Pernahkah Anda mengalami benjolan seperti jerawat yang biasanya muncul di daerah yang banyak mengandung kelenjar keringat seperti ketiak, lipat paha dan dan lain-lain? Biasanya benjolan seperti jerawat ini muncul disertai nyeri dan nanah.
Jika hal ini pernah atau sering Anda alami, mungkin Anda mengalami penyakit kulit yang biasa disebut hidradenitis suppurativa. Penyakit kulit ini lebih sering dialami oleh remaja usia pubertas hingga orang dewasa muda jarang pada usia lebih dari 50 tahun.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Wanita juga memiliki faktor risiko tiga kali lebih sering terkena penyakit ini dibandingkan pria. Dari pada penasaran tentang penyakit hidradenitis suppurativa, artikel dibawah ini akan menjelaskannya lebih mendetail lagi mengenai penyakit tersebut. Selamat membaca.
Apa sih Hidradenitis Suppurativa itu?
Hidradenitis Suppurativa atau yang biasa dikenal sebagai jerawat inversa, merupakan penyakit kulit jangka panjang dengan peradangan kronis dan supuratif pada daerah yangbanyak mengandung kelenjar keringat yang ditandai dengan terjadinya benjolan yang meradang dan bengkak.
Penyakiti ini biasanya diawali dengan benjolan seperti jerawat yang terasa nyeri dan biasanya disertai dengan keluarnya cairan atau nanah. Area yang paling sering terkena penyakit ini adalah ketiak, di bawah payudara, bokong dan selangkangan.
Setelah sembuh biasanya akan tersisa jaringan parut pada kulit bekas luka jerawat tersebut. Merokok dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya penyakit ini.
Penyakit ini juga sering didahului oleh trauma atau mikrotrauma, misalnya banyak keringat, pemakaian deodorant atau rambut ketiak digunting atau dicukur.
Apa sih penyebab terjadinya Hidradenitis Suppurativa?
Sampai saat ini penyebab pasti terjadinya hidradenitis suppurativa masih belum diketahui. Banyak yang beranggapan penyakit ini terjadi karena kombinasi dua faktor yaitu faktor genetic dan faktor lingkungan.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Namun dipercayai bahwa pori-pori yang tersumbat dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan lesi yang membengkak pada penyakit ini. Apabila keringat dan kotoran masuk ke dalam pori-pori, folikel rambut dapat membengkak dan terinfeksi.
Selain sumbatan pada kelenjar keringat atau foliker rambut, indikasi terjadinya penyakit ini bisa meliputi beberapa hal dibawah ini, seperti:
- Seseorang yang memasuki usia pubertas lebih mungkin terkena penyakit ini
- Wanita lebih sering terkena penyakit ini disbanding pria
- Keringat berlebih
- Disfungsi atau masalah pada hormon
- Faktor genetic
Apa saja faktor risiko terjadinya penyakit Hidradenitis Suppurativa?
Berikut beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit hidradenitis suppurativa:
- Obesitas
- Merokok
- Penggunaan Pakaian ketat dan pakaian yang terbuat dari bahan berat yang membuat kulit tidak bisa bernapas.
- Pemakaian Deodoran, produk pencabutan rambut kulit (waxing), mencukur atau menggunting daerah yang banyak mengandung kelenjar keringat
- Obat-obatan, khususnya kontrasepsi oral
- Cuaca panas dan terutama yang lembab
Apa saja tanda dan gejala-gejala pada Hidradenitis Suppurativa?
Keluhan awal yang dirasakan seseorang dengan hisradenitis suppurativa adalah gatal, benjolan kemerahan pada kulit seperti bisul atau jerawat, dan keringat berlebih. Benjolan tersebut terkadang dapat hilang dan muncul kembali.
Benjolan dapat timbul kembali dan meninggalkan bekas luka atau jaringan parut permanen Tanpa pengobatan penyakit ini dapat berkembang dan penderita akan merasakan sakit dan nyeri di benjolan tersbut.
Benjolan yang pecah biasanya mengeluarkan cairan nanah yang berbau busuk. Hal ini dapat menyebabkan infeksi serius jika tidak diobati secara tepat.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Diagnosis Hidradenitis Suppurativa
Umumnya, diagnosis kondisi ini dapat ditegakkan dengan mengamati tanda dan gejala yang dialami pasien. Jika ada tanda infeksi, pengambilan sampel untuk mengetahui jenis bakteri yang berkembang di nanah akan dilakukan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah agar dokter dapat menentukan dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan kondisi.
Selain itu, dokter juga bisa meminta pasien menjalani tes darah untuk mengetahui apakah pasien menderita diabetes serta untuk memonitor tingkat infeksi dan peradangan.
Bagaimana cara mengobati seseorang dengan Hidradenitis Suppurartiva?
Terdapat beberapa cara mengobati penderita Hidradenitis Suppurativa, jika telah terbentuk abses atau nanah, dapat dilakukan insisi atau pembedahan kecil untuk mengeluarkan nnah tersebut. Selain itu dapat juga diberikan obat-obatan seperti:
- Kombinasi Rimpafisin 600mg sehari(dalam dosis tunggalataudosis terbagi) dan Klindamisin 300mg dua kali sehari menunjukkan hasil pengobatan yang menjanjikan.
- Dapson dengan dosis 50-150mg/hari sebagai monoterapi,
- Eritromisin atau Tetrasiklin 250-500 mg 4xsehari,
- Doksisilin 100 mg 2xsehari selama 7-14 hari.
- Kortikosteroid sistemik misalnya triamsinolon, prednisolon atau prednisone
- Inhibitor TNF: Penelitian telah mendukung bahwa berbagai inhibitor TNF memiliki efek positif pada lesi hidradenitis suppurativa.
Agar terhindar dari terjadinya penyakit hidradenitis suppurativa, maka anda dapat melakukan beberapa hal seperti:
- Mengurangi berat badan untuk anda yang memiliki berat badan berlebih
- Hindari kebiasaan merokok
- Tidak mencukur kulit yang berjerawat karena hal tersebut dapat mengiritasi kulit
- Jaga selalu kebersihan kulit Anda
- Gunakan pakaian yang longgar untuk mengurangi gesekan pada kulit dan mandi dengan menggunakan sabun dan antiseptic.
Jika terdapat gejala-gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau setelah melakukan pengobatan tapi tidak ada perbaikan, maka segera konsultasikan ke dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut. Semoga bermanfaat.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?