Fasolon adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit seperti dermatitis yang disebabkan oleh bakteri tertentu dan disertai radang. Fasolon mengandung neomycin sulphate yang termasuk antibiotik aminoglikosida, dan fluocinolone acetonide yang termasuk kortikosteroid turunan hidrokortisone.
Neomycin adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati infeksi-infeksi terutama yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Antibiotik ini bekerja dengan cara mengikat secara reversibel terhadap sub unit 30s dari ribosom bakteri sehingga menghambat sintesa protein yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri itu. Neomycin lebih banyak digunakan dalam sediaan seperti cream atau salep untuk mengobati infeksi pada kulit dan mukosa.
Sementara itu, fluocinolone acetonide adalah obat kortikosteroid sintetis derivat hidrokortison. Obat ini umumnya digunakan untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa gatal pada kulit.
Mengenai Fasolon Cream
Pabrik
Coronet
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Fasolon dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:
- Tube 5 gram dan 10 gram cream
Kandungan
Tiap gram Fasolon mengandung zat aktif sebagai berikut:
- Neomycin sulphate 5 mg
- Fluocinolone acetonide 0,25 mg
Manfaat Fasolon Cream
Kegunaan Fasolon cream adalah untuk mengobati infeksi kulit dan mukosa, seperti radang dan dermatitis yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap antibiotik neomycin tanpa disertai oleh infeksi sekunder.
Kontraindikasi
Fasolone cream tidak boleh digunakan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
- Mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap neomycin atau antibiotika golongan aminoglikosida lainnya.
- Hipersensitif terhadap fluocinolone acetonide.
- Bayi prematur ataupun bayi baru lahir.
- Penderita herpes simplex, varicella, TB kulit, dan dermatitis yang disebabkan oleh sifilis.
Efek samping Fasolone Cream
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan Fasolone cream dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping Fasolone yang mungkin terjadi antara lain:
- Pada penggunaan jangka panjang atau ditutup perban yang rapat, bisa menyebabkan sensasi seperti terbakar, rasa gatal, iritasi, kulit kering dan infeksi sekunder.
- Bisa menyebabkan kehilangan kolagen dan SC atrofi.
- Pada beberapa orang yang peka, kadang menimbulkan reaksi hipersensitif.
Dosis Fasolon Cream
Dosis Fasolone cream bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Secara umum, Fasolone cream digunakan dengan cara dioleskan ke area yang terinfeksi 1-2 kali sehari. Hindari menambahkan atau mengurangi dosis serta menggunakan obat dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
Interaksi Fasolon Cream
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Fasolon cream adalah sebagai berikut:
- Obat ini hanya ditujukan untuk mengobati infeksi pada kulit. Hindari kontak dengan mata.
- Penggunaan pada area kulit yang luas dalam waktu lama bisa meningkatkan absorpsi obat ke dalam darah yang meningkatkan risiko efek samping.
- Penggunaan antibiotik topikal bisa menimbulkan superinfeksi (pertumbuhan kuman secara tidak normal) oleh bakteri, jamur, virus atau kuman-kuman non peka lainnya. Selain itu, obat-obat antibiotik topikal juga bisa menimbulkan iritasi kulit. Jika superinfeksi dan atau iritasi kulit terjadi, segera hentikan pemakaian obat.
- Jangan digunakan untuk pengobatan jangka panjang.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA di Amerika Serikat, setara BPOM di Indonesia, mengkategorikan neomycin ke dalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut:
Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun, jika manfaat yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari risiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan.
Antibiotik golongan aminoglikosida mampu melewati plasenta. Adanya bukti empiris bahwa obat ini memiliki efek buruk terhadap janin manusia, harus menjadi peringatan serius bagi pasien yang sedang hamil atau yang berencana untuk hamil.
Artikel terkait: