Demam kuning adalah infeksi viral akut yang ditransmisikan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus demam kuning.
Demam kuning merupakan masalah kesehatan serius yang mengancam nyawa, memiliki karakteristik seperti penyakit flu, ditandai dengan demam tinggi dan jaundice/ikterik. Penyakit ini diberi nama sesuai dengan tanda jaundice yang ditimbulkan yaitu kulit dan mata berwarna kuning.
Penyebab
Demam kuning disebabkan oleh gigitan nyamuk spesies Aedes dan Haemagogus yang membawa virus dengan genus Flavivirus.
Kedua spesies nyamuk tersebut (misalnya Haemogogus leucocelaenus dan Aedes serratus) berperan sebagai vektor (pembawa) dan bertanggung jawab pada penularan virus ke manusia dan primata sebagai reservoir virus.
Terkurangan-yodium dapat tiga siklus penularan demam kuning, yaitu:
- Siklus Silvatik. Siklus ini terjadi di hutan hujan tropical, bermula ketika nyamuk menghisap darah monyet yang terinfeksi virus demam kuning. Nyamuk yang telah terinfeksi ini kemudian menggigit manusia yang memasuki hutan untuk keperluan pekerjaan atau sekedar rekreasi.
- Siklus Menengah (Intermediate). Terjadi di kawasan lembab atau semi lembab di savannah Africa dan merupakan tipe paling umum yang menyebabkan merebaknya kasus demam kuning di kawasan tersebut. Hal ini karena nyamuk pembawa virus berkembang biak di sekitar permukiman dan di daerah liar, kemudian menginfeksi manusia dan monyet. Nyamuk vektor dapat menularkan virus dari monyet ke manusia atau dari manusia ke manusia.
- Siklus Urban. Siklus ini terjadi di daerah urban/perkotaan ketika nyamuk yang membawa virus menularkan penyakit ini dari manusia ke manusia. Penularan pada siklus ini dapat menimbulkan wabah demam kuning yang meluas.
Gejala Demam Kuning
Masa inkubasi, atau periode sejak tertular virus hingga munculnya gejala, biasanya berkisar antara 3 hingga 6 hari. Gejala awal yang muncul memiliki kesamaan dengan gejala infeksi virus influenza, yaitu:
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Demam dan menggigil
Gejala-gejala tersebut biasanya hilang setelah 3 hingga 4 hari. Namun, pada sebagian kecil pasien yang terinfeksi gejala dapat berkembang menjadi fase akut dan toksik. Gejala yang muncul pada fase akut, biasanya berlangsung selama 3 hingga 4 hari, antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Demam
- Kemerahan pada kulit dan wajah
- Hilang nafsu makan
- Menggigil
- Nyeri punggung
Sedangkan gejala-gejala yang muncul pada fase toksik, biasanya berakibat fatal dan terjadi pada sekitar 15% orang yang terinfeksi, antara lain:
- Menurunnya produksi urin
- Nyeri perut
- Muntah (terkadang disertai darah)
- Permasalahan pada ritme jantung
- Kejang
- Mengigau
Diagnosis Demam Kuning
Diagnosis demam kuning sulit ditegakan karena gejalanya yang serupa dengan penyakit lain termasuk penyakit tifus, malaria atau demam berdarah. Oleh karena itu, pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis, termasuk:
- Anamnesis - terkait riwayat timbulnya gejala yang dialami pasien, termasuk riwayat bepergian ke daerah lain dan riwayat kesehatan terdahulu.
- Pemeriksaan fisik - dari kepala hingga kaki, termasuk pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah.
- Tes darah - untuk mengetahui keberadaan antibodi tubuh yang muncul saat terinfeksi virus tersebut.
Pengobatan Demam Kuning
Hingga saat ini, belum terdapat obat anti virus spesifik untuk mengatasi demam kuning sehingga terapi pendukung yang dilakukan sejak awal dan perawatan spesifik untuk dehidrasi, gagal ginjal dan hati, serta demam, dapat meningkatkan kesembuhan penderita.
Beberapa perawatan suportif dan spesifik untuk menangani gejala dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, misalnya:
- Pemberian cairan melalui pembuluh darah vena (infus) untuk mengatasi dehidrasi
- Pemberian oksigen
- Transfusi darah untuk mengatasi pendarahan
- Menjada tekanan darah tetap normal
- Pemberian antibiotik untuk infeksi penyerta Dialisis atau cuci darah apabila terjadi gagal ginjal
Pencegahan Demam Kuning
Beberapa langkah pencegahan demam kuning antara lain:
- Vaksin
Merupakan langkah pencegahan demam kuning yang paling utama. Vaksin demam kuning bersifat aman, terjangkau, dan dilakukan sekali seumur hidup. Akan tetapi, vaksin demam kuning tidak disarankan untuk:- Bayi berusia kurang dari 9 bulan
- Wanita hamil, kecuali pada saat terjadi wabah demam kuning sehingga vaksinasi dilakukan untuk mencegah penularan
- Orang-orang dengan riwayat alergi protein telur
- Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti penderita HIV/AIDS atau kelainan kelenjar limfa.
Para wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan dengan riwayat wabah demam kuning disarankan untuk melakukan vaksinasi setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan.
- Pengendalian vektor nyamuk
Penularan demam kuning dilakukan oleh nyamuk yang membawa virus, sehingga pendalian populasi nyamuk vektor adalah penting. Pengendalian ini dilakukan dengan cara pemberian larvasida ke tempat penampungan air, menggunakan anti-nyamuk (repellent) saat berada di luar ruangan, memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan menggunakan kelambu khusus anti-nyamuk di siang hari.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?