Ini adalah review terhadap obat dengan merk difloxin. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan difloxin.
Mengenai Difloxin
Golongan
obat keras, obat resep
Kemasan
dos 1 x 10 tablet 500 mg
Kandungan
levofloxacin hemihidrat setara levofloxacin 500 mg
Manfaat difloxin
difloxin (levofloxacin ) digunakan untuk :
- infeksi gram positif maupun gram negatif
- sinusitis maksilaris akut
- bronchitis bakterial kronik eksaserbasi akut
- pneumonia komunitas
- infeksi kulit dan struktur kulit yang kompleks
- infeksi saluran kemih
- pyeloneritis (infeksi ginjal)
- infeksi lain yang disebabkan kuman peka terhadap cravit (levofloxacin).
Efek Samping difloxin
Kebanyakan efek samping difloxin (levofloxacin) bersifat ringan sampai sedang. Namun, efek samping serius kadang terjadi.
- Efek samping yang paling umum seperti gangguan gastrointestinal : mual, muntah, dan sembelit.
- difloxin (levofloxacin) juga menyebabkan intoksifikasi pernafasan, darah dan kelainan hormonal serta kardiovaskuler.
- efek samping yang yang kadang terjadi meskipun jarang adalah tremor, kegelisahan, ansietas, sakit kepala ringan, kebingungan, halusinasi, paranoid, depresi, mimpi buruk, insomnia.
- Gangguan irama jantung
- Reaksi alergi, bengkak pada kelopak mata
- Berpotensi fatal : reaksi alergi atau anafilaktik, kerusakan hati termasuk hepatitis, diare atau colitis yang berhbungan dengan Clostridium difficile
Dosis difloxin
difloxin (levofloxacin) diberikan dengan dosis :
- dosis oral sama dengan dosis parenteral.
- pemberian melalui infus dilakukan secara perlahan-lahan.
- sinusitis maksilaris akut : 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari.
- bronkitis kronis bakterial eksaserbasi akut : 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari;
- community acquired pneumonia : 500 mg satu kali sehari atau terbagi dalam dua dosis selama 7-14 hari.
- infeksi saluran kemih terkomplikasi, pieloneritis akut : 250 mg tiap 24 jam selama 10 hari.
- infeksi kulit dan struktur kulit tidak terkomplikasi : 500 mg sekali sehari atau terbagi dalam dua dosis selama 7-10 hari.
Interaksi obat
- penggunaan difloxin (levofloxacin) bersama antasida yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida, menurunkan penyerapan difloxin (levofloxacin) oleh usus.
- Hal yang sama terjadi jika diberikan bersamaan dengan suplemen zat besi dan multi-vitamin yang mengandung zinc.
- difloxin (levofloxacin) menunjukkan potensi untuk memblokir pemecahan warfarin dan phenprocoumon. Hal ini dapat meningkatkan kerja obat seperti warfarin, sehingga menyebabkan efek samping yang lebih potensial, seperti perdarahan.
- Dalam dosis tinggi, penggunaan difloxin (levofloxacin) bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan kejang.
- Penggunaan dengan obat-obatan antiaritmia akan meningkatkan efek pemanjangan QT interval (gangguan irama jantung)
Kontraindikasi
- difloxin (levofloxacin) harus dihindari pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap levofloxacin atau antibiotik golongan kuinolon lainnya.
- levofloxacin juga kontra indikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya, pada pasien yang memiliki riwayat pemakaian kuinolon terkait tendon pecah, gangguan jiwa, gangguan enzim G6PD, Diabetes, Penerima transplantasi organ, Myastemia gravis, Gangguan ginjal, Anak, Kehamilan dan menyusui
Perhatian
- hati-hati pemberian difloxin (levofloxacin) pada pasien dengan penyakit hati.
- efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti.
Toleransi terhadap kehamilan
KATEGORI C. penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan levofloxacin memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia , tetapi jika manfaat potensial terhadap ibu lebih besar daripada risiko pada janin maka obat ini bisa diberikan.