan colistin
Apabila lupa menggunakan obat
Apabila Anda lupa meminum gliquidone, segera minum setelah Anda ingat. Tetapi apabila telah mendekati waktu minum obat selanjutnya, Anda tidak perlu meminum dua dosis (untuk waktu minum obat yang tertinggal dan untuk waktu minum obat sekarang) sekaligus.
Penyimpanan obat Colistin
Simpan colistin sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). Hindarkan dari jangkauan anak-anak.
Tanyakan pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan.