Devil’s claw atau secara ilmiah dikenal sebagai Harpagophytum procumbens merupakan tanaman berbunga asal Afrika Selatan. Secara tradisional, bagian devil’s claw yang digunakan adalah akar tanaman untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti demam, nyeri, radang sendi, dan gangguan pencernaan. Akar devil’s claw mengandung beberapa senyawa tanaman aktif yang digunakan sebagai suplemen herbal.
Devil’s claw secara khusus mengandung glikosida iridoid, suatu kelas senyawa yang menunjukkan adanya efek anti-inflamasi. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan devil’s claw memiliki efek antioksidan yang memiliki kemampuan untuk menangkal efek rusaknya sel dari molekul yang tidak stabil atau efek radikal bebas.
Berdasarkan kandungan tersebut, suplemen devil’s claw dipercaya mampu mengatasi kondisi yang berhubungan dengan peradangan, seperti radang sendi dan asam urat. Selain itu, dapat mengurangi rasa sakit dan membantu menurunkan berat badan.
Mengenai Devil’s Claw
Golongan
Suplemen herbal
Kemasan
Ekstrak, kapsul, bubuk halus, teh herbal
Kandungan
Harpagoside, glikosida iridoid
Manfaat Devil’s Claw
Dapat mengurangi peradangan
Devil’s claw paling sering digunakan untuk mengurangi peradangan, di mana peradangan merupakan respons alami dari tubuh terhadap cedera maupun infeksi. Misalnya ketika jari Anda terpotong, lutut terpukul ataupun terkena flu, tubuh Anda akan merespons dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa peradangan diperlukan untuk mempertahankan tubuh dalam melawan bahaya, tetapi peradangan kronis dapat merusak kesehatan. Berdasarkan penelitian yang masih dilakukan, peradangan kronis memiliki kaitan dengan penyakit jantung, diabetes, maupun gangguan otak. Ada pula kondisi yang ditandai melalui peradangan secara langsung seperti penyakit radang usus, radang sendi, dan asam urat.
Dapat meningkatkan osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan bentuk arthritis yang terjadi di mana tulang rawan atau penutup pelindung di ujung tulang sendi Anda rusak. Hal ini menyebabkan tulang saling bergesekan sehingga terjadinya pembengkakan dan menimbulkan kekakuan dan rasa sakit. Hingga saat ini masih dibutuhkan banyak penelitian lainnya untuk mengetahui keefektifan devil’s claw dalam mengurangi rasa sakit yang berkaitan dengan osteoarthritis.
Dapat meringankan gejala gout
Gout adalah bentuk arthritis lainnya yang secara umum ditandai dengan adanya pembengkakan dan kemerahan pada sendi yang terjadi di pergelangan kaki, jari kaki, maupun lutut. Hal ini disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah yang terbentuk ketika purin atau senyawa yang ada pada makanan tertentu rusak.
Obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) biasanya dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang disebabkan oleh asam urat. Maka dari itu, devil’s claw diusulkan juga menjadi pengobatan alternatif terhadap gejala gout.
Dapat meringankan nyeri punggung
Nyeri punggung pada bagian bawah sering menjadi beban bagi sebagian besar orang. Seiring dengan efek anti-inflamasi, devil’s claw yang memiliki kandungan harpagoside menunjukkan potensi sebagai penghilang rasa sakit terutama untuk sakit punggung bagian bawah.
Dapat membantu menurunkan berat badan
Selain untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terjadi, devil’s claw juga dapat membantu menekan nafsu makan dengan berinteraksi dengan hormon ghrelin. Salah satu fungsi ghrelin adalah memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk makan dengan cara meningkatkan nafsu makan. Tetapi untuk hal ini masih perlu diteliti lebih jauh.
Efek samping Devil’s Claw
Efek samping devil’s claw yang pernah terjadi biasanya masih dalam kategori ringan dan yang paling umum terjadi adalah diare. Di samping itu, ada pula reaksi alergi, sakit kepala, sakit perut, mual muntah, batuk, kehilangan nafsu makan, masalah menstruasi, dan perubahan tekanan darah yang jarang terjadi.
Efek samping devil’s claw yang tergolong berat dapat menyebabkan:
- Gangguan jantung: Penelitian menunjukkan bahwa devil’s claw dapat mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah.
- Diabetes: Devil’s claw dapat mengurangi kadar gula darah dan mengintensifkan efek obat diabetes.
- Batu empedu: Penggunaan devil’s claw dapat meningkatkan pembentukan empedu dan memperburuk masalah bagi penderita batu empedu.
- Tukak lambung: Produksi asam dalam lambung dapat meningkat dengan penggunaan devil’s claw sehingga dapat memperburuk tukak lambung.
Dosis Devil’s Claw
Penggunaan secara umum maupun untuk osteoarthritis dan nyeri punggung, dosis devil’s claw yang dibutuhkan adalah sebanyak 600-2610 mg per hari. Tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis yang tepat dan aman dalam penggunaan jangka panjang. Sama seperti suplemen lainnya, devil’s claw harus digunakan dengan hati-hati. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan devil’s claw.
Interaksi Devil’s Claw
Obat-obat umum juga dapat berinteraksi secara negatif dengan devil’s claw, termasuk resep obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), pengencer darah dan obat penurun asam lambung.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): Devil’s claw dapat memperlambat penyerapan obat NSAID, seperti: Motrin, Celebrex, Feldene dan Voltaren.
- Pengencer darah: Devil’s claw dapat meningkatkan efek Coumadin (yang juga dikenal sebagai warfarin) yang dapat menyebabkan peningkatan perdarahan dan memar.
- Obat penurun asam lambung: Devil’s claw dapat mengurangi efek asam lambung yang terjadi, seperti Pepcid, Zantac, Prilosec, dan Prevacid.
Perhatian
- Devil’s claw dapat mempengaruhi ritme jantung sehingga tidak boleh digunakan oleh para penderita gangguan irama jantung.
- Pengguna obat diabetes juga sebaiknya menghindari penggunaan devil’s claw karena dapat memicu hipoglikemia atau penurunan gula darah yang tidak normal.
- Devil’s claw tidak boleh digunakan pada orang dengan sindrom iritasi usus yang sering mengalami diare, penyakit refluks gastroesofagus (GERD), atau tukak lambung, karena dapat meningkatkan produksi empedu.
- Devil’s claw tidak boleh digunakan selama kehamilan karena dapat memicu kontraksi rahim. Ibu menyusui dan anak-anak juga harus menghindarinya.