Ergotamin obat apa?
Ergotamin adalah obat dari jenis ergot alkaloid yang digunakan untuk mengatasi migrain akut atau migrain yang tidak dapat diatasi oleh obat analgesik. Obat ergotamin digunakan dalam waktu singkat untuk mengatasi migrain yang sedang parah, sehingga tidak digunakan sebagai pencegahan migrain ataupun penggunaan jangka panjang.
Ergotamin memberikan efek vasokontriksi, yaitu menyempitkan pembuluh darah di otak yang pada akhirnya dapat mengurangi takanan rasa sakit, dimana pelebaran pembuluh darah dianggap sebagai penyebab utama migrain. Selain itu, ergotamin juga memberikan efek kontraksi pada rahim sehingga berbahaya jika dikonsumsi oleh wanita hamil atau yang berencana untuk hamil.
Ergotamin sebaiknya tidak digunakan untuk mengatasi sakit kepala tegang atau migrain ringan. Obat ini juga mungkin dapat digunakan untuk kondisi lain yang tidak dicantumkan dalam penjelasan kemasannya, konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan yang tepat.
Ikhtisar Obat Ergotamin
Jenis obat | Antimigrain |
Kategori | Obat resep |
Kegunaan | Mengatasi migrain akut dan migrain yang tidak responsif terhadap analgesik |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori X (tidak boleh digunakan oleh wanita hamil) |
Sediaan | Tablet sublingual dan inhalasi |
Merek | Bellaphen, Cafergot, Ergotamin tartrat-kofein, Erifac |
Mekanisme Kerja
Ergotamine tartrate diketahui bekerja aktif dengan dua cara. Pertama, sebagai aktivator reseptor 5-HT1D yang terletak di pembuluh darah intrakarnial termasuk pada anastomosis arterio vena yang menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah dimana kondisi ini berkorelasi langsung melegakan gejala migrain.
Kedua, sebagai aktivator reseptor 5-HT1D pada ujung saraf sensori dari sistem trigeminus yang dapat menghambat pelepasan neuropeptida pro-inflamasi. Ergotamin juga berefek menimbulkan kontraksi kuat pada rahim.
Indikasi atau Kegunaan Ergotamin
Ergotamin digunakan untuk mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh perubahan tekanan darah di kepala seperti pada migrain dan sakit kepala sebelah. Serta kondisi sakit kepala yang tidak lagi responsif terhadap pemberian obat jenis analgesik atau pereda nyeri biasa.
Kontraindikasi
Ingat! Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakannya:
- Mengalami hipertensi berat yang tidak terkontrol.
- Gangguan fungsi ginjal dan hati.
- Jantung koroner.
- Sepsis berat atau sering berulang.
- Mengalami penyakit pembuluh darah perifer.
- Hipertiroid.
- Porfiria.
- Wanita hamil atau menyusui.
- Memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
Dosis Ergotamin dan Cara Penggunaan
Ergotamin tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan kekuatan dosis 1 mg.
Perhatian! Selalu konsultasikan dengan dokter untuk dosis ergotamin terbaik untuk masalah kesehatan yang Anda hadapi.
Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis ergotamin untuk migrain
- Obat sublingual (diberikan di bawah lidah)
- Dosis dewasa: dalam bentuk ergotamin tartrate diberikan 2 mg saat serangan migrain terjadi, kemudian ditambahkan 2 mg lagi setelah 30 menit jika dibutuhkan. Maksimal 6 mg/ 24 jam dan 10 mg/ minggu.
- Obat inhalasi (obat hirup atau melalui jalur nafas)
- Dosis dewasa: dalam bentuk ergotamin tartrate diberikan 360 mcg dalam dosis inhalasi tunggal saat serangan migrain terjadi, kemudian diulangi dalam interval 5 menit jika dibutuhkan. Maksimum 6 inhalasi/24 jam atau 15 inhalasi/minggu.
Petunjuk Penggunaan:
- Obat ini dapat di gunakan setelah atau sebelum makan dan dianjurkan untuk banyak minum air putih setelahnya.
- Dalam bentuk tablet sublingual, obat ini dikonsumsi dengan meletakkannya di bawah lidah hingga obat mencair. Jangan mengunyah atau menghancurkan obat ini.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Obat ini diperuntukkan untuk penggunaan jangka pendek dan dimaksudkan untuk meredakan gejalanya secara langsung. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan jangka panjang karena dapat menyebabkan efek pusing jika penggunaan tiba-tiba dihentikan setelah penggunaan rutin.
- Obat ini akan bekerja optimal jika digunakan saat pertama kali gejala migrain muncul. Penggunaan setelah migrain mulai parah akan mengurangi efektifitasnya.
- Konsultasikan pada dokter Anda jika merasa dosis sudah tepat tetapi gejala migrain masih terjadi, meningkatkan dosisnya mungkin diperlukan.
Efek Samping Ergotamin
Seperti halnya obat jenis lainnya yang memiliki efek samping, ergotamin juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Mual.
- Muntah.
- Vertigo.
- Nyeri perut bagian bawah.
- Terkadang menambah pusing.
- Kram otot.
- Iskemia miokard dan intestinal.
Efek Overdosis Ergotamin
Penggunaan dalam jumlah besar dapat menyebabkan overdosis yang ditandai dengan gejala pusing yang parah, kebas atau mati rasa di ujung jari tangan dan kaki, detak jantung terlalu lambat/cepat, kebiruan pada tangan dan kaki serta kejang-kejang. Segera hubungi kegawatdaruratan medis jika kondisi ini terjadi.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter Anda jika pernah memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
- Berhati-hatilah menggunakan obat ini untuk penderita penyakit yang berhubungan dengan sirkulasi darah seperti arterisklerosis dan tromboplebitis.
- Sampaikan pada dokter jika Anda mengonsumsi tembakau, mengalami diabetes dan tekanan darah tinggi.
- Hindari menggunakan kendaraan atau alat berat yang menuntut konsentrasi tinggi saat mengonsumsi obat ini.
- Hindari konsumsi alkohol dan rokok saat menggunakan obat ini.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah obat ergotamin boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?
- Ergotamin masuk dalam kategori X untuk ibu hamil. Hal ini berarti studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya. Oleh karena itu obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil atau berencana hamil sama sekali.
- Obat ini diketahui dapat terekstraksi pada ASI ibu menyusui dan dapat membahayakan bayi.
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat akibat penggunaan bersama dengan obat lain. Sebagai akibatnya risiko efek samping dapat meningkat, efek beracun, atau bahkan obat tidak bekerja. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan ergotamin, diantaranya yaitu:
- Dapat meningkatkan risiko vasokonstriksi perifer jika digunakan dengan obat jenis beta blocker.
- Meningkatkan efek vasokontstriksinya jika digunakan dengan obat jenis simpatomimetik seperti epinephrine.
- Dapat berpotensi fatal akibat meningkatnya risiko ergotisme jika digunakan bersamaan dengan antijamur azola, penghambat protease dan antibiotik jenis makrolide.
- Dapat meningkatkan efek toksisitasnya jika dikonsumsi bersama jus grapefruit.
- Fluconazole tidak direkomendasikan digunakan bersama ergotamin karena dapat meningkatkan efek ergotamin, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah yang dapat berujung pada kurangnya asupan darah untuk organ-organ tubuh.
- Phenobarbital dapat menurunkan efek obat ini sehingga menurunkan efektifitasnya.
- Penggunaan ergotamin dengan escitalopram dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom serotonin yang dapat berakibat fatal. Gejalanya bisa berupa kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan tekanan darah, demam, sering berkeringat, menggigil, mual, muntah dan diare. Dalam kondisi yang parah dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Daftar obat ini belum mencakup keseluruhan interaksi obat yang mungkin terjadi. Untuk itu, catat seluruh obat yang Anda gunakan dan konsultasikan dengan dokter tentang kemungkinan interaksinya.