Efavirenz: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat efavirenz merupakan salah satu obat yang digunakan pada terapi pencegahan HIV/AIDS. Obat ini sudah dikenal cukup lama dan menjadi terapi utama pada penyakit HIV. Obat ini juga diberikan secara kombinasi dengan obat antiretoviral lainnya seperti tenofovir dan emitricitabine.

Obat efavirenz meruapkan golongan Non- Nucleoside RTIs dari kelas antiretroviral. Obat ini bertugas menghambat enzim reverse transcriptase yang merupakan enzim virus utama yang mengubah RNA menjadi DNA. Sebagai terapi antiretroviral atau HAART, obat efivarenz diberikan sebagai terapi kombinasi bersamaan dengan penghambat reverse transcriptase dan penghambat protease.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Efavirenz menghambat aktivitas RNA DNA polymerase. Obat ini menghambat reverse transcriptase dan berinteraksi dengan salinan DNA virus. Sayangnya obat ini hanya menghambat replikasi sel tanpa menghapuskan virus HIV di dalam tubuh.

Mengenai Efavirenz

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat terapi HIV/AIDS

Manfaat Efavirenz

Manfaat utama dari efavirenz adalah sebagai terapi aktif antiretroviral guna mencegah transmisi virus HIV ke orang lain dan mencegah replikasi.

Virus HIV (Human Immunodeviciency Virus) merupakan penyebab penyakit AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome di mana terjadi penurunan kekebalan tubuh akibat daya tahan tubuh yang rusak akibat infeksi. 

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Penyakit AIDS menganggu imun. Meningkatnya infeksi HIV mengakibatkan tubuh menjadi rentan terkena infeksi yang berkembang menjadi AIDS. Gejala yang ditimbulkan dari infeksi virus HIV akan terlihat dalam rentang waktu 8 hingga 10 tahun yang dibagi menjadi stadium infeksi.

Gejala HIV berdasarkan perkembangan penyakit melalui tahap stadium:

  • Stadium 1 (asimtomatik). Hanya menimbulkan gejala minimal seperti diare, pembesaran kelenjar getah bening, demam
  • Stadium 2 (Ringan). Muncul ulkus mulut, infeksi herpes, gangguan saluran pernapasan. Penurunan berat badan kurang dari 10%
  • Stadium 3 (lanjut). Gejala AIDS, infeksi saluran pernapasan, Oral hairy leukoplakia, kandidiasis oral, penurunan berat badan lebih dari 10%
  • Stadium 4 (berat). Wasting syndrome, kerusakan organ

Dosis dan cara penggunaan obat Efavirenz

Obat efavirenz tersedia dalam bentuk 50 mg dan 100 mg kapsul serta sediaan 600 mg dalam bentuk tablet. Obat ini harus diminum dalam keadaan perut kosong atau sebelum makan. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat lainnya seperti tenofovir dan emitricitabine. 

Pemberian efavirenz dilarang pada anak usia di bawah 3 bulan atau berat badan lebih dari 3,5 kilogram. Untuk anak-anak diberikan mulai dari 100 mg hingga 600 mg disesuaikan dengan berat badan. Hingga saat ini penggunaan dosis kapsul 400 mg lebih banyak dipilih dan lebih mudah ditoleransi dibandingan dosis tablet 600 mg.

Obat juga perlu ditambah dengan obat HIV lainnya dapat memiliki kesempatan lebih tinggi dalam mencegah penyebaran dan perkembangan virus. Simpan obat di dalam suhu ruangan, obat harus dalam keadaan tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek samping obat Efavirenz

Obat efavirenz memiliki beberapa efek samping yang ringan hingga berat bergantung pada sistem imunologi masing-masing penderita. Salah satu efek samping tersering yaitu gangguan sistem saraf pusat.  Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain:

  • Gangguan tidur seperti insomnia, mimpi buruk, sulit memulai tidur
  • Kepala pusing
  • Vertigo
  • Pandangan kabur
  • Cemas
  • Nyeri perut
  • Urin berwarna gelap
  • Kelelahan
  • Gangguan ingatan
  • Depresi
  • Kejang
  • Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida di dalam darah

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

Perhatian khusus sebelum menggunakan Efavirenz

Informasi penting yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi efavirenz antara lain:

  • Penyakit gangguan organ hati seperti infeksi virus hepatitis B dan infeksi virus hepatitis C tidak boleh mengonsumsi efavirenz karena dapat berdampak pada peningkatan tes fungsi hati dan meningkatkan resiko keparahan organ hati saat mengonsumsi efavirenz
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien alergi efavirenz
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
  • Pasien wanita tidak boleh hamil hingga 12 minggu setelah pemberhentian obat
  • Obat efavirenz dapat beresiko mengurangi efek obat-obatan untuk kontrol kelahiran seperti pil KB dan hormon
  • Perhatian khusus terhadap dosis efavirenz apabila digunakan bersamaan dengan rifampin
  • Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat antijamur seperti ketokonazole, itraconazole

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Efavirenz Oral : Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing - WebMD (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16569/efavirenz-oral/details)
Efavirenz: MedlinePlus Drug Information (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a699004.html)
Efavirenz Uses, Side Effects & Warnings - Drugs.com (https://www.drugs.com/mtm/efavirenz.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app