Forsythia merupakan tanaman yang buahnya dapat digunakan sebagai obat. Forsythia berasal dari Cina tetapi juga banyak ditemukan di Amerika Serikat dengan warna bunga kuning cerah yang biasanya muncul di awal musim semi.
Forsythia telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Cina sebagai antipiretik dan anti-inflamasi dalam mengobati infeksi bakteri dan penyakit pernapasan bagian atas. Buah forsythia juga konon digunakan sebagai diuretik dan sebagai tonik kardiovaskular.
Forsythia biasanya digunakan untuk mengatasi pembengkakan saluran udara kecil di paru-paru (bronchiolitis), radang amandel, sakit tenggorokan, demam, muntah, penyakit jantung, HIV/AIDS, gonore, nyeri dan bengkak (peradangan), serta ruam kulit parah disertai demam dan muntah yang disebabkan oleh bakteri (erysipelas).
Mengenai Forsythia
Golongan
Obat tradisional
Kemasan
Ramuan, bubuk, pil
Kandungan
Lignan, flavonoid
Efek samping Forsythia
Belum diketahui tingkat keamanan penggunaan forsythia. Ada beberapa informasi yang mengatakan bahwa forsythia bentuk suntikan mungkin aman digunakan pada anak-anak.
Manfaat Forsythia
Fungsi utama forsythia adalah membersihkan panas dan bahan beracun, mengurangi pembengkakan, dan menghilangkan nodul (benjolan pada kulit), penyakit demam, anuria dalam strangury panas, bisul dan bisul, infeksi piogenik, skrofula, gondok dan tumor, dan faringitis.
Penelitian menunjukkan bahwa forsythia memiliki efek antimikroba spektrum luas dan efek antiinflamasi yang signifikan, yang dapat membantu kulit membangun penghalang inflamasi, menurunkan permeabilitas kapiler, mengurangi eksudat inflamasi, dan menghilangkan pembengkakan yang disebabkan oleh jerawat.
Sementara itu, forsythia memiliki efek penghambatan tertentu pada sekresi kelenjar sebaceous, yang dapat meningkatkan kulit dengan minyak berlebih dan mengurangi kemungkinan serangan jerawat.
Dosis Forsythia
Saat ini belum ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang sesuai untuk forsythia tetapi dosis yang disarankan adalah 6-15 gram dalam ramuan, bubuk, atau pil. Dosis penggunaan forsythia yang tepat akan bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, riwayat kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya.
Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan penetapan dosis bisa menjadi penting. Pastikan mengikuti petunjuk yang relevan pada label kemasan produk dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan forsythia.
Interaksi Forsythia
Forsythia dapat berinteraksi dengan obat antikoagulan/antiplatelet
Jika menggunakan forsythia bersamaan dengan obat antikoagulan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya memar dan pendarahan. Hal ini disebabkan karena forsythia dan obat antikoagulan dapat memperlambat pembekuan darah.
Beberapa obat yang memperlambat pembekuan darah termasuk aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam), ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Anaprox, Naprosyn), dalteparin (Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, warfarin (Coumadin).
Perhatian
Bagi ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari penggunaan Forsythia karena belum diketahui keamanan penggunaan Forsythia selama hamil dan menyusui.
Hentikan penggunaan Forsythia setidaknya dua minggu sebelum adanya tindakan operasi atau pembedahan. Dikarenakan Forsythia mungkin dapat memperlambat pembekuan darah dan dikhawatirkan dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan selama dan setelah operasi dilakukan.