Fluticasone furoate adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala alergi musiman seperti hidung meler atau tersumbat, gatal, dan bersin-bersin. Obat ini juga dapat diandalkan untuk meredakan mata merah dan berair karena efek alergi hingga mengendalikan gejala asma.
Fluticasone termasuk golongan kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara mengraungi pembengkakan (inflamasi) pada saluran hidung dan saluran udara di paru-paru. Dengan begitu, pasien dapat bernapas dengan lebih mudah.
Mengenai Fluticasone Furoate
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Nasal spray
- Inhaler
Kandungan
Fluticasone furoate
Manfaat Fluticasone Furoate
Berbagai manfaat fluticasone furoate adalah sebagai berikut:
- Mengatasi gejala alergi musiman seperti hidung meler atau tersumbat, gatal, dan bersin-bersin;
- Meredakan mata merah dan berair karena efek alergi;
- Mengendalikan dan mencegah gejala asma seperti napas bunyi (mengi) dan sesak napas.
Khusus untuk pengobatan asma, obat ini tidak boleh digunakan untuk meredakan serangan asma mendadak. Jika serangan asma terjadi, segera gunakan inhaler kerja cepat (reliever) sperti albuterol atau salbutamol.
Efek samping Fluticasone Furoate
Fluticasone furoate umumnya aman untuk orang dewasa dan anak usia 2 tahun ke atas. Namun, sama seperti obat pada umumnya, obat ini tetap dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Hanya saja, reaksinya bisa berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping fluticasone furoate yang mungkin terjadi antara lain:
- Mimisan;
- Luka di hidung;
- Mulut kering;
- Suara serak;
- Infeksi jamur di rongga mulut;
- Batuk;
- Sakit kepala;
- Sinus;
- Bersin;
- Mual muntah.
Guna mencegah mulut kering, suara serak, atau perkembangan jamur di mulut, segeralah berkumur dengan air setelah menggunakan fluticasone furoate.
Anak-anak mungkin membutuhkan dosis lebih rendah dan waktu lebih singkat untuk menurunkan risiko efek samping. Tanyakan lebih lanjut mengenai dosis fluticasone furoate yang tepat untuk anak Anda.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Fluticasone Furoate
Dosis fluticasone furoate bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis fluticasone furoate yang disarankan adalah:
- Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 1 x sehari 2 semprotan (27,5 mcg per semprotan) tiap lubang hidung;
- Anak usia 2-11 tahun: 1 x sehari 1 semprotan (27,5 mcg per semprotan) tiap lubang hidung;
Fluticasone furoate biasanya digunakan 1 x sehari, atau disesuaikan dengan anjuran dokter. Ikuti instruksi yang disarankan agar obat bekerja maksimal dalam tubuh.
Obat ini tidak langsung bekerja sesaat setelah digunakan. Khasiat obat biasanya mulai terasa beberapa hari setelah penggunaan. Jika kondisi Anda tidak juga membaik setelah 1 minggu atau bahkan memburuk, hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter.
Hindari menambah dosis atau menggunakan fluticasone furoate lebih sering dari yang diarahkan. Bukannya menyembuhkan, tindakan demikian justru dapat meningkatkan risiko efek samping yang membahayakan tubuh.
Interaksi Fluticasone Furoate
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan fluticasone furoate adalah:
- Obat protease inhbitor HIV seperti lopinavir atau ritonavir: mengganggu pengeluaran fluticasone dalam tubuh;
- Boceprevir;
- Anti jamur golongan azole, seperti ketoconazole.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan fluticasone furoate adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau penyakit tertentu, terutama gangguan pada hidung (cedera, luka, atau pasca operasi), infeksi (tuberkulosis atau infeksi herpes di mata), gangguna mata (glaukoma atau katarak), dan penyakit hati;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan fluticasone furoate saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Hindari kontak dengan orang-orang yang sedang terkena penyakit menular, seperti cacar air atau campak;
- Hindari menambahkan, mengurangi, atau berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, tindakan demikian justru dapat meningkatkan risiko efek samping yang membahayakan tubuh.
Artikel terkait: