PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Fentanyl. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Fentanyl.
Fentanyl adalah jenis obat golongan analgesic yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri atau sebagai obat bius jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Biasa digunakan untuk pencegah rasa sakit pasca operasi atau pasien kanker, dan bekerja sangat cepat, bertahan kurang dari 1-2 jam saja. Obat ini 75 kali lebih kuat dibanding dengan morfin. Karena obat ini tergolong opiat (obat candu), jadi sulit didapatkan bebas di pasaran tanpa resep dokter.
Cara kerja obat ini adalah dengan cara mengikat reseptor opiat di dalam otak sehingga dapat mengontrol rasa sakit dan emosi dan pada saat yang bersamaan, obat ini dapat meningkatkan kadar dopamine sehingga memproduksi mood bahagia dan santai. Sampai sekarang, obat ini memiliki tiga bentuk seperti suntikan, plaster, dan kapsul. Mari simak penjelasan lebin dalam mengenai fentanyl di bawah ini..
Mengenai Obat Fentanyl
Golongan:
Obat bebas
Kemasan:
Suntik, transdermal
Kandungan:
Analgesik, anestesi
Dosis Obat Fentanyl
Obat ini hanya boleh digunakan atas pengawasan dokter, tidak bisa sembarangan.
- Fentanyl tablet: 100 mikrogram setiap episode rasa sakit. Jika perlu, fentanyl berdosis sama bisa diberikan kembali dengan jeda waktu 15 sampai 30 menit. Namun, pemberian fentanyl maksimal hanya 4 kali setiap hari.
- Untuk Premedikasi bedah: 50-100 mcg/IM atau IV secara lambat 30-60 menit sebelum operasi. Tambahan untuk anestesi regional: 25-100 mcg/dosis IV lambat selama 1-2 menit.
- Untuk Anestesi Umum Prosedur bedah minor (operasi kecil): 0,5-2 mcg/kg/dosis IV.
- Operasi besar: 2-20 mcg/kg/dosis awalnya; 1-2 mcg/kg/jam perawatan infus IV; hentikan infus 30-60 menit sebelum mengakhiri operasi; batasi jumlah dosis fentanil 10-15 mcg/kg untuk pelacakan cepat dan awal ekstubasi.
- Tambahan untuk anestesi umum (jarang digunakan): 20-50 mcg/kg/dosis IV.
- Untuk Analgesia: 1-2 mcg/kg IV bolus atau 25-100 mcg/dosis jika perlu atau 1-2 mcg/kg/jam dengan infus IV kontinu atau 25-200 mcg/jam.
- Nyeri berat: 50-100 mcg/dosis IV/IM setiap 1-2 jam jika perlu.
- Pasien dibawah pengaruh anestesi (PCA): 10 mcg/mL IV (konsentrasi biasa); permintaan dosis 20 mcg dengan interval waktu dan laju dasar 5-10 menit dari >50 mcg/jam.
Kontraindikasi
Dilarang menggunakan obat ini bersamaan dengan inhibitor monoamine oxidase (MAOI) selama 2 minggu dan pasien hipersensitivitas.
Efek samping
Efek samping dari obat ini sangatlah beragam seperti, pusing dan kepala berkunang-kunang, mulut kering, retensi urin, penekanan pernapasan, sembelit parah, ruam atau gatal-gatal merah, mual dan muntah, kehilangan selera makan, hilang berat badan, sakit kepala, kesulitan melihat, depresi, halusinasi, mimpi buruk, sulit tidur, berkeringat, gemetar, tangan dan kaki bengkak.
Obat ini juga dapat menyebabkan kecanduan, jadi harap berhati – hatilah.
Ibu hamil dan menyusui
Fentanyl harus digunakan dengan sangat hati – hati pada ibu hamil dan hanya dengan pengawasan dokter. Penelitian pada hewan menunjukan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia.
Sedangkan untuk ibu menyusui, obat ini dieksresikan melalui ASI dan sangat berbahaya, tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui.
Interaksi Obat Fentanyl
Obat fentanyl dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:
- Amiodarone
- Erythromycin
- Ritonavir
- Obat antidepresan golongan SSRI
- Amonium klorida
- Chlorpromazine
- Obat penenang, phenobarbital
Perhatian
- Wanita yang sedang merencakan kehamilan, menyusui, atau sedang hamil, dilarang menggunakan obat ini tanpa pengawasan dokter.
- Hati-hati pada pankreatitis akut, penyakit Addison, hiperplasia prostat jinak, aritmia jantung, depresi sistem saraf pusat (SSP), penyalahgunaan obat atau ketergantungan, emosi labil, penyakit kandung empedu, gangguan gastrointestinal (GI), kolitis pseudomembran, operasi GI, cedera kepala, hipotiroidisme atau miksedema yang tidak diobati, hipertensi intrakranial, tumor otak, psikosis toksik, striktur uretra, operasi saluran kemih, kejang, alkoholisme akut, tremens delirium, shock, cor pulmonale, penyakit paru kronis, emfisema, hiperkapnia, kyphoscoliosis, obesitas berat, gangguan ginjal atau hati , pasien usia lanjut atau pasien debilitasi.
- Disarankan tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat, karena fentanyl bisa mengganggu kemampuan mengemudi (sakit kepala, halusinasi, mengantuk).
- Pemberian bersamaan benzodiazepine atau blocker neuromuskuler akan menurunkan kekakuan dinding dada.
- Hati-hati untuk pasien diare toksik, ileus paralitik, depresi pernafasan, asma akut/parah.
- Risiko depresi pernapasan fatal dan pruritus.
- Dapat menyebabkan bradikardi, tetapi dapat diobati dengan atropine.
- Obat-obatan opiat akan mengembangkan ketergantungan, dan beberapa pasien cenderung untuk mencari obat-obatan lain dengan dosis yang lebih kuat begitu dosis awal berhenti bekerja.
- Keamanan dan keefektivitasan pada anak-anak tidak diketahui, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.
- Mencampur fentanyl dengan heroin atau kokain ilegal terbukti bisa melipatgandakan potensi mematikan, karena perbedaan antara dosis terapi dan dosis mematikan sangatlah tipis.
Overdosis
Sama seperti opiat lainnya, gejala utama dari penyalahgunaan fentanyl termasuk euforia (kebahagiaan amat sangat;heboh), mengantuk, lesu, depresi, kebingungan, teler, hilang kesadaran, koma, hingga kecanduan. Jika terjadi overdosis atau kencanduan obat ini segera hubungi dokter. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.