Obat bius memiliki peran yang sangat besar di dunia kedokteran. Saat ini rasanya tidak mungkin ada rumah sakit yang beroperasi tanpa menggunakan obat bius. Obat bius memiliki berbagai fungsi, dari menghentikan kejang akibat epilepsi hingga penggunaan untuk membuat pasien tidak sadar saat akan diakukan operasi. Salah satu obat bius yang sering digunakan adalah obat golongan benzodiazepine.
Namun sayangnya seperti semua obat-obatan, obat bius memiliki efek samping. Efek samping obat bius bukanlah hanya gatal-gatal atau mual-mual, tetapi efek samping obat bius bisa menyebabkan henti napas mendadak yang dapat menyebabkan kematian dengan cepat.
Walaupun demikian, Anda tidak perlu khawatir, seiring berkembangnya zaman, para dokter dan ilmuan selalu berusaha untuk memecahkan masalah yang muncul dalam bidang medis. Dalam hal ini adalah penggunaan Flumazenil. Flumazenil adalah “penawar” dari reaksi overdosis obat-obat bius yang dapat menyebabkan henti napas. Untuk lebih jelasnya mengenai Flumazenil, mari disimak artikel yang satu ini.
Mengenai Flumazenil
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Larutan intravena
Kandungan:
Golongan antagonist benzodiazepine
Apa itu Flumazenil?
Flumazenil adalah obat yang bekerja berlawanan dengan obat benzodiazepine, Obat ini bekerja dengan cara menetralkan efek benzodiazepin. Flumazenil dapat diberikan sebagai injeksi intravena (injeksi pada pembuluh darah) atau infus intravena secara terus menerus. Flumazenil disetujui untuk digunakan pada orang dewasa dan anak-anak.
Apa saja kegunaan Flumazenil?
Obat ini digunakan sebagai penawar dalam pengobatan overdosis benzodiazepine. Ada banyak komplikasi yang harus dipertimbangkan ketika digunakan untuk pengobatan overdosis ini, karena waktu paruh obat Flumazenil lebih singkat dibandingkan dengan obat golongan Benzodiazepin lainnya, gejala overdosis dapat terjadi kembali jika dosis yang digunakan tidak mencukupi dan pasien tidak dipantau dengan ketat.
Di sisi lain, jika seseorang diberikan terlalu banyak flumazenil, hal ini dapat menyebabkan masalah serius lainnya, seperti kejang. Dokter Anda hanya akan memberikan flumazenil jika potensi manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Flumazenil juga memiliki kegunaan lain seperti mungkin efektif dalam mengurangi rasa kantuk di siang hari akibat hipersomnia idiopatik. Selain itu, obat ini juga telah digunakan dalam pengobatan ensefalopati hepatik (suatu kedaan dimana terjadi gangguan mental akibat kerusakan hati).
Bagaimana dosis dan cara penggunaan Flumazenil?
Flumazenil tersedia dalam bentuk cair yang dikemas di dalam ampul.
- 1 ampul 5 ml mengandung 0,5 mg flumazenil
- 1 ampul 10 ml mengandung 1,0 mg flumazenil
Setiap ml mengandung 0,1 mg flumazenil. Produk obat ini mengandung sekitar 3,7 mg natrium per ml larutan flumazenil untuk injeksi. Sedangkan untuk penggunaannya, Flumazenil hanya dapat disuntikan oleh dokter ahli anestesi. Informasi berikut hanya sebagai edukasi, jangan menggunakan obat ini sendiri tanpa sepengetahuan dokter Anda.
Mengobati efek samping Benzodiazepine
Dosis awal yang disarankan adalah 0,2 mg yang diberikan secara intravena selama 15 detik. Jika tingkat kesadaran tidak membaik dalam 60 detik, dosis lebih lanjut sebanyak 0,1 mg dapat disuntikkan dan diulang pada dalam 60 detik, hingga mencapai dosis maksimum 1,0 mg. Dosis yang biasa adalah 0,3 hingga 0,6 mg, tetapi ada penyimpangan tergantung pada karakteristik pasien dan benzodiazepine yang digunakan.
Perawatan Intensif di ICU
Dosis awal yang disarankan adalah 0,3 mg yang diberikan secara intravena. Jika tingkat kesadaran tidak membaik dalam 60 detik, dosis lebih lanjut dapat diberikan sebanyak 0,1 mg dan diulang dalaml 60 detik, hingga dosis total 2 mg atau sampai pasien bangun.
Jika kantuk berulang, suntikan flumazenil bolus kedua dapat diberikan. Infus intravena 0,1 - 0,4 mg / jam mungkin berguna. Dosis dan laju infus harus disesuaikan secara individual untuk mencapai tingkat kesadaran yang diinginkan.
Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Flumazenil?
Dalam keadaan tertentu, flumazenil dapat menyebabkan efek samping. Reaksi potensial paling serius yang dapat terjadi adalah:
- Kejang
- Gangguan saraf
- Mual dan muntah
- Kebingungan
- Sakit kepala
- Pemikiran yang terganggu
- Nyeri dada
- Detak jantung yang terlalu lambat atau terlalu cepat
- Tekanan darah tinggi
- Penglihatan kabur
- Reaksi di tempat injeksi seperti gatal, muncul ruam, nyeri dan sebagainya
- Muncul perasaan cemas
- Berkeringat lebih banyak dari biasanya
Kejang jauh lebih umum pada orang yang telah menggunakan benzodiazepin untuk jangka waktu yang lama, terutama jika orang-orang itu pernah mengalami kejang di masa lalu. Orang-orang ini perlu dimonitor dengan hati-hati selama setidaknya dua jam setelah mereka menggunakan obat Flumazenil. Mereka hanya boleh diberikan obat jika dianggap aman. Profesional kesehatan akan menggunakan dosis minimum untuk mengurangi risiko terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Apakah Flumazenil aman digunakan bersama dengan obat lain?
Belum ada penelitian khusus yang dilakukan untuk melihat apakah ada Interaksi dengan depresan sistem saraf pusat lainnya . Perhatian khusus diperlukan ketika menggunakan obat Flumazenil dengan produk obat psikotropika lainnya (terutama antidepresan trisiklik), karena jika kedua obat ini diambil bersamaan dapat menurunkan efek benzodiazepine.
Tidak ada perubahan dalam hal efektivitas dari flumazenil saat digunakan bersama dengan obat golongan benzodiazepines lain seperti midazolam, flunitrazepam dan lormetazepam.
Perhatian
Ada beberapa kontraindikasi dimana obat ini tidak dapat digunakan oleh beberapa orang dengan kondisi:
- Memiliki riwayat alergi terhadap flumazenil atau benzodiazepin
- Orang yang menggunakan benzodiazepin untuk mengendalikan kondisi yang mengancam jiwa (seperti tekanan tinggi di dalam tengkorak)
- Pasien yang overdosis menggunakan obat antidepresan siklik (seperti amitriptyline)
Untuk penggunaan selama kehamilan, efek Flumazenil belum diketahui dapat menyebabkan kelainan janin atau tidak, karena belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut. Penggunaan Flumazenil hanya boleh diberikan jika manfaat untuk ibu hamil melebihi risiko yang mungkin ditimbulkan.