Virus Corona atau Coronavirus adalah sekelompok virus yang merusak saluran pernapasan dan menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan. Beberapa jenis penyakit Coronavirus, antara lain MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome), SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome), dan Covid-19.
Baca juga: Update Virus Corona (Covid-19). Kapan Corona Berakhir?
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Apa itu virus Corona?
Coronavirus termasuk ke dalam virus zoonosis yang berarti bisa ditularkan melalui hewan ataupun manusia. Seperti pada kasus virus SARS-CoV yang juga pernah terjadi di China, penyebarannya diduga disebabkan oleh hewan musang. Sementara itu, virus MERS-CoV diduga berasal dari unta dan pertama kali terjadi di Arab Saudi.
Pada bulan Desember 2019 lalu, WHO juga telah mengkonfirmasi bahwa negara yang terkena virus Corona pertama kali dilaporkan terjadi di daerah Wuhan, China dan diduga berasal dari hewan kelelawar yang dikonsumsi dan menular antar manusia.
Jenis virus Corona baru yang terjadi di China tersebut dikenal dengan sebutan Novel Coronavirus (2019-nCoV). Tak lama kemudian, WHO kembali merilis nama baru untuk virus Corona yang terjadi di China akhir tahun 2019 dengan nama Covid-19.
Setelah itu pun varian baru Covid-19 terus bermunculan dan bermutasi sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepakat memberi nama abjad Yunani terhadap masing-masing varian baru Covid-19. Saat ini sudah lebih dari 10 varian baru Covid-19 yang terdata dengan varian terbaru adalah Omicron B1.1.529.
Siapa saja yang berisiko terpapar virus Corona?
Penularan Coronavirus (Covid 19) dapat terjadi pada siapa saja, tetapi umumnya akan lebih rentan terhadap orang-orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, gangguan hati, obesitas, ataupun mereka yang memiliki sistem imun tubuh yang lemah (penyakit autoimun).
Risiko Covid-19 juga bisa dialami oleh anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan orang lanjut usia (lansia). Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh serta menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci penting dalam mencegah penularan virus Covid-19.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Baca juga: Protokol Kesehatan Covid 19 dalam Menghadapi Risiko Paparan Virus Corona
Apa yang bisa dilakukan guna mencegah virus Corona?
Dengan bertambahnya jumlah kasus Covid 19 di Indonesia, jumlah ketersediaan ruang perawatan dan tenaga medis yang semakin hari semakin mengalami kelelahan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan selama pandemi Covid 19 masih terjadi.
Oleh karena itu, kita diminta untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekitar untuk mengurangi penyebaran virus Corona serta segera melakukan vaksinasi Covid-19.
Kesadaran untuk menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas diharapkan dapat menjauhi kita dan orang terdekat dari bahaya virus Corona (Covid 19).
Mengenai Virus Corona (Covid 19)
Penyebab virus Corona
Virus Corona awalnya diperkirakan berasal hewan liar yang berada di pasar hewan, tetapi menurut penelitian, tak hanya ditularkan oleh hewan seperti kelelawar, tetapi Novel Coronavirus 2019 (Covid-19) juga dapat menyebar antar manusia dengan mudah melalui:
- Udara melalui batuk atau bersin (droplet)
- Sentuhan dengan penderita virus Corona
- Memegang benda yang telah terkontaminasi
Meski sempat ada isu yang mengatakan bahwa virus Corona bisa menular lewat mata, tetapi menurut penelitian seorang dokter kesehatan di China disebutkan bahwa penularan mata hanya dapat terjadi jika tetesan virus Corona masuk ke mata atau tangan yang kotor menyentuh mata, tetapi bukan dengan tatapan langsung. Oleh karena itu, kebiasaan sehat mencuci tangan sangatlah penting terutama sebelum memegang area wajah.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Baca juga: Mitos Virus Corona (Covid-19) Berdasarkan Data WHO
Gejala virus Corona
Gejala Corona virus pada setiap orang mungkin bisa berbeda, tergantung jenis virus, tingkat keparahan infeksi yang ditimbulkan, serta sistem imun tubuh dalam melawan virus Corona.
Hingga saat ini sudah ada sejumlah varian baru dari hasil mutasi virus Corona Covid 19 yang tersebar di berbagai negara dan memiliki kemungkinan terjadinya penularan lebih cepat, mulai dari varian Alpha, Delta, Lambda, Mu, hingga yang terakhir adalah Omicron.
Secara umum, penderita virus Corona (Covid 19) mengalami infeksi pada saluran pernapasan atas dengan gejala ringan hingga sedang, terutama flu atau batuk kering. Selain itu, gejala yang paling khas dari Covid-19 adalah anosmia atau hilangnya kemampuan indera penciuman selama beberapa hari pasca terapapar virus Corona.
Beberapa penderita Covid-19 juga mengalami gejala corona virus lain, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Nyeri dada
- Diare
- Iritasi mata
- Mudah lelah
- Tidak merasa fit
- Ruam pada kulit
Baca juga: Perbedaan Flu Biasa dan Flu pada Gejala Corona (Covid-19)
Gejala virus corona di China (Covid-19) pada awal merebak juga terlihat menyerupai gejala pneumonia dan bronkitis yang meliputi sesak nafas, demam tinggi, batuk berdahak, hingga nyeri dada saat bernapas atau batuk. Bahkan dalam kondisi yang parah, infeksi virus Corona dapat menyebabkan hilangnya kesadaran atau pingsan sehingga membutuhkan bantuan ventilator (alat bantu pernapasan).
Tak hanya itu, dalam sejumlah kasus Covid-19, para pasien juga sempat mengalami gejala virus Corona lain, seperti rambut rontok, silent hypoxia, gangguan pencernaan seperti diare, hingga terjadinya gangguan mental seperti halusinasi dan delusi (gangguan psikotik).
Hingga saat ini, berbagai penelitian terkait gejala, berbagai mutasi yang terjadi, hingga cara pengobatan virus Corona masih terus dilakukan dan dipantau perkembangannya oleh para peneliti dan lembaga kesehatan terkait.
Baca juga: Gangguan Indera Penciuman dan Perasa Diperkirakan Bisa Menjadi Tanda Gejala Covid-19
Pengobatan virus corona
Tahap pemeriksaan
Sebelum menentukan metode pengobatan yang harus dijalani oleh pasien penderita Covid 19, dokter diwajibkan menggunakan APD lengkap dalam melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis gejala virus Corona yang dialami oleh pasien, termasuk:
- Rapid test
- Pemeriksaan fisik
- Tes darah
- Swab test (PCR)
Baca Juga: Prosedur Tahapan Tes Corona Covid-19 dengan Metode PCR
Setelah melakukan serangkaian tes pemeriksaan, jika ditemukan gejala virus Corona pada pasien Coronavirus, seperti pada kasus Covid-19, maka pasien harus menjalani karantina demi mendapatkan perawatan khusus dan menghindari penyebaran virus yang lebih luas kepada orang lain.
- Pasien OTG Covid 19 (Orang Tanpa Gejala) diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah asal sesuai dengan anjuran dan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah
- Pasien Covid 19 dengan gejala sedang hingga berat perlu mendapat perawatan dan pengobatan di rumah sakit rujukan khusus yang telah ditunjuk pemerintah
Baca juga: Lawan Covid-19, Ini Tips Isolasi Mandiri yang Aman buat Kamu
Tahap pengobatan
Beberapa ahli kesehatan sempat menyebut kombinasi obat HIV/AIDS, seperti Lopinavir dan Ritonavir, serta obat Malaria (Chloroquine) juga dapat membantu mengurangi gejala corona virus dan menjadi obat alternatif untuk sementara waktu. Namun, hingga saat ini belum terbukti ampuh mengobati virus Corona (Covid-19).
Per Oktober 2021, para peneliti sedang memperdalam kemungkinan penggunaan obat Molnupiravir sebagai obat Covid-19. Molnupiravir merupakan obat antivirus dalam bentuk tablet yang dapat dikonsumsi melalui mulut (oral).
Molnupiravir yang umumnya digunakan sebagai obat flu diyakini dapat menghambat perkembangbiakan virus Covid-19 sekaligus mengganggu proses replikasi virus dalam mencegah terjadinya penyebaran di dalam tubuh.
Saat ini, Molnupiravir yang dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics sedang dalam uji klinis tahap 3 dan menunggu persetujuan FDA Amerika Serikat terkait izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).
Sembari menunggu perkembangan tersedianya obat Covid 19, maka memperkuat sistem imun tubuh sangatlah penting dalam melawan virus Corona. Caranya dengan istirahat yang cukup, makan makanan sehat dan suplemen vitamin, hindari stress, rajin olahraga serta dibantu dengan metode perawatan medis tambahan dari dokter.
Cara mencegah virus corona
Cara mencegah virus Corona yang masih merebak hingga saat ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan Covid 19 yang ketat. WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga selalu mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dalam mencegah penularan virus Covid-19.
Protokol kesehatan Covid 19 yang dimaksud adalah:
- Menggunakan masker dengan benar untuk menutup hidung dan mulut
- Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik
- Menjaga jarak minimal 1-2 meter dengan orang lain
Para pasien Covid 19 pun diminta segera melapor ke pihak kesehatan terdekat, yakni puskesmas untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat sesuai gejala virus Corona yang dirasakan. Apabila membutuhkan perawatan di rumah sakit bisa dirujuk secepat mungkin sesuai ketersediaan tempat atau bisa dipantau saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Pasien juga diharuskan menjalani isolasi selama 14 hari dengan pengawasan yang ketat agar tidak menimbulkan penularan virus yang lebih luas. Setelah menjalani isoman tersebut, Anda tidak lagi diwajibkan untuk melakukan tes Covid 19, hanya saja hasil tes dengan hasil negatif tersebut akan membantu memberikan konfirmasi bahwa Anda memang sudah sembuh.
Sementara itu, pemerintah juga terus berupaya melakukan pengujian (testing) secara meluas dan pelacakan kontak (contact tracing) untuk mengetahui titik penyebaran dan mempercepat penghentian laju penularan virus Corona. Hal ini dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi yang menjadi akses utama terhadap berbagai keperluan terkait Covid 19 bagi masyarakat ataupun pemerintah.
Vaksin Covid 19 untuk bantu lindungi tubuh dari bahaya virus Corona
Selain itu, program pemberian vaksin Covid 19 yang sudah tersedia juga sudah mulai disuntikkan ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia dan diharapkan dapat secara efektif membantu mengurangi efek bahaya virus corona (Covid-19) yang lebih parah.
Baca juga: Kupas Tuntas Vaksin COVID-19: Efikasi, Syarat, dan Efek Samping
Infeksi virus Corona sendiri dapat menimbulkan sejumlah komplikasi atau masalah kesehata,n baik jangka pendek maupun jangka panjang bahkan risiko kematian. Tak jarang, para pasien Covid 19 masih mengalami sejumlah gejala setelah sembuh dan biasanya disebut dengan gejala long Covid 19.
Oleh karenanya, dengan adanya vaksin Covid 19 diharapkan dapat mencegah efek bahaya virus Corona serta membantu melindungi orang-orang di sekitar yang rentan terhadap virus Corona (Covid 19).
Beberapa jenis vaksin Covid 19 yang tersedia di Indonesia, antara lain:
- Coronavac
- Oxford-AstraZeneca
- Sinopharm
- Moderna
- Novavax
- Pfizer-BioNTech
- Sinovac
Perlu diketahui bahwa proses vaksinasi Covid 19 akan dilakukan secara bertahap sehingga ikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah. Tata cara penerimaan vaksin Covid 19 juga sangat mudah, baik untuk orang dewasa, anak-anak, maupun lansia.
Jika sudah mendapat jadwal vaksinasi, segera kunjungi fasilitas kesehatan yang ditunjuk dan melakukan verifikasi data dengan membawa KTP. Setelahnya akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi suhu tubuh dan tekanan darah, kemudian Anda akan menerima vaksin Covid 19 yang umumnya diberikan dalam 2 sesi berbeda.
DIharapkan dengan terlaksananya program vaksin Covid 19 kepada setidaknya 70 persen masyarakat Indonesia, maka akan terjadi herd immunity atau terbentuknya kekebalan tubuh untuk menurunkan risiko penyebaran virus Covid 19 secara lebih meluas.
Meskipun begitu, setiap orang tetap disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh sebaik mungkin termasuk menjaga kesehatan fisik maupun mental. Karena dengan sistem imun tubuh yang kuat diyakini mampu mengurangi risiko terinfeksi virus Corona.
Selain itu, beberapa cara lain yang dapat membantu mencegah penularan coronavirus (Covid 19), antara lain:
- Menutup mulut ketika batuk atau bersin agar tidak menular
- Hindari keluar rumah terutama ketika sedang tidak fit
- Istirahat dan tidur yang cukup minimal 7 jam sehari
- Perhatikan pola makan sehat dengan gizi seimbang
- Tingkatkan sistem imun tubuh dengan berolahraga teratur
- Dilarang berbagi alat makan atau barang pribadi lainnya dengan orang lain
- Berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk menjaga sistem imun tubuh
- Konsumsi suplemen vitamin yang diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Baca juga: Tips Mencegah Paparan Virus Corona Saat Pergi dan Pulang Rumah
Jaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri maupun orang terdekat dari virus Corona (Covid 19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung hidung dan mulut, serta menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta suplemen vitamin.
Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, anosmia, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan dan tes Covid 19. Untuk mengetahui informasi atau update Corona Covid-19 terkini di Indonesia, bisa dilihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih berat. Mari bersama lawan Covid-19!
Pagi Dok, umur saya 17th 4 bln, saya mau tanya, akhir-akhir ini pinggang saya suka kedutan, kadang kedutannya terasa cepat tapi lebih seringnya pelan. Apa ini gejala ginjal saya ada masalah? Tks dok