Fimediab adalah obat yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2/kencing manis. Fimediab mengandung Glibenclamide, obat anti diabetes mellitus tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Fimediab yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Pabrik
First medifarma
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Fimediab dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 10 x 10 tablet 5 mg
Kandungan
tiap kemasan obat Fimediab mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Glibenclamide 5 mg / tablet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Glibenclamide atau glyburide adalah obat anti diabetes yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea. Glibenclamide bekerja dengan cara meningkatkan kalsium intraseluler dalam sel beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin. Dengan peningkatan rasio insulin, maka glukosa yang diubah menjadi energi bertambah sehingga kadar gula darah menurun.
Indikasi
Kegunaan Fimediab (Glibenclamide) adalah untuk pengobatan diabetes mellitus tipe 2 jika kadar gula darah tidak cukup dikendalikan dengan diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja.
Kondisi/Penyakit terkait :
- Pnjelasan lengkap penyakit diabetes mellitus
Kontraindikasi
- Jangan digunakan untuk pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif (alergi) terhadap Glibenclamide atau obat-obat yang termasuk golongan sulfonilurea dan sulfonamide lainnya.
- Obat ini juga dikontraindikasikan untuk orang-orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang melindungi sel darah merah), karena obat ini bisa menyebabkan hemolisis akut.
- Orang-orang yang memiliki gangguan pada ginjal, hati, kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
- Obat ini juga tidak disarankan jika anda akan menjalani operasi, memiliki infeksi berat, atau usia di atas 70 tahun.
- Penderita diabetes mellitus tipe 1, prekoma dan koma diabetes atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis) dilarang menggunakan obat ini.
Efek Samping Fimediab
Berikut adalah beberapa efek samping Fimediab (Glibenclamide) yang umum terjadi :
- Efek samping Fimediab (Glibenclamide) pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati.
- obat ini juga mempunyai efek samping seperti sakit kepala, demam, kenaikkan berat badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang peka.
- Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah), terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang lebih tinggi.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan obat Fimediab (Glibenclamide) adalah sebagai berikut :
- Obat ini sebaiknya digunakan setelah makan atau bersama makanan, biasanya pada makan pagi.
- Obat ini tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan fungsi hati, ginjal terutama gagal ginjal, dan pasien lanjut usia (di atas 70 tahun).
- Jangan menggunakan Fimediab (Glibenclamide) tanpa resep dokter atau menggunakannya melebihi dosis yang dianjurkan karena obat ini beresiko menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis (hipoglikemia) yang bisa berakibat fatal.
- Karena resiko terjadinya hipoglikemia yang ditandai dengan tubuh yang lemah dan pusing, sebaiknya anda tidak menyalakan mesin atau mengemudi selama menggunakan anti diabetes oral seperti Fimediab (Glibenclamide).
- Jika anda sedang hamil atau anda ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
- Pengobatan disaat stres sebaiknya menggunakan terapi suntikan insulin.
- Pengaturan pola makan dan aktivitas olahraga mungkin akan membantu proses pengendalian gula darah anda.
- Jika anda mengalami efek samping yang berat misalnya terjadi reaksi alergi atau anda lemas karena penurunan gula darah yang drastis segera hubungi pihak medis.
Penggunaan obat Fimediab untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Glibenclamide kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia. Mengingat efek buruk yang mungkin terjadi, kebanyakan para ahli menyarankan untuk lebih memilih insulin daripada anti diabetes oral jika digunakan untuk mengontrol kadar gula darah wanita hamil.
Interaksi obat
Fimediab (Glibenclamide) berinteraksi dengan obat-obat berikut :
- Alkohol, siklofosfamid, antikoagulan kumarin, inhibitor MAO, fenilbutazon, penghambat beta adrenergik, sulfonamid dapat meningkatkan efek hipoglikemia.
- Obat-obat kortikosteroid, diuretik tiazid, dan adreanalin dapat menurunkan efek hipoglikemia.
Dosis Fimediab
Obat Fimediab (Glibenclamide) diberikan dengan dosis berikut :
- Dosis awal sehari 2.5-5 mg, sesudah 7 hari kadar gula belum terkendaali, dosis dapat ditingkatkan dengan 2.5 mg setiap kali naik.
- Dosis tunggal maksimal : 10 mg 1 x sehari.
- Dosis maksimum adalah 15 mg / hari dalam dosis bagi.
- Jika obat ini harus digunakan untuk lansia / atau penderita yang sangat lemah : Dosis awal dikurangi menjadi 2.5 mg / hari.
- Gunakan obat ini setelah makan atau bersama makanan (saat sarapan atau makanan besar pertama).
- Dosis dan durasi pemakaian akan sangat tergantung dari evaluasi dokter.
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Glibenclamide
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif kombinasi metformin dan Glibenclamide
- obat yang termasuk sulfonilurea
- obat yang termasuk obat diabetes mellitus
- Metformin salah satu obat pilihan pertama untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Fimediab (Glibenclamide) harus sesuai dengan yang dianjurkan.