Pendarahan adalah kehilangan produk darah baik di dalam maupun di luar tubuh. Pada tubuh sebenarnya ada suatu proses pembekuan darah yang mencegah perdarahan terus terjadi. Proses pembekuan darah yang disebut dengan koagulasi merupakan perubahan bentuk darah dari cair menjadi gumpalan yang disebut trombus. Ketika Anda terluka umumnya darah menggumpal untuk mencegah kehilangan darah dalam cukup banyak.
Terkadang kondisi tertentu mencegah darah membeku dengan baik dan mengakibatkan pendarahan berat dan cukup lama. Gangguan pendarahan dapat menyebabkan pendarahan abnormal baik di luar maupun di dalam tubuh.
Mengenal gangguan pendarahan
Jenis gangguan pendarahan
Gangguan pendarahan darah bisa jadi diwariskan atau diperoleh. Gangguan yang diwariskan biasanya diturunkan secara genetik. Gangguan yang diperoleh muncul atau terjadi secara spontan di kemudian hari. Beberapa gangguan pendarahan mengakibatkan pendarahan setelah terjadi cedera atau kecelakaan. Beberapa pendarahan berat terjadi tiba-tiba tanpa sebab tertentu. Berikut adalah beberapa gangguan pendarahan yang umum terjadi:
- Hemofilia tipe A dan B, keadaan yang terjadi ketika kadar faktor pembeku darah cukup rendah. Hal ini mengakibatkan pendarahan yang berat dan tidak wajar pada sendi. Meskipun hemofilia jarang terjadi namun hal ini dapat menjadi komplikasi yang cukup serius.
- Kekurangan faktor II, V, VII, X atau XII, merupakan gangguan pendarahan yang berkaitan dengan masalah pembekuan darah atau masalah pendarahan abnormal.
- Penyakit Von Willebrand, merupakan gangguan pendarahan genetik yang paling sering terjadi. Penyakit ini muncul ketika darah kekurangan faktor Bin Willebrand yang membantu dalam pembekuan darah.
Penyebab gangguan pendarahan
Gangguan pendarahan sering terjadi karena darah tidak dapat membeku dengan baik. Agar darah membeku, Anda memerlukan protein darah yang disebut sebagai faktor koagulasi dan sel darah yang disebut dengan platelet.
Umumnya platelet menggumpal untuk membuat sumbatan pada daerah yang terluka atau pembuluh darah yang rusak. Faktor koagulasi kemudian berkumpul untuk membentuk jaring-jaring fibrin. Hal ini mencegah platelet keluar dan darah mengalir dari pembuluh darah.
Seseorang dengan gangguan pendarahan, biasanya memiliki faktor penggumpal dan platelet yang tidak bekerja dengan baik atau dalam jumlah sedikit di dalam tubuh.
Ketika darah tidak menggumpal, akan terjadi pendarahan yang cukup besar dan lama. Hal ini juga dapat menyebabkan pendarahan spontan atau tiba-tiba pada otot, sendi atau bagian tubuh lainnya.
Sebagian besar gangguan pendarahan merupakan penyakit turunan, maksudnya diwariskan dari orang tua pada anak. Beberapa gangguan muncul sebagai akibat dari kondisi medis seperti sakit liver. Gangguan pendarahan bisa juga disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Jumlah sel darah merah rendah
- Kekurangan vitamin K
- Efek samping dari obat-obatan tertentu. Misalnya adalah penggunaan antikoagulan yang mengganggu proses pembekuan darah.
Gejala gangguan pendarahan
Gejalanya dapat bermacam-macam tergantung jenis gangguan pendarahan. Beberapa gejala utamanya yaitu:
- Mudah memar tanpa sebab yang jelas
- Pendarahan menstruasi cukup berat
- Sering mimisan
- Pendarahan besar ketika cedera atau tergores kecil
- Pendarahan dalam sendi
Jadwalkan pemeriksaan dengan dokter segera jika Anda memiliki satu atau lebih gejala di atas. Dokter dapat mendiagnosis kondisi Anda dan membantu mencegah komplikasi yang berhubungan dengan gangguan pendarahan.
Komplikasi gangguan pendarahan
Komplikasi terjadi apabila penanganan gangguan pendarahan terlambat diberikan. Beberapa komplikasi tersebut yaitu:
- Pendarahan pada saluran pencernaan
- Pendarahan pada otak
- Pendarahan pada sendi
- Nyeri sendi
- Gangguan tumbuh kembang pada anak yang menderita gangguan pembekuan darah bawaan
Komplikasi juga dapat terjadi jika pendarahan cukup berat dan mengakibatkan kehilangan darah cukup banyak. Hal ini sangat berbahaya bagi wanita jika tidak segera ditangani.
Pendarahan yang tidak segera ditangani meningkatkan resiko saat melahirkan, menyebabkan keguguran dan sebagainya. Wanita yang mengalami pendarahan saat menstruasi dapat mengalami anemia.
Wanita dengan endometriosis dapat kehilangan banyak darah dari pendarahan yang tidak terlihat karena tersembunyi di dalam perut atau pelvis. Segera periksakan diri ke dokter jika memiliki gejala gangguan pendarahan. Mendapatkan pengobatan yang tepat mecegah terjadinya komplikasi yang berbahaya.
Diagnosis gangguan pendarahan
Cara mendiagnosis gangguan pendarahan adalah dengan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan Anda. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Pastikan untuk menyebutkan hal berikut ketika memeriksakan diri ke dokter:
- Kondisi medis Anda
- Obat atau suplemen yang sedang Anda gunakan
- Luka atau trauma yang baru saja terjadi
- Seberapa sering mengalami pendarahan
- Berapa lama pendarahan berhenti
- Hal yang Anda lakukan sebelum pendarahan terjadi
Setelah mengumpulkan informasi ini, dokter akan melakukan tes darah untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Beberapa tes tersebut yaitu:
- Menghitung jumlah darah lengkap, menghitung jumlah darah merah dan putih dalam tubuh Anda
- Tes kumpulan platelet, mengecek seberapa baik platelet menggumpal
- Tes seberapa lama pendarahan, mengukur seberapa cepat darah menggumpal untuk mencegah pendarahan
Pengobatan gangguan pendarahan
Meskipun pengobatan tidak dapat menyembuhkan gangguan pendarahan namun dapat membantu meringankan gejala yang berkaitan dengan gangguan. Pengobatan tersebut yaitu:
1. Suplemen zat besi
Jika Anda mengalami pendarahan yang berat, dokter akan meresepkan suplemen zat besi untuk mengembalikan jumlah zat besi dalam tubuh. Kadar zat besi yang rendah mengakibatkan anemia karena kekurangan zat besi. Kondisi ini dapat membuat Anda merasa lemah, lesu dan pusing. Jika pemberian suplemen zat besi tidak membuat keadaan membaik, Anda mungkin memerlukan transfusi darah.
2. Transfusi darah
Transfusi darah menggantikan darah yang hilang dengan darah dari donor. Jenis darah donor harus sama dengan jenis darah pada penerima untuk mencegah komplikasi. Prosedur transfusi hanya dapat dilakukan di rumah sakit.
3. Pengobatan lain
Beberapa gangguan pendarahan dapat diobati dengan obat oles atau semprot. Sementara gangguan lain seperti hemofilia dapat diobati dengan terapi pengganti faktor. Terapi ini dilakukan dengan menyuntikkan konsentrasi faktor pembeku darah ke aliran darah.
Suntikan ini dapat mencegah atau mengatur agar tidak terjadi pendarahan besar. Anda juga dapat melakukan transfusi plasma darah jika Anda kekurangan faktor penggumpal darah tertentu.
Plasma darah mengandung dua protein yaitu faktor V dan VIII yang penting dalam pembekuan darah. Transfusi plasma darah harus dilakukan di rumah sakit.
Selamat malam Dok... Apakah obat Plasminex harus diminum sampai habis? Jika pendarahan berlebihan karena menstruasi ... Tetapi setelah minum obat tsb..pendarahan lgsg berhenti... Dan bolehkah diminum bersamaan denfan obat Regumen...trmksh