Glatiramer merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk terapi sklerosis multipel. Obat ini bekerja sebagai imunomodulator agar dapat menurunkan progresifitas penyakit serta menurunkan potensi penyakit berulang. Obat ini sudah banya digunakan di Amerika Serikat dan cocok untuk terapi sklerosis multipel.
Farmakologi Glatiramer
Glatiramer merupakan imunomodulator yang mengandung sintesis polipeptide dari garam asetat yang mengandung 4 asam amino natural seperti asam L-glutamat, L-alanine, L-tyrosine, dan L-lysine. Obat glatiramer bekerja mengubah respon imun tubuh dari Th1 menjadi Th2 yang bekerja sebagai sel T supresor dan bekerja pada ligan peptida.
Glatiramer berperan dalam meningkatkann kekuatan dan mengikat molekul MHC dan beberpa antigen mielin yang berperan pada sel T. Mekanisme ini menginduksi supresor T sel Helper 2 yang bermigrasi ke otak. Glatiramer asetat bekerja pada otak menunjukkan anti inflamtori sitokine IL-10 dan merubah faktor sel pertumbuhan beta sehinga menghambat perkembangan sel dendritik dan monosit.
Manfaat Glatiramer
Obat glatiramer merupakan imunomodulator pada penderita penyakit sklerosis multipel.
Multiple Sclerosis
Penyakit Multiple sclerosis merupakan penyakit progresif kronis yang dapat terjadi pada semua umur dan jenis kelamin. Penyakit ini berhubungan dengan kondisi autoimun yang semakin lama semakin berat dan memicu kematian. Penyakit ini menyerang selaput mielin sebagai pelindung saraf di dalam tubuh manusia. Penyakit ini berlangsung bertahun-tahun yang menimbulkan kewaspadaan bagi siapa saja yang terkena. Sampai sekarang belum ada penatalaksanaan yang sempurna untuk mencegah kelainan tersebut.
Penyebab Penyakit Multiple Sclerosis
Sampai sekarang belum diketahui lebih jelas apa yang menyebabkan penyakit ini dapat terjadi. Namun penyakit ini terjadi mulai pada usia 20 hingga 40 tahun dimana wanita memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibanding laki-laki.
Gejala Penyakit Multiple Sclerosis
Penyakit multple sclerosis sangat jarang ditemukan di Indonesia. Ini tidak menutup kemungkinan kita perlu memberikan kewaspadaan terhadap kondisi yang ditimbulkan dari penyakit tersebut. Penyakit multiple sclerosis secara perlahan menghancurkan mielin dan diikuti oleh kerusakan saraf yang berhubungan langsung dengan otak.
Gejala sclerosis multipel antara lain:
- Gangguan keseimbangan
- Lelah
- Stres
- Nyeri tubuh
- Kaku otot
- Sensitif terhadap panas
- Diplopia
Dosis dan cara pemberian Glatiramer
Obat glatiramer tersedia dalam bentuk injeksi yang diberikan secara subkutan dengan dosis 20 mg/ml, yang berarti setiap 1 ml cairan/ solution terdiri dari 20 mg glatiramer. Obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter dan tenaga medis yang berpengalaman.
Dosis di luar resep dokter dapat beresiko menimbulkan efek samping hingga overdosis obat yang sangat membahayakan kesehatan.
Efek samping Glatiramer
Beberapa efek samping yang dapat timbul selama pemberian obat glatiramer antara lain:
- Benjolan pada area injeksi
- Demam
- Gatal
- Sesak napas
Efek samping serius yang dapat terjadi maupun jarang antara lain:
- Gangguan jantung, seperti jantung berdebar, sesak napas
- Gangguan pencernaan, nyeri perut
- Gangguan organ hati
- Gangguan darah dan vaskulasi
- Gangguan saraf seperti hipertoni, migren, gangguan bicara, dan tremor
- Gangguan mata seperti diplopia
- Gangguan telinga
- Gangguan paru-paru seperti batuk dan rinitis seasonal
- Kesemutan
- Kutaneus Hiperplasia limfoid, merupakan benjolan yang mengandung limfosit, makrofag, dan sel dendrit di permukaan kulit.
Interaksi Glatiramer
Obat glatiramer dapat berinteraksi dengan obat lainnya apabila dikonsumsi bersamaan, Obat tersebut diantaranya:
- Obat fenitoin
- Obat karbamazepine
Perhatian khusus terkait pengobatan Glatiramer
Informasi penting yang perlu diketahui sebelum diberikan obat glatiramer antara lain:
- Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan pada pemberian obat manitol
- Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan ibu menyusui
- Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak pada usia di bawah 12 tahun
- Obat ini dapat meningkatkan resiko penyakit kanker
- Obat ini dapat meningkatkan resiko infeksi di dalam tubuh terkait sistem kekebalan tubuh
- Perhatian khusus terkait pemakaian obat glatiramer pada penderita penyakit ginjal.