Obat fosfestrol merupakan salah satu obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker prostat ganas dan kanker payudara. Obat ini merupakan sintesis estrogen nonsteroidal yang berbahan dasar diethylstibestrol. Obat ini sudah banyak digunakan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Kanada, dan Meksiko.
Mengenai Fosfestrol
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet, solusi injeksi
Kandungan:
Obat kemoterapi
Farmakologi Fosfestrol
Obat fosfestrol merupakan estrogen nonsteroid yang digunakan untuk terapi kanker prostat. Obat ini mengandung dasar bahan diethylstibestrol. Diethylstibestrol merupakan terapi hormon estrogen yang pada awalnya digunakan untuk mencegah kelahiran prematur pada wanita.
Pada wanita, obat ini berinteraksi dengan reseptor estrogen pada sel target di sistem reproduksi, hipotalamus, fan hipofisis. Namun pada obat fosfestrol, mekanismenya adalah untuk mencegah penyebaran hormon testosteron pada gonadotropin releasing hormon agonis pada pria dengan kanker prostat.
Manfaat Fosfestrol
Obat fosfestrol berguna sebagai terapi penyakit kanker prostat dan kanker payudara.
Kanker Prostat
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling ditakuti kaum pria. Penyakit ini menyerang kelenjar besar pada sistem reproduksi pria. Sel kanker pada organ prostat dapat dengan cepat menyebar ke bagian tubuhs eperti kelenjar limfe dan tulang. Faktor resiko dari timbulnya kanker ini antara lain:
- Pria usia lebih dari 50 tahun
- Adanya Riwayat keluarga
- Pola makan yang tidak sehat
- Gangguan hormon
Gejala kanker prostat antara lain:
- Pancaran air kencing yang lemah
- Sulit untuk memulai kencing
- Terdapat darah atau cairan mani pada urin
- Nyeri saat kencing
- Nyeri saat ejakulasi
- Impotensi
Kondisi kanker prostat akan semakin berat jika timbul gejala antara lain:
- Nyeri pada pinggang, menjalar ke punggung dan tulang belakang
- Rasa lemah pada kaki
- Penurunan berat badan drastis
- Nafsu makan yang menurun
Dosis dan cara pemberian Fosfestrol
Obat fosfestrol tersedia dalam bentuk tablet oral dengan sediaan 20 miligram dan 50 miligram. Selain itu obat fosfetrol juga tersedia di rumah sakit dalam bentuk injeksi larutan dengan dosis 250 mg/5 ml yang berarti setiap 5 ml larutan terdapat 25 miligram obat fosfestrol.
Pemberian dosis diatur dari hitungan berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, dan yang terpenting adalah tahap penyakit kanker yang dialami. Dosis pemberian obat harus sesuai dengan resp dokter. Konsumsi obat diluar resep dokter akan beresiko meningkatkan efek samping yang lebih besar.
Pemeriksaan laboratorium seperti fungsi liver dan ginjal harus dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan fungsi organ terkait penggunaan obat fosfestrol.
Efek samping Fosfestrol
Efek samping yang ditimbulkan saat diberikan obat fosfestrol antara lain:
- Pembesaran payudara pada pria atau ginekomastia
- Pembesaran payudara pada waniita
- Edema perifer
- Amenorea
- Resiko pankreatitis dan hepatitis
- Impotensi
- Trombosis arteri dan vena
- Pendarahan
Interaksi Fosfestrol
Obat fosfestrol dapat berinteraksi dengan obat lainnya apabila diberikan bersamaan seperti:
- Interaksi dengan obat bromokriptin melalui efek estrogen
- Interaksi dengan obat suplemen kalsium dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan memicu nefrolitiasis
- Interaksi dengan obat kortikosteroid atau glukokortikoida dapat meningkatkan metabolisme dan ikatan proten pada glukokortikoida, meningkatkan paruh waktu dan efek tokisisitas obat glukokortikoid
- Interaksi dengan obat cyclosporine dapat menghambat metabolisme cyclosporin
Perhatian khusus terkait pemberian Fosfestrol
Informasi penting yang perlu diketahui sebelum diberikan obat fosfestrol diantaranya:
- Obat ini mengandung hormon estrogen yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena dapat beresiko timbulnya malformasi kongenital pada bayi
- Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu menyusui karena kandungan estrogen dapat masuk ke air susu serta penurunan produksi air susu dan protein pada susu
- Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak karena dapat mempercepat penutupan tulang epifisis
- Obat ini dapat meningkatkan resiko pendarahan gusi yang dimulai dari gingivitis sehingga perlu kebersihan gigi yang rutin
- Obat ini meningkatkan resiko hepatotoksis sehingga tidak boleh diberikan pada penderita gangguan liver