Erabutol Plus tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati tuberculosis (TBC), baik TB paru maupun TB ekstra paru. Erabutol Plus tablet mengandung kombinasi ethambutol + INH, obat anti tuberculosis, ditambah vitamin B6, untuk mengatasi efek samping berupa defisiensi pyridoxine akibat penggunaan INH. Berikut ini adalah informasi lengkap Erabutol Plus tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Pyridam
golongan
Harus dengan resep dokter
kemasan
Erabutol Plus tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 10 x 10 tablet
kandungan
Erabutol Plus tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Ethambutol HCl 250 mg
- INH 100 mg
- Vitamin B6 6 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Ethambutol adalah obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TBC), terutama bila diduga telah terjadi resistensi. Obat ini biasanya digunakan secara kombinasi dengan obat TBC lainnya, seperti isoniazid, rifampicin, dan pyrazinamide. Obat ini adalah anti tuberculosis yang bekerja dengan cara menghambat satu atau lebih metabolit bakteri rentan yang mengakibatkan gangguan metabolisme sel, menghambat multiplikasi, hingga kematian sel. Obat ini aktif terhadap bakteri yang rentan hanya saat bakteri itu sedang mengalami pembelahan sel.
Isonicotinylhydrazine (INH), dikenal juga dengan nama isoniazid adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tuberculosis (TBC). Obat ini adalah obat lini pertama untuk pencegahan maupun pengobatan TB laten ataupun TB aktif. Obat ini efektif terhadap Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium kansasii, dan Mycobacterium xenopi. Isoniazid adalah obat yang masih berupa prodrug, yang kemudian diaktifkan oleh enzim katalase-peroksidase bakteri yang ada pada Mycobacterium tuberculosis.
Vitamin B6 adalah salah satu bagian dari vitamin B. Vitamin ini sebenarnya adalah sekelompok senyawa kimia yang sangat mirip dan dapat saling menggantikan (interconverted) dalam sistem biologi. Beberapa bentuk vitamin B6 yang telah dikenal misalnya, pyridoxine, pyridoxine 5-phosphate, pyridoxal, pyridoxal 5-phosphate, pyrodoxamine, pyridoxamine 5-phospahte, dan lain-lain. Bentuk aktif dari vitamin ini adalah pyridoxal 5-phosphate, yang kegunaanya antara lain membantu metabolisme makronutrien, sintesis neurotransmitter, sintesis histamin, sintesis hemoglobin, dan ekspresi gen.
Indikasi
Kegunaan Erabutol Plus tablet adalah untuk mengobati penyakit tuberculosis (TBC), baik TB paru atau TB extra paru.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat ini.
- Tidak boleh diberikan kepada pasien yang menderita neuritis optik, kecuali ada penilaian klinis yang menyatakan obat ini bisa diberikan.
- Jangan menggunakan obat ini kepada pasien yang tidak bisa mendeteksi dan melaporkan terjadinya gangguan penglihatan, misalnya anak-anak < 13 tahun.
- Sebaiknya obat ini tidak diberikan kepada penderita gangguan hati yang diinduksi oleh isoniazid (INH).
Efek Samping Erabutol Plus tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Erabutol Plus tablet yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat ini adalah terjadinya gangguan penglihatan (neuritis retrobulbar) yang disertai penurunan visus, skotoma sentral, buta warna hijau-merah, serta penyempitan pandangan. Efek samping ini lebih rentan dialami jika obat digunakan dengan dosis berlebihan atau penderita gangguan ginjal.
- efek samping yang juga sering adalah ruam kulit karena reaksi alergi, dan gangguan pada saluran pencernaan.
- Efek samping yang jarang adalah terjadinya masalah pada organ hati (penyakit kuning), neuritis perifer, efek samping pada sistem saraf pusat, kelainan darah, serta hiperurisemia.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan ethambutol dan INH kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan acuan keamanan obat pada manusia, fakta bahwa obat ini terbukti memiliki efek buruk terhadap janin hewan harus menjadi perhatian serius.
Telah ada laporan kelainan mata pada bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan ethambutol. Jika tidak benar-benar dibutuhkan atau masih bisa menggunakan obat lain yang lebih aman, penggunaan Erabutol Plus tablet oleh wanita hamil sebaiknya tidak dilakukan.
Baca dosis, interaksi obat, dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan Erabutol Plus tablet di halaman berikutnya...
perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Erabutol Plus tablet, adalah sebagai berikut :
- pasien yang menggunakan obat ini harus melaporkan kepada dokter bila merasakan gangguan penglihatan sedini mungkin.
- Sebaiknya lakukan pemeriksaan mata sebelum menggunakan obat ini. Jika selama penggunaan Erabutol Plus tablet terjadi gangguan penglihatan, pemakaian obat harus segera dihentikan.
- Penggunaan obat ini untuk anak-anak di bawah 13 tahun, atau anak yang belum bisa mengidentifikasi dan melaporkan adanya gangguan penglihatan, sebaiknya tidak dilakukan.
- Pasien dengan cacat visual seperti penderita katarak, kondisi radang berulang pada mata, neuritis optik, dan retinopati diabetes harus mendapatkan pertimbangan yang sangat matang secara klinis jika ingin menggunakan Erabutol Plus tablet.
- Perhatian serius harus diberikan kepada pasien yang memiliki gangguan ginjal, karena potensi efek samping akan meningkat. selain itu, penyesuaian dosis perlu dilakukan mengingat ethambutol diekskresikan melalui ginjal.
- ethambutol bisa menyebabkan terjadinya hiperurisemia, hati-hati menggunakannya untuk penderita penyakit asam urat (gout).
- Penggunaan obat yang mengandung ethambutol jika diduga terjadi resistensi. Jika resiko terjadinya resistensi rendah, obat ini bisa dikesampingkan.
- Karena obat yang mengandung ethambutol bisa menimbulkan efek toksisitas pada hati, pemeriksaan periodik organ hati perlu dilakukan. Penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang juga mempunyai sifat hepatotoksik harus menjadi perhatian serius.
- Jika anda ibu menyusui, sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika direkomendasikan oleh dokter.
- Pengguna alkohol kronis, sebaiknya menghentikan pemakaian alkohol selama menggunakan obat ini.
- Sebaiknya obat digunakan bersama makanan untuk mengurangi efek terhadap saluran pencernaan.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi ethambutol dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Obat-obat antasida terutama yang mengandung Aluminium hidroksida mengurangi absorpsi ethambutol. Sebaiknya penggunaan bersamaan obat ini dihindari atau setidaknya penggunaan antasida diberi jarak minimal 4 jam setelah penggunaan ethambutol.
- Ethambutol mengurangi efikasi obat-obat uricosuric, terutama jika dikombinasikan dengan INH.
Berikut adalah interaksi isoniazid (INH) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Bioavailabilitas isoniazid berkurang jika diberikan bersamaan dengan makanan terutama yang mengandung tyramine (seperti keju dan anggur merah), dan makanan yang mengandung histamin seperti ikan cakalang, tuna, dan ikan tropis lain.
- Isoniazid bisa mempotensiasi efek hepatotoksisitas paracetamol.
- Isoniazid memperlambat metabolisme carbamazepine sehingga meningkatkan kadar serumnya.
- Isoniazid juga meningkatkan kadar serum fenitoin dan teofilin.
Dosis Erabutol Plus tablet
Berikut adalah dosis Erabutol Plus tablet yang lazim digunakan :
- Pasien yang memiliki berat badan > 50 kg
awal : 1 x sehari 4 tablet
ulangan : 1 x sehari 6 tablet
- Pasien yang memiliki berat badan ≤ 50 kg
awal : 1 x sehari 2-4 tablet
ulangan : 1 x sehari 4 tablet
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif ethambutol
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif ethambutol, isoniazid, dan vitamin B6