Paranoia adalah proses berpikir yang menyebabkan seseorang memiliki kecurigaan atau rasa ketidakpercayaan terhadap orang lain secara tidak masuk akal. Orang dengan paranoia mungkin merasa seperti ada orang lain yang ingin melakukan hal yang buruk pada diri mereka.
Mereka mungkin merasakan ancaman bahkan jika mereka tidak berada di dalam bahaya. Penderita demensia kadang-kadang menderita paranoia. Kondisi ini juga dapat terjadi pada orang yang menyalahgunakan narkoba. Pikiran paranoid juga bisa menjadi gejala penyakit mental atau gangguan kepribadian.
Apa yang Menyebabkan Seseorang Mengalami Paranoia?
Perilaku paranoid biasanya terjadi karena gangguan kepribadian atau penyakit mental lainnya seperti skizofrenia, penggunaan atau penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan terjadinya paranoia.
Penyebab utama paranoia, tidak sepenuhnya dipahami. Paranoia mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor, seperti:
- genetik
- stress
- gangguan zat kimia di otak
- Penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan paranoia. Menurut Pusat Penelitian Penyalahgunaan Zat, penggunaan metamfetamin dapat menyebabkan gangguan perilaku dan delusi paranoid. Obat lain yang juga dapat menyebabkan proses berpikir paranoid adalah Phencyclidine.
Gejala paranoia
Semua orang pasti pernah memiliki pikiran paranoia (curiga berlebihan) di beberapa titik dalam hidup mereka, tetapi yang dimaksud dengan gangguan paranoia adalah ketika rasa takut dan khawatir terjadi secara konstan dan penyebab munculnya gejala tidak diketahui secara pasti.
Gejala paranoia bervariasi dalam tingkat keparahan dan dapat mengganggu semua bidang kehidupan. Gejalanya meliputi:
- stres atau kecemasan yang muncul secara terus menerus.
- tidak percaya pada orang lain
- merasa tidak percaya atau mudah tersinggung
- merasa menjadi korban atau dianiaya ketika tidak ada ancaman
- cenderung untuk mengisolasikan diri
Ketidakpercayaan terhadap orang lain dan kecemasan yang muncul secara terus-menerus dapat membuat hubungan dan interaksi dengan orang lain menjadi sulit, sehingga menyebabkan masalah dengan pekerjaan dan hubungan pribadi.
Orang-orang dengan paranoia mungkin merasa bahwa orang lain berkomplot untuk melakukan suatu hal yang buruk pada diri mereka atau berusaha melukai mereka secara fisik atau emosional. Seseorang dengan gangguan paranoia mungkin tidak dapat bekerja dengan orang lain.
Skizofrenia paranoid adalah suatu bentuk penyakit mental, dan orang-orang yang mengidapnya dapat tidak mempercayai orang lain dan memiliki waham curiga yang cukup kuat.
Seseorang dengan skizofrenia paranoid mungkin juga memiliki delusi atau percaya bahwa orang lain berusaha untuk menyakiti mereka. Seseorang dengan skizofrenia juga dapat mengalami halusinasi.
Apakah Gangguan Paranoia Dapat Dicegah?
Mungkin sulit untuk mencegah terjadinya paranoia, namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah munculnya pikiran paranoia, diantaranya :
- Menjauhkan pikiran-pikiran negatif dengan berdoa dan beribadah
- Selalu berbagi cerita dengan orang-orang terdekat Anda
- Isi waktu Anda dengan aktifitas yang positif
- Jangan terlalu terobsesi dengan hal-hal kecil
- Segera periksakan diri Anda ke dokter jika gejala yang muncul mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagaimana Gangguan Paranoia Ditangani?
Diagnosa
Rasa takut adalah hal yang wajar, namun jika rasa takut yang muncul mengarah pada gangguan pada paranoia, disarankan bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan medis dan mengambil riwayat medis lengkap untuk membantu mengesampingkan kemungkinan penyebab lain yang dapat menyebabkan gejala Anda, seperti demensia.
Jika paranoia adalah bagian dari masalah kejiwaan, dokter akan merujuk ke psikiater atau psikolog yang kemudian akan melakukan evaluasi dan tes psikologis klinis untuk membantu mereka menentukan status mental.
Kondisi lain yang dapat terjadi pada orang dengan paranoia adalah:
- gangguan bipolar
- kegelisahan
- depresi
Pengobatan
Meskipun tidak ada pengobatan absolut untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan paranoia, perawatan untuk paranoia dapat membantu dalam mengatasi gejala dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan produktif. Perawatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi.
Metode perawatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Penggunaan obat-obatan - obat anti-ansietas atau obat antipsikotik dapat meringankan beberapa gejala. Namun, seseorang dengan paranoia biasanya menolak untuk minum obat karena mereka khawatir penggunaan obat-obatan akan menyebabkan ketergantungan dan menyebabkan gejalanya lebih parah.
- Terapi - psikoterapi dapat membantu seseorang dengan gangguan paranoia untuk mengatasi gejala dan meningkatkan kemampuannya untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, seseorang dengan paranoia tidak mungkin berbicara secara terbuka dan bebas dengan terapis, sehingga kemajuan pengobatan bisa sangat lambat.
- Keterampilan koping - perawatan lain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan orang tersebut untuk berfungsi secara sosial. Terapi dapat dilakukan dengan terapi relaksasi, teknik untuk mengurangi kecemasan, dan modifikasi perilaku.
- Perawatan di rumah sakit - dalam kasus yang parah, seseorang dengan gangguan paranoia mungkin perlu dirawat di rumah sakit sampai kondisi yang menyebabkan terjadinya paranoia stabil.
Dok gimana solusinya mengatasi penyakit saya? Saya gay tapi saya hanya bisa mencitai om om berkumis yang berbadan menarik. Tidak semua laki2 saya suka. Gimana cara mengatasi itu dan apa pendapat Dokter mengenai dua sisi yang terjadi di diri saya ini?