Apakah Disorientasi itu?
Disorientasi atau dikenal juga dengan disorientation adalah kondisi mental yang berubah di mana seseorang yang mengalami ini tidak mengetahui waktu atau tempat mereka berada saat itu, bahkan tidak mengenali identitas dirinya sendiri.
Mengenai Disorientasi
Berikut ini adalah tanda-tanda seseorang mengalami disorientasi:
- Terlihat sulit berkonsentrasi
- Bergerak lambat dan tidak pasti
- Bergumam dan tidak masuk akal
- Tidak mengenali orang yang sebenarnya sudah dikenal
- Mudah gelisah dan kesal
- Melihat hal-hal yang tidak nyata
Penyebab Disorientasi
Ada dua penyebab umum disorientasi adalah demensia dan delirium. Dalam kebanyakan kasus, penderita demensia lebih memungkinkan mengalami delirium juga.
Demensia berkembang lebih lambat daripada delirium dan biasanya bersifat permanen, serta menyebabkan gejala yang konsisten. Disorientasi dan kehilangan ingatan jangka pendek bisa menjadi beberapa tanda awal demensia.
Demensia adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pemikiran, perilaku dan kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sementara, delirium terjadi karena adanya gangguan secara mendadak pada kondisi pikiran seseorang yang disebabkan oleh infeksi atau obat-obatan.
Delirium juga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Delirium hiperaktif dapat menyebabkan halusinasi dan perilaku gelisah
- Delirium hipoaktif dapat menyebabkan kantuk dan perilaku ditarik
- Delirium campuran dapat menyebabkan kedua jenis perilaku
Penyebab lain terjadinya disorientasi adalah obat-obatan, terutama alkohol dan ganja, ataupun karena efek samping dari obat tertentu. Situasi darurat juga dapat memicu tekanan atau gangguan mental yang menyebabkan disorientasi.
Selain beberapa penyebab di atas, disorientasi juga dapat terjadi karena hal berikut:
- Amnesia
- Dehidrasi
- Epilepsi
- Infeksi pada sistem saraf pusat seperti radang otak (ensefalitis) atau membran di sekitarnya (meningitis)
- Sepsis atau keracunan darah
- Hiperglikemia atau hipoglikemia, ketika gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah
- Akibat pukulan
- Gegar otak setelah cedera kepala
- Sirosis dan gagal hati
- Kekurangan vitamin, natrium, dan kalsium dalam tubuh
Gejala Disorientasi
Disorientasi seringkali disertai dengan gejala lain, seperti:
- Kebingungan, tidak mampu berpikir dengan tingkat kejernihan normal
- Delirium, sedang bingung dan mengganggu perhatian
- Delusi, percaya pada hal-hal tertentu bahkan jika mereka terbukti salah
- Agitasi, perasaan agresivitas dan gelisah
- Berhalusinasi, ketika melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada di sana
- Pikiran yang berkeliaran
Pencegahan Disorientasi
Jika penyebab disorientasi adalah sesuatu yang tidak dapat diobati dengan mudah, maka berkonsultasi dengan dokter merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya disorientasi di kemudian hari.
Pengobatan Disorientasi
Cara pengobatan akan bergantung pada penyebab disorientasi dan biasanya akan menghilang begitu penyebab yang mendasarinya terobati. Mengetahui riwayat kesehatan secara keseluruhan, mencatat semua daftar obat yang pernah dikonsumsi, mengetahui kebiasaan mereka sehari-hari, riwayat rumah sakit, dan gejala saat ini dapat menjadi informasi sangat penting dalam mencapai diagnosis yang tepat.
Bagi Anda yang memiliki kerabat atau orang yang Anda kenal mengalami disorientasi, pastikan mereka membawa identitas pribadi, sehingga ketika terjadi gejala disorientasi, mereka tetap dapat dikenali dengan mudah.
Ciptakan lingkungan yang akrab dan sertakan benda-benda yang mungkin dapat mengingatkan mereka tentang siapa diri mereka dan membantu mengarahkan mereka ketika gejala disorientasi terjadi.
Jika Anda mengenali seseorang dengan gejala disorientasi, sebaiknya mereka segera dibawa ke dokter agar mendapatkan bantuan medis. Bentuk pengobatan yang diberikan dapat berupa tes untuk membantu mengetahui penyebab disorientasi beserta gejala yang dialami serta penggunaan obat untuk mengobati penyebab disorientasi.
Maaf dok saya yg barusan tanya mengenai telinga sakit akibat headset. Kalo boleh tau, apakah pendengaran saya bisa normal kembali? Perlukah saya mengonsumsi obat-obatan? Dan kira-kira obat jenis apa yg bisa saya konsumsi? Terima kasih