Asma adalah suatu kondisi di mana saluran udara Anda menyempit dan membengkak serta menghasilkan lendir yang berlebih. Hal ini dapat membuat Anda sulit bernafas dan memicu batuk, mengi dan sesak napas.
Bagi sebagian orang, asma merupakan gangguan ringan. Namun, bagi yang lain, asma bisa menjadi suatu masalah besar yang mengganggu kegiatan sehari-hari dan dapat menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa.
Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikendalikan. Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani asma. Obat tersebut disebut dengan obat Flixotide. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Flixotide. Selamat membaca.
Mengenai Flixotide
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Accuhaler, nebula
Kandungan:
Kegunaan obat Flixotide
Obat Flixotide merupakan manajemen profilaksis pada asma ringan, sedang & berat pada orang dewasa dan anak-anak usia di atas 1 tahun.
Obat ini diresepkan untuk orang yang perlu menggunakan inhaler pereda seperti salbutamol lebih dari dua kali seminggu untuk meredakan gejala asma, atau jika gejala tersebut mengganggu tidur lebih dari sekali seminggu.
Obat Flixotide mengandung obat yang disebut fluticasone propionate. Obat ini termasuk dalam kelompok obat yang dikenal sebagai kortikosteroid. Fluticasone propionate memiliki efek anti-inflamasi di paru-paru.
Pernapasan Anda biasanya mulai membaik antara empat hingga tujuh hari setelah Anda mulai menggunakan obat Flixotide. Namun, penting untuk tetap menggunakannya secara teratur, bahkan setelah gejala asma Anda membaik, untuk mencegah masalah pernapasan seperti mengi, sesak napas, dan serangan asma Anda kembali.
Dosis obat Flixotide
Obat Flixotide hanya digunakan untuk inhalasi oral saja. Dosis obat ini harus disesuaikan sesuai dengan respon masing-masing individu. Obat Flixotide tersedia dengan sediaan Inhaler 50, 125, 250 mikrogram / dosis. Berikut dosis obat Flixotide yang biasa diberikan:
Dosis inhaler untuk Orang dewasa dan anak-anak di atas 16 tahun:
100 hingga 1000 mcg dua kali sehari. Pasien harus diberikan dosis awal fluticasone propionate inhalasi sesuai untuk tingkat keparahan penyakit mereka:
- Asma ringan: 100 hingga 250 mcg dua kali sehari.
- Asma sedang: 250 hingga 500 mcg dua kali sehari.
- Asma berat: 500 hingga 1000 mcg dua kali sehari.
Dosis kemudian dapat disesuaikan sampai kontrol tercapai atau dikurangi seminimal mungkin. Dosis akan efektif, sesuai dengan respons setiap individu.
Dosis inhaler untuk Anak-anak di atas 4 tahun:
50 hingga 200 mcg dua kali sehari. Banyaknya asma pada anak-anak dapat dikontrol dengan baik menggunakan 50 hingga 100 mcg dua kali sehari. Bagi pasien yang asmanya tidak terkontrol secara memadai, manfaat tambahan dapat diperoleh dengan meningkatkan dosis hingga 200 mcg dua kali sehari.
Anak-anak harus diberikan dosis awal fluticasone propionate inhalasi sesuai untuk tingkat keparahan penyakit mereka. Dosis kemudian dapat disesuaikan sampai kontrol tercapai, atau dikurangi seminimal mungkin dari dosis efektif, sesuai dengan respons individu.
Anak-anak berusia 1 hingga 4 tahun: 100 mcg dua kali sehari diberikan melalui perangkat spacer pediatrik dengan masker wajah. Fluticasone propionate inhalasi bermanfaat bagi anak-anak yang lebih kecil dalam mengendalikan gejala asma yang sering dan persisten.
Dokter akan memberikan dosis obat sesuai dengan tanda dan gejala yang Anda alami. Jika masih ada pertanyaan yang Anda masih bingung mengenai penggunaan obat ini, tanyakan kembali ke dokter atau apoteker.
Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.
Efek samping obat Flixotide
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.
Seperti halnya dalam penggunaan obat Flixotide yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Suara serak
- Kandidiasis mulut dan tenggorokan
- Luka memar
Jika setelah mengkonsumsi obat Flixotide terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Obat antivirus
- Tablet steroid
- Obat antijamur
Perhatian dan Peringatan
- Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Flixotide atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
- Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter.
- Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Flixotide, misalnya, obat-obatan seperti ketoconazole yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur, dan ritonavir yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV, dapat memengaruhi cara kerja obat Flixotide.
- Hati-hati pengunaan obat jangka panjang, terutama pada dosis tinggi yang diberikan untuk jangka waktu lama. Kemungkinan pengembangan pneumonia pada pasien COPD & efek sistemik seperti sindrom Cushing, penekanan adrenal, retardasi pertumbuhan pada anak & remaja, penurunan kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma & korioretinopati serosa sentral.
- Karena pada penggunaan obat ini mungkin terjadi gangguan respons adrenal, pasien yang beralih dari terapi steroid oral ke terapi fluticasone propionate inhalasi harus diperlakukan dengan perawatan khusus, dan fungsi adrenokortikal dipantau secara teratur.
- Jangan menambah, mengurangi dan menghentikan dosis obat tanpa ada anjuran dan saran dari dokter. Karena dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda.
- Hati-hati pemberian obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan resiko penggunaan obat Flixotide pada kondisi tersebut.
- Dianjurkan untuk memonitor secara teratur untuk mengukur tinggi anak-anak yang menerima pengobatan berkepanjangan dengan obat inhalasi kortikosteroid .
- Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai riwayat medis Anda, seperti sedang atau pernah menderita penyakit tuberkulosis dan diabetes.
Jika setelah mengkonsumsi obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.