Flamar eye drops adalah obat tetes mata yang digunakan untuk mengobati radang nonbacterial akut dan kronis pada bagian depan bola mata. Flamar eye drops juga digunakan sebagai anti inflamasi/peradangan pasca operasi setelah ekstraksi katarak.Flamar eye drops mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).Berikut adalah informasi lengkap Flamar eye drops yang disertai tautan merk-merk obat lain yang mengandung zat aktif yang sama.
Mengenai Flamar Eye Drops
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Flamar eye drops dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Botol 5 mL tetes mata
Kandungan
Tiap kemasan Flamar eye drops mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Natrium diclofenac 1 mg / mL tetes mata
Manfaat Flamar Eye Drops
Kegunaan Flamar eye drops (Diclofenac) adalah untuk mengobati radang nonbacterial akut dan kronis pada bagian anterior mata. Flamar eye drops juga digunakan sebagai anti inflamasi/peradangan pasca operasi setelah ekstraksi katarak.
Efek Samping Flamar Eye Drops
Berikut adalah beberapa efek samping Flamar eye drops (Diclofenac) yang diketahui :
- Efek samping Flamar eye drops (Diclofenac) yang umum misalnya, sensai terbakar dan menyengat, namun efek samping ini bersifat sementara.
- Obat tetes mata ini juga bisa menyebabkan tekanan intra okular tinggi.
- Efek samping lain misalnya muntah, mual, gatal-gatal, mata kemerahan, keratitis punctata, midriasis, dan penglihatan kabur yang bersifat sementara.
Dosis Flamar Eye Drops
Flamar eye drops (Diclofenac) diberikan dengan dosis :
- Gunakan 1-2 tetes 3 x sehari segera setelah operasi.
- Dosis pemeliharaan : 1 tetes 3-5 x sehari pada mata yang nyeri
dosis selengkapnya lihat di diclofenac.
Interaksi obat
Berikut adalah efek yang terjadi jika obat-obat yang mengandung Diclofenac digunakan dengan obat-obat lain :
- Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya, fluoxetine) : resiko perdarahan lambung meningkat.
- Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya, glipizide) : efek samping obat-obat ini meningkat.
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, captopril, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide) : efektivitas obat-obat ini menurun.
Kontraindikasi
- Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Diclofenac, riwayat reaksi alergi (bronkospasme, shock, rhinitis, urtikaria) setelah penggunaan aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen, celecoxib).
- Sebaiknya tidak menggunakan Flamar eye drops (Diclofenac) saat memakai lensa kotak/softlense.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Flamar eye drops (Diclofenac) adalah sebagai berikut :
- Hati-hati menggunakan obat tetes mata ini untuk pasien yang sering mengalami kecenderungan perdarahan.
- Jika terdapat infeksi, penggunaan obat ini dilakukan secara hati-hati. Jika diperlukan bisa digunakan obat yang mengandung anti infeksi mata.
- Meskipun belum diketahui seberapa besar obat yang masuk ke sistem jika digunakan pada sediaan tetes mata, obat-obat yang mengandung diclofenac harus digunakan secara hati-hati pada wanita hamil terutama pada semester akhir kehamilan.
- Belum diketahui apakah Diclofenac diekskresikan melalui ASI. Tetapi mengingat efek yang buruk obat ini terhadap anak-anak sebaiknya jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
- Jika tanda-tanda reaksi anafilaksis (misalnya, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah atau tenggorokan) terjadi segera hubungi pihak medis.
Toleransi terhadap kehamilan
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.Flamar eye drops jika diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir, harus dilakukan secara hati-hati. Hal ini karena diclofenac dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.